Sejadah Panjang Usiamu

20 2 0
                                    

: Effi Susanti

Hari ini adalah hari lahirmu yang ke sekian kali, aku gagap hendak mengucap doa, tak kutahu apa yang terbaik kauharap 'kan muncul dari seuntai puisiku; maka kudedahkan saja beberapa hal berikut ini;

Kepada Tiara, jadilah mutiara sekaligus laut bagi ibumu, tempat ia memanen sesuatu yang berkilauan di bawah kedalaman laut bergelombang.

Kepada Cici, jadilah cincin sekaligus jemari bagi ibumu, tempat ia menyemat sesuatu yang hebat semacam hadiah di hari-hari agung dan suci. Sesuci janji-janji pengiman yang taat.

Kepada Titi, jadilah titian penghubung dari suatu kebaikan ke kebaikan lainnya bagi ibumu, segala jalan bagi ibumu mengejar surga di ujung jalan yang kian tinggi mendaki langit.

Kepada Tata, jadilah telaga bagi ibumu untuk diminum kebeningannya dan pengobat dan pelipur lara, tempat yang tak pernah libur untuk bahagia --sesuai doa-doa manusia--, tempat memandikan diri yang kembali setelah berdosa.

Kepadamu kak Effi, hidup ini adalah anugerah yang tercurah dari Allah. Serupa hujan menimpa tanah retak-retak di ratusan hari kemarau--mematikan--. Percayalah pada keajaiban, setelah derita masa lalumu bungah, kini hanya harum bunga yang kau hidu --kau puja--.

Kepada apak yang telah pergi, mengajilah hingga ke jantung kitab suci, sebab kita yang hidup kini selalu tak sanggup menghadapi mati. Sedalam-dalam syukur, sedalam-dalam sujud. Sejadah bumi yang membentang panjang usiamu kini.

27 Juli 2019

Palagan Nama-namaWhere stories live. Discover now