3. Together

4 0 0
                                    

Namja tak dikenal tiba-tiba menginap di tempat Hyerim, membuat yeoja itu takut sangat. Bagaimana tidak? Belum genap 24 jam, tapi namja itu seenaknya sendiri. Penolakan berkali-kali yang dilontarkan Hyerim hanya dianggap angin lalu oleh Min Yoongi.

"Apa kau bersungguh-sungguh untuk tinggal bersamaku?", tanya Hyerim yang hentah keberapa kali dia bertanya seperti itu.

Sedangkan Yoongi hanya membalas dengan anggukan kepala saja.

"Apa kau yakin? Rumahku biasa saja, kecil dan sedikit berantakan. Dan lagipula kita lawan jenis. Bukankah tidak baik jika tinggal bersama. Kalau kau butuh tempat tinggal aku bisa bantu mencarikannya", teguh Hyerim untuk mengenyahkan namja tersebut.

"Bisakah kau hanya tunjukkan jalan ke rumahmu tanpa berbicara? Kau benar-benar sangat berisik", sinis Yoongi.

"Kalau begitu jangan tinggal denganku. Aku orang yang sangat berisik sekali. Kau pasti sangat terganggu", binar mata Hyerim merasa ada celah.

"Diam dan jalan saja", ucapan Yoongi membuat Hyerim diam seribu bahasa.

Mereka tlah sampai. Tempat yang tak terlalu bagus tapi masih pantas untuk ditinggali. Hyerim mengeluarkan kunci untuk membuka rumahnya. Namja tersebut membeku dan merenung 'Apa tidak apa-apa jika aku tinggal bersamanya?'.

"Aku hanya punya satu tempat tidur. Kuharap kau mau untuk tidur di ruang tengah. Nanti aku akan menyiapkan tempat tidurmu. Kamar mandinya disana. Jika butuh pakaian, pilihlah dari lemari itu. Beberapa barang orangtuaku kubawa. Mungkin kau bisa memakai baju ayahku. Jika ada yang kau perlukan panggil aku. Setelah ini aku mau keluar mencari makan. Kau mandilah terlebih dahulu", jelas Hyerim panjang lebar.

Dan seorang Min Yoongi hanya menganggukkan kepala tanda paham atas segala situasinya. Keadaan yang sunyi membuat Hyerim segera keluar mencari makanan. Khawatir? Tentu saja tidak. Bahkan namja itu tak berceloteh apapun.

Sesudah membeli makan. Hyerim masuk rumah seakan tak terjadi apapun, sedangkan Yoongi memperlihatkan dada bidangnya saja karena baru saja selesai mandi. Seketika Hyerim membuat kegaduhan disana.

"Yaak! Mengapa kau seperti itu. Cepat pakai bajumu. Dasar tidak tahu malu", teriak Hyerim sambil melindungi kedua matanya dari pemandangan tak senonoh tersebut.

"Tidak usah teriak kan bisa. Seperti tidak pernah melihatnya"

"Aku memang tak pernah melihatnya, bodohh", balas Hyerim.

"Mana kutahu. Apa kau mau melihatnya ha?", ucap Yoongi yang tak sadar dengan perkataannya.

"Seharusnya kubiarkan saja dia mati", batin Hyerim.

"Sudahlah, ini makananmu", lempar Hyerim sebuah bungkusan makanan ke atas meja disana.

Hyerim membuka bungkusan makanan yang dibawanya. Bunyi yang bersahutan sedari tadi sudah tak bisa ditahannya lagi.

"Hanya ini yang bisa ku beli, jadi jangan cerewet", ucap Hyerim.

Yoongi hanya diam mendengar penuturan Hyerim. Dia tahu bahwa hari ini Hyerim dipecat. Otomatis keuangan yang dimiliki tak seberapa. Tentunya dia sadar diri bahwa mengeluhkan sesuatu bukan timing yang tepat.

"Apa kau mempunyai pekerjaan?", tanya Hyerim.

"Tidak", jawab Yoongi cuek.

"Kalau begitu carilah. Tak mungkin kau harus bergantung padaku. Aku bukan orang yang tepat untuk itu", aku Hyerim terus terang.

Dan terulanglah kembali gerakan kepala atas Min Yoongi sebagai pesan persetujuan disana.

Tak terasa langit telah gelap. Karena tidak mempunyai aktivitas yang akan dilakukan, Yoongi hanya memandang Hyerim yang mondar-mandir seperti akan pergi ke suatu tempat. Hal tersebut membuat bibir Yoongi gatal untuk mengucapkan sesuatu.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau pergi bekerja", kata Hyerim.

"Memang kau mau kerja apa jam segini?"

"Sopir pengganti"

"Sampai jam?"

"Mungkin tengah malam aku baru pulang"

"Kau gila? Kau itu seorang gadis"

"Hanya itu yang bisa ku kerjakan"

"Kalau begitu aku saja yang pergi"

"Tak perlu, aku bisa melakukannya. Dan jangan kau kira aku belum mempunyai SIM. Aku punyaa!", tegas Hyerim.

"Aku tak peduli jika kau punya SIM atau tidak. Kau itu gadis, bagaimana jika ada orang yang menipumu dan mereka seorang lelaki. Apa yang akan kau lakukan?"

"Aku ini sudah sabuk hitam taekwondo asal kau tahu"

"Ciih, bahkan Valentino Rossi saja pernah kalah saat pertandingan. Apalagi denganmu?"

"Kau meremehkanku?"

Tanpa babibu Yoongi mengambil jaketnya dan merebut topi hitam gadis tersebut. Yoongi pun berjalan menuju pintu rumah Hyerim. Tak lupa handphone Hyerim diatas meja telah diambilnya.

"Yakkk! Min Yoongi"

Merasa namanya dipanggil, pemiliknama tersenyum tipis saat mendengarnya.    

Hai readers, sudah lama sekali ya? Waktu memang sangat berbahaya

Seketika aku tak yakin bahwa vakum ku di dunia ini sudah sangat lamaaa sekali

Semoga perasaan bodoh ini menghilang :) Semoga kalian suka

-30 Januari 2019-

Pukul 09.47 PM

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"[Your Story and My Story]--Be Our Story"Where stories live. Discover now