Menyukai?

378 25 4
                                    



Gio telah selesai membayar administrasi perawatan Devan, jelas untuk saat ini dirinyalah yang menanggung biaya tersebut dan dirinya akan menagih kepada Devan jika sudah selesai.

Gio membuka kamar pasien yang digunakan Devan untuk menjahit lukanya, namun saat melihat kedalam Gio mengerutkan dahinya, disana tidak ada siapa-siapa. Dalam pikiran Gio, kemana Devan pergi? Apakah sudah selesai?.

Gio segera keluar dari kamar tersebut dan mulai mencari-cari Devan, semoga saja Devan tidak meninggalkan dirinya sendiri di Rumah sakit ini.

Gio menghentikan perjalanannya dan melihat seorang laki-laki yang mencoba menahan seorang Dokter perempuan. Gio yakini itu adalah Devan dengan Dokter cantik itu. Tak ada niat bagi Gio untuk menghampiri mereka.

Gio malah memutar balikkan arahnya dan pergi meninggalkan mereka disana. Gio sangat tahu pasti jika Devan sudah bersikap seperti itu, Devan sedang berusaha mendekati Dokter cantik itu dan yang Gio yakini lagi adalah, seorang Devan menyukai dokter itu.

" Akhirnya lo menemukan cinta lo Dev, dev!"


'''''''''''''


" Aku minta maaf kalau hal itu buat kamu tidak nyaman." ucap Devan yang terus mengikuti langkah Putri yang berusaha menghindari Devan.

Merasa sudah muak dengan ocehan Devan, Putri menghentikan langkahnya dan menghadap kearah Devan dengan tatapan dingin dan tajam. Baru kali ini dirinya menemukan pasien seperti ini.

Pasien yang langsung membuat First Impression Putri kepadanya menjadi hancur, lelaki yang telah menolongnya dari cegatan para preman yang baginya menakutkan. Memang seharusnya Putri bersikap ramah pada setiap pasien, apalagi pasien itu rela membantunya sampai-sampai lelaki itu terluka.

Tetapi tetap saja, jika pasiennya tidak bersikap sopan dan senonohnya malah akan membuat bersikap keterbalikkannya walaupun awalnya membantu dengan baik. 

" Baru kali ini saya nemuin pasien seperti kamu !"

" Jelas, aku ingin berbeda dari yang lain sampai-sampai kamu bakal terus ingat aku." jawab Devan dengan enteng dan dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Putri memutar bola matanya, sangat menjijikan saat mendengar perneturan yang dilontarkan lelaki aneh didepannya ini. Dirinya tak akan mempan dan cepat luluh akibat rayuan gombal lelaki manapun.

Putri menatap sekelilingnya dan mendapati rekan kerjanya yang sedang berjalan kearahnya. Putri tersenyum dan melambaikan tangan kepada seseorang itu. Dirinya bisa melepaskan diri dari pasien aneh ini berkat seseorang yang sudah berdiri tepat diantara mereka.

Lelaki itu satu profesi dengan Putri, seorang dokter. Bahkan wajahnya sangat tampan dan terlihat masih muda, sepertinya seumuran dengan Putri. 

Devan menatap lelaki yang tiba-tiba berdiri disamping tengah mereka, Devan melihat name tag yang terpasang di jas putihnya.

dr. Angga Herawan Malik

" Kamu lagi ngapain disini Put ?" tanya Angga yang memastikan dengan keberadaan Putri disini dengan lelaki yang berpakaian jas rapih tepat didepannya Putri.

" ah Angga syukur kamu dateng , kayaknya ada satu pasien yang butuh obat penenang karena pasien ini sedang DEPRESI. " ucap Putri sambil melirik kearah Devan sekilas, tentu saja ekspresi Devan langsung berubah seketika tak menyangka jika dokter berparas cantik ini mengatainya DEPRESI.

Angga mengalihkan pandangannya kepada Devan yang menatap dingin Angga.

" Lo percaya ?"

Angga kembali menatap kembali Putri " Ada apa sih sebenarnya Put, aku makin gak ngerti.?"

The Perfect MateWhere stories live. Discover now