Chapter 4 (Gavin Rajendra Pratama)

16 5 0
                                    


"Capek ya vin?" Alya menyodorkan sebotol mineral water pada gavin ditengah-tengah proker yang tengah mereka jalani.

Gavin mengambil botol tersebut dan berujar "Lumayan, ya"

Alya mengangguk-anggukan kepala seakan mengerti "Lo dicariin ale tadi"

"Kenapa?" tanya gavin sambil memperhatikan band yang sedang tampil diacaranya

"Gatau, dia cuman nyuruh gue sampein aja ke lo"

Gavin membuka botol mineral water tersebut dan meminumnya "oh yaudah ntar gue cari si ale"

Alya terkekeh saat mendengar jawaban gavin, gavin yang bingung langsung bertanya pada alya "Napa lo ya?"

Alya menggeleng-gelengkan kepalanya "Lo sama ale kaya sendal jepit deh vin"

"Engga lah, paling dia mau minjem motor gue buat ceng in anak kampus sebelah" dengan kilat gavin menyanggah pernyataan alya barusan.

Derungan musik semakin kencang diikuti dengan teriakan penonton yang semakin membara dan berapi-api padahal ini sudah semakin malam.

"Lo suka vin?" tanya alya kembali membuka obrolan saat lama tadi hening.

"Suka apa?"

"Atmosfer gini"

Gavin terlihat berfikir "sedikit, lo?"

Alya tersenyum dan sesekali kembali melihat band yang sedang tampil didepan "Gue suka, gue ga ngerasa sendiri gue bisa berekspresi sesukanya"

Gavin tertawa kecil belum sempat gavin berbicara, terdengar suara riuh yang memanggil namanya dari arah samping. "Woi gavin!" dari arah lain terlihat ale berlari menuju gavin dan alya.

"Ko gue baru liat lo sih?" ujar ale terpogoh-pogoh

Gavin menatap ale yang sedang mengatur nafasnya karena capek habis berlari "Ya lo abis nge ceng in anak kampus sebelah, gimana bisa ketemu gue?"

"hehehehhe" ale cengengesan, mati kutu dia "Gue butuh motor lo tadi"

"Sialan"

Kemudian ale duduk disebelah gavin. "Males deh gue vin, mau cepet-cepet kelar nih acara. Suntuk! Ya ga al?" ale menyenggol tangan alya

Alya mengangguk "Walaupun gue suka atmosfernya, tapi gue ngantuk"

"Gue sih mending nge ceng in anak kampus sebelah, salah nih gue milih disini"

"Cewek mulu lo le" ujar gavin menimpali sambil mengambil rokok dari kantongnya kemudian menyalakannya lalu mulai menghisapnya.

Gavin terhitung jarang sekali merokok, dia bukan perokok addict hanya sesekali jika dirasa butuh.

"Dari pada lo, jadi gurun tandus dih!" ale berbicara asal yang tidak dibantah oleh gavin.

Ale menengok ke arah alya menyadari bahwa alya juga sedang mengalami menjadi gurun tandus "Lo juga ya! Gue tau ya yang deketin lo banyak"

Alya menatap ale malas "Apaan sih le" sanggah alya, dia sedikit malas jika harus berbicara mengenai hal ini.

Alya sedikit menjauhkan dirinya dari Gavin. Gavin yang sadar akan hal itu menengok ke arah alya. "Lo gasuka asep rokok?"

Alya mengangguk hati-hati "Gue.. kurang suka vin"

Gavin mengangguk-anggukan kepalanya. "haha, sorry"

"Alya sukanya rokok daging vin!" ale menyeletuk asal yang langsung mendapat jitakan dari alya.
"brengsek lo, le"

Ale tertawa kencang, kemudian melihat gavin yang tengah mnegetikan sesuatu di handphone nya. "Eh caca pacarlo apa kabar dah?" Tanya ale basa-basi

InchoateWhere stories live. Discover now