Namaku Ana Mahadiri

21 2 2
                                    

Namaku Ana Mahadiri, anak Nurbaiti. Perempuan penggempur kekejaman ibu tiri dengan kediaman maha dingin membawa kaki ke mana pergi. Ibu tak pandai membaca sejarah, tak sangkut di lidahnya kisah Cleopatra, perempuan mesir yang jatuh cinta pada dua pria, Marie Curie yang cerdas dan meraih kemenangan dua kali, Hua Mulan yang gagah berani menyamar jadi lelaki atau kisah Malahayati di Aceh yang tuntas tumpas kompeni.

Namaku Ana Mahadiri, anak Nurbaiti. Perempuan yang memeluk bulan dalam dongeng-dongeng sakti. Ia tak pernah mendengar kisah Timun Mas mengelabui raksasa, Klenting Kuning tak hendak mencium raksasa, Dayang Sumbi muda busungkan dada, Nawang Wulan gagal ke angkasa.

Namaku Ana Mahadiri, anak Nurbaiti. Perempuan dengan karakter puitis berjiwa novelis. Meski tak dikenalnya siapa Wislawa Szymborka di Podium Swedia, Emily Dickinson dipuji-puja remaja putus asa, Alejandra Pizarnik pelihara cacing gila di lubang kewarasannya, pun Sylvia Plath mati muda setelah tiga kali gagal hilangkan nyawa.

Akh, Namaku Anna Mahadiri. Anak Nurbaiti. Dengarkanlah maklumat pemaklumanku ini:

Kepadamu yang tersesat di jalan menuju taubat, Tuhan suka memeluk anak-anak jahat. Bentuk mereka hitam bulat, di depan hajar aswat bertekuk bersama malaikat.

Hidup ternyata tualang menuju pulang, di jalan berliku dan berlubang. Namaku Ana Mahadiri, anak Nurbaiti. Bicara Wanita seperti sepasang surga dan neraka.

Ingatkah kau kepada mereka? Balqis, Hindun, Istri Nuh atau Istri Luth. Namaku Ana Mahadiri bagiku surga itu ada sungai serta madunya, pun neraka ada zakkum dan duri bidara. Aku pun mengembara sambil memendam napsu dunia tak ubah Raudhatul Adawiyah yang a'la.

Aku Ana Mahadiri, ibuku Nurbaiti. Terpujilah perempuan-perempuan yang tak lebur hancur dilamur zaman pangling dan pikun.

2019

Palagan Nama-namaWhere stories live. Discover now