House Of Death (2)

22 0 0
                                    

Terdengar suara mengerikan yang berasal dari ruangan bawah tanah sebuah rumah, suara tersebut bukanlah suara manusia, lebih tepatnya seperti suara monster.

"Tom, sepertinya sudah saatnya paman Ed untuk makan." Seorang gadis berjalan menuruni tangga.

"Benar Nona, kali ini paman Anda pasti akan menyukainya." Jawab seorang pemuda sambil membawa sesuatu di tangannya.

Di sebuah sel, sesuatu yang buas telah menunggu di sudut sana. Dan seorang pemuda melemparkan makanan ke dalamnya. Tak menunggu lama, monster itu pun mulai mencabik-cabik, bahkan melahap makanan yang diberikan, namun tidak dengan salah satu makanan yang mulai tersadar. Ya dia adalah Lizzy, ia tak dapat mengeluarkan suara. Namun air matanya memenuhi wajahnya, seolah memohon agar dibebaskan.

"Paman Ed, lihatlah aku membawakan makanan yang segar untukmu. Kau pasti suka."

Tak menunggu lama monster itu pun mulai menarik kepala Lizzy. Darah pun hampir memenuhi seluruh ruangan.

"Tom, sepertinya paman Ed sudah puas dengan makanannya. Tapi apakah kau sudah tahu identitas mereka?"

"Sepertinya kali ini kita akan kedatangan tamu spesial, Nona. Seorang detektif."

Angel pun tersenyum senang, sudah lama ia tak menerima banyak tamu, apalagi semenjak

warga kota takut untuk datang ke hutan. Ayah ibunya belum kembali dari tugas mereka. Jadi Angel pun punya lebih banyak waktu untuk bersenang-senang.

=====================================

Seorang pemuda dengan jaket cokelatnya terlihat sedang mengendarai mobilnya, ia terhenti ketika melihat sebuah mobil yang mogok.

"Ini pasti mobil Gerard dan Lizzy. Barang-barang mereka tak ada di dalam mobil. Dan tidak ada tanda-tanda perkelahian. Apa mereka mencari bantuan. Kuharap tak terjadi apa-apa pada mereka."

Nicholas pun mengikuti jejak mereka, namun tiba-tiba jejak mereka menghilang seolah mereka lenyap begitu saja. Nicholas tak menyerah, ia menelusuri jalan sesuai instingnya dan benar sekali dugaannya. Ia menemukan sebuah rumah. Berharap kedua sepupunya ada di sana. Nicholas pun mengetuk pintu rumah itu.

"Rumah yang bagus dan unik," ucapnya.

Tak lama kemudian, seorang pemuda yang tak lain adalah Tom membukakan pintu. Belum sempat Nicholas berkata apa-apa, ia dikagetkan dengan sebuah suara.

"Tom, persilahkan tamu kita untuk masuk. Di luar pasti sangat dingin."

Nicholas pun terpaku menatap gadis itu. Seolah tersihir, ia berdiam tak bergerak sama sekali. Sampai suara Tom menyadarkannya.

"Maaf, aku kemari untuk mencari sepupuku. Apa kalian melihatnya?"

"Kami tidak kedatangan tamu seorangpun, memangnya ada perlu apa sepupumu pergi ke hutan ini?" tanya Angel.

"Hmm.. Kurasa mereka mencari pertolongan. Aku menemukan mobil mereka yang rusak di pinggir jalan sana," kata Nicholas.

"Mereka? Sepupumu tak sendiri?" tanya Angel.

"Ya, mereka kakak adik. Aku mengkhawatirkan mereka," jawab Nicholas

"Semoga saja mereka tidak apa-apa, dan karena Anda sudah jauh-jauh ke sini apa Anda ingin beristirahat sejenak?"

"Tidak, terima kasih. Aku harus kembali ke rumah. Oh ya, maaf aku belum memperkenalkan diri. Namaku Nicholas, siapa namamu?"

"Namaku Angel, dan kau yakin tidak ingin beristirahat? Tom sudah menyiapkan tempat istirahat untukmu."

Tiba-tiba saja perkataan Angel terpotong, seseorang bersuara lembut memanggil namanya.

"Angel sayang, kau belum siap? Bukankah kita akan pergi makan malam."

"Ibu?" Angel bertanya dalam hati, "ya tentu saja, sebentar lagi aku akan bersiap," sahut Angel, ia merasa ada sesuatu yang janggal.

"Kelihatannya kau sedang sibuk, kalau begitu aku pamit. Maaf mengganggu waktumu."

"Tidak apa-apa Nicholas, maaf aku tak tahu apa-apa mengenai sepupumu. Semoga kau cepat menemukan mereka."

Ketika Tom mengantarkan Nicholas, Angel pun menuju ke tempat ibunya berada.

"Ibu, kalian sudah kembali? Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Angel, apa kau tidak tahu siapa orang itu. Orang itu berkaitan dengan kejadian yang menimpa paman Ed."

"Apa maksud ibu? Ceritakanlah yang sebenarnya terjadi pada paman." Angel menatap ibunya dengan penuh pertanyaan.

"Baiklah Angel, nanti malam ibu akan menceritakan semua. Sekarang kau bantu Tom menyiapkan makan malam."

Angel pun menuruti perintah ibunya. Di ruang lain Samantha dan James pun sedang berbincang-bincang.

 

"Samantha, gadis kecil kita sudah beranjak dewasa. Menurutmu apakah dia bisa mengendalikan kekuatannya?"

"Jangan khawatir James, aku yakin Angel akan baik-baik saja. Lagipula Tom selalu berada di sisinya. Sekarang yang terpenting kita harus menjauhkan Angel dari Nicholas."

"Ya, anak itu. Siapa sangka ia akan menjadi detektif dan datang ke kota ini."

===================================

Angel pun memikirkan perkataan ibunya sambil merenung di ruang tamu. Ia pun menemukan sebuah kartu nama milik Nicholas.

"Nicholas Scwezfild, bukankah Scwezfild adalah orang itu. Jika benar, jadi dia adalah..."

To be continued

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dark AngelWhere stories live. Discover now