7. Piknik

2.4K 465 17
                                    

Hari ini aku libur, kebetulan Kara juga. Karena kasian Kara gak pernah keluar kostan selain ke kampus dan beli makan, jadilah aku mengajaknya jalan-jalan.

Kara gak pernah ke taman bunga, Makanya hari ini kami berencana akan ke Cipanas, ke Taman Bunga Nusantara, mau piknik di sana.

Meminjam mobil Bang Damar, kami pun berangkat setelah dirasa semuanya peralatan piknik sudah siap dan camilan sudah masuk ke dalam mobil.

Kami berdua saling diam, perjalanan ke Cipanas memang baru di mulai, masih ada di tol, jadi jalannya masih lancar-lancar aja.

"Laper gak, Dri?" Tanya Kara tiba-tiba.

"Buka ciki aja deh satu, terserah kalau kamu mau apa." Jawabku.

Ekor mataku melihat Kara tersenyum sebelum akhirnya ia beralih ke belakang untuk mengambil tas belanjaan kami semalam.

Membukakan sebuah makanan ringan, Kara memberikannya padaku, aku menerima lalu meletakkannya di pangkuan.

"Thanks!" Ucapku.

"You are very welcome!" Jawabnya, ia sudah makan roti sekarang.

Sudah keluar dari jalan tol, inilah perjalanan sesungguhnya, ke Cipanas lewat jalur puncak. Mantap! Semoga aja sih gak macet. Amin.

**

Doaku tidak sepenuhnya dikabulkan karena ada beberapa tempat di mana kami terkena macet. Maklum sih, lagi musim liburan anak sekolah.

"Mau singgah dulu? Daripada kamu capek!"

"Gak usah, gak capek kok. Cuma agak kesel aja liat jalanan diem di tempat kaya gini." Jawabku.

"Hahahah, sabar Mas!" Serunya dengan nada menghibur.

Aku mengangguk dan tersenyum padanya. Jujur, Kara itu anak yang baik. Dan aku rasa aku sudah menyukainya.

Apa aku bilaang?? Hahahah!!!

Gosh! Jangan ngagetin gitu doong!

Iya, iya, maaf! Udah sana duaan lagi sama Kara. Aku mau tidur! Males jalanan macet gini tuh.

Yooo!!

Kepalaku kembali hening. Agak belum terbiasa sih sebenarnya aku dengan keadaan ini. Sejak ada Kara, ia jadi sering menghilang dari kepalaku. Katanya sih ngasih privasi. Cuma aku sedari kecil sudah ditemani olehnya, rasanya jadi beda.

"Dri??"

"Hemm??!"

"Cerita-cerita dong biar gak bosen!" Seru Kara.

"Apa ya?"

"Ya kamu cerita tentang kamu kek, biar aku tau kamu gimana, kan aku mau jadi temen yang baik!"

"Kar, aku nih calon psikolog, aku terbiasa denger orang cerita, bukan aku yang cerita-cerita." Kataku.

"Aku bingung cerita apa, hidupku ngebosenin dan yang lainnya aku udah cerita ke kamu, Dri."

Aku mengangguk, asli sih ini gabut tapi bingung juga mau ngobrolin apa sama Kara karena gak punya topik obrolan.

Ehh... ada deng!

"Oh iya, Kar. Rumah abangku kayanya udah beres deh, kalo gak malem ini ya besok aku pindah."

"Kamu serius mau pindah?"

"Yeah, biar kamu nyaman di kostan, gak keganggu aku yang suka pulang malem."

"Aku gak keganggu kok, Dri. Kamu housemate yang baik!" Aku tersenyum mendengar ucapannya itu.

Dunia Abu-abuWhere stories live. Discover now