Sebuah Ikatan Suci

151 6 2
                                    

Sebuah penantian pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan pada saatnya nanti. Sebuah usaha yang membutuhkan segala usaha demi mencapai sebuah keberhasilan. Dan sekarang Aleta telah mendapatkannya, mendapatkan suatu kebahagian yang diinginkannya sejak lama

Dear Alga

Pelangiku
Terimakasih untuk kamu yang sudah menjadi pelangiku selama ini. Memberikan setiap warna dalam hidupku dan memberikan setiap waktu mu untukku. Aku adalah salah satu perempuan dari sekian banyaknya perempuan yang merasa sangat beruntung bisa mengenalmu dan menjadi perempuan yang berharga dalam hidup mu.
Alga... Terimakasih telah menjadi seseorang yang berharga dalam hidupku.  Terimakasih atas semua pengorbanan yang telah kamu lakukan hanya demi aku. Maaf jika aku selalu membuat duka dan luka dalam hubungan kita. Selalu membuat kamu kecewa dan selalu bersikap egois dalam menghadapi masalah dalam hubungan kita.
Hanya satu yang ingin aku katakan padamu saat ini "I Love You Alga" sebuah kalimat sederhana yang membuat ku bahagia.

Thank You My Boyfriend
Aleta_

Aleta menulis sebuah surat di buku hariannya dan hanya dengan sorotan lampu belajarnya. Buku yang memiliki banyak kisah tentang orang terdekatnya, terutama Deon dan Alga

*~^~*


Kini matahari bersinar sampai sinarnya memasuki celah kamar Aleta dan membuat Aleta merasa silau karena sinar matahari yang menyorot tepat pada wajahnya

Aleta hendak menarik selimutnya kembali, namun tidak jadi karena Aleta mendengar Ayah nya yang hendak pergi ke kantor

"Yaudah Papah berangkat dulu" Ucap Papah Aleta

"Yaudah hati-hati, ini tasnya" Ucap Mamah Aleta sembari memberikan tas kerja pada Papah Aleta

"Papah mau pergi?" Fikir Aleta sampai membuat Aleta membuka matanya "Pah! Tunggu!" Aleta beranjak dari tempat tidurnya dan langsung berlari menghampiri Papah dan Mamah Aleta

Papah dan Mamah Aleta pun menatap bingung ke arah kamar Aleta

"Kenapa sayang? Kok teriak-teriak?" Tanya Mamah Aleta saat Aleta sudah keluar dari dalam kamarnya

"E--Papah nanti pulangnya jangan malem-malem ya? Soalnya Alga sama Mamahnya mau dateng kesini" Ucap Aleta meski sedikit ragu

"Wah... Kayanya ada yang udah baikan nih?" Ucap Mamah Aleta diakhiri dengan senyuman

"Mamah..." Ucap Aleta tersipu malu "Jadi gimana Pah?" Tanya Aleta kembali menatap Papahnya

"Oke tuan putri... Nanti Papah usahain pulang cepet" Ucap Papah Aleta sembari  mengelus rambut Aleta

"Oke! Makasih Pah" Ucap Aleta diakhiri dengan senyuman yang lebar

"Yaudah kalo gitu Papah berangkat dulu" Ucap Papah Aleta

"Yaudah biar Mamah anter sampe depan" Ucap Mamah Aleta dan Papah Aleta pun berjalan kedepan terlebih dahulu "Selamat ya udah balikan? Dari bau-baunya kayanya nanti malem ada acara penting nih..." Ucap Mamah Aleta sembari menggoda Aleta diakhiri dengan senyuman

"Mamah apaan sih, yaudah aku mau mandi" Ucap Aleta yang tersipu malu lalu pergi ke kamarnya, Mamah Aleta yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum lalu keluar menghampiri Papah Aleta

*~^~*


Gelap sudah menyelimuti kota Bandung. Mentari yang sudah tergantikan oleh terangnya sinar bulan

Aleta yang berada dikamarnya sedang bingung ingin memakai baju apa untuk bertemu Alga dan Mamahnya, bahkan ranjang tempat tidurnya pun sudah penuh dengan pakaiannya

HAMPA ✔Where stories live. Discover now