satu |LAMP|

183 15 12
                                    

-Sambutlah yang datang,jangan hanya meratapi yang pergi.-

Lorong sekolah tampak ramai oleh siswa-siswi yang bergeruduk menuju surga sekolah. Kantin. Satu kata. Namun memiliki beribu makna..

Lalu..

" YA'.." teriak seseorang ujung pintu kelas. Gadis cantik bersurai hitam panjang terurai pun akhirnya menoleh geram merasa ada suara lantang yang menyambut telinganya. Ya dia Ravhelia Jeozlyn Nugrahantio a.k.a Lia

" Hmm.. apaan teriak teriak. Gua kagak budek kali." Sungut Lia setengah tak terima ada yang meneriaki namanya.

" heheh." Yang ditanya malah senyum senyum ga jelas.

"Anterin gue ke toilet dong, sekalian temenin gue jajan di kantin.. yayaaaa." Ujar Ranya, salah satu teman dekat Lia.

"Kalo lo minta anter ke toilet sih, it's okay. Tapi kalo ke kantin gue agak mikir." Sahut Lia setelah menimbang nimbang perkataan Ranya.

"Ya elah.. napa sih ke kantin aja pake mikir mikir segala? Udah kek mau ulangan kimia wae.. lo ga kasian apa sama ginjal gue." Sahut Ranya yang sedang mengelus pinggang dengan dramatis.

"Hmm... oke, tapi jangan lama lama ya ntar keburu bel masuk. Ntar kita kena hukuman lagi dari Pak Nizar gara-gara telat masuk kelas." Tutur lia

"Iya.. bawel ishh.. kuy cepetan." Ranya

Mereka berdua pun menuju toilet. 3 menit berlalu dan Ranya sudah keluar dari toilet Perempuan. Mereka menuju ke kantin. Dan benar dugaan lia bahwa kantin ramai oleh siswa siswi. Entah itu beli makanan,minuman, kue, camilan, bahkan gorengan. Mulai dari nasi pecel, nasi jotos, nasi campur, mi pangsit, mi ayam, jus mangga, jus alpokat, kue kering, dan masih banyak lagi.

KRINGG

Hampir semua stand di kantin sudah dijelajahi oleh keduanya. Hanya saja kali ini Ranya menuju stand khusus minuman. Sebenarnya Ranya mau beli nasi padang, tapi antriannya udah kek rombongan semut elah. Kalo ia ikut antri bisa-bisa Ranya habis dipelototi Lia. Dengan segera Ranya mengambil dan membayar 1 botol air putih. Ia pun melirik benda melingkar di tangannya. Ia pun melotot dan, "buset udah masuk jam pelajaran Pak Nizar, nih". Dengan cekatan ia menerobos kerumunan menuju tempat Lia menunggunya tadi. Samping pintu masuk kantin. Mengingat bel masuk sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu.

Mereka berdua pun lari terbirit birit. Yang satu sibuk ngoceh karena keleletan sahabatnya, dan yang satunya lagi sibuk dengan minumannya.

Brukk

Tanpa sengaja Lia menubruk sesuatu. Saking kerasnya, ia terpental ke lantai dengan tidak mulus. Mungkin karena mengocehi Ranya, ia jadi tidak fokus dan akhirnyaa..

"aduhh.."  

"Ini sapa' sih yang berani nabrak gue, lo tuh kalo jalan pake' mata' gak sih ?" nah loh, aksen qolqolah Lia keluar. Tak lama ia berdiri, terhenyak saat mendongakkan kepalanya. nahlomulut gue-runtuk Lia karena mulutnya yang asal ceplos saat mengumpat.

Tak menghiraukan makhluk di depannya, Khevin berlalu melewati Lia. Lia  menghela nafas mengamati kepergiannya. Ia tak sadar bahwa di belakangnya ada yang melihatnya dengan raut khawatir. Lia terkesiap saat membalikkan badannya.

"Kak Alfa? Sejak kapan kakak ada disini?" Tanya Lia kaget

"Lo gak kenapa napa?" Tanya Alfa tanpa menjawab pertanyaan Lia. Lia cengo tanpa kata atas pertanyaan yang dilontarkan kakak kelasnya itu. "Ni orang kok beda banget sih dari Kak khevin.. seandainya dia ini Kak Khevin. Pasti gue langsung meleyot di tempat." Batin Lia

Ranya yang dari tadinya diam pun menangkap gelagat Lia. Akhirnya memutuskan untuk menyahut Kak Alfa yang masih dengan raut muka kkhawatir

"Gapapa kok kak.. ehheem." Ranya berdehem canggung. Lalu menarik tangan Lia yang masih saja cengo. 

"Bye kak,  aku sama Lia cabut masuk kelas dulu ya." Teriak Ranya.

Dan Ranya pun segera menarik tangan Lia yang masih belum sadar menuju kelas.

Alfa hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Dasar cewek, ditanyain kenapa jawabannya pasti gapapa.. hhh.. tau ah daripada ribet mikir jawaban mending gue nyamperin mapin cs." Ya mapin adalah panggilan khevin bagi orang terdekat .





-To be continued-

Tunggu kelanjutan ceritanya ya para readers.
Jangan lupa vote dan komennya yak..
Maaf buat typonya..
TBC

Salam hangat
Author manis

Look at me,Please!! (ᴘᴇɴᴅɪɴɢ)Where stories live. Discover now