part 19

5.5K 101 10
                                    

Danu pov

Malam ini seperti nya cuaca sangat mendung, tapi aku tidak akan surut demi gadis ku..
Aku sangat bersemangat untuk bertemu dengan nya.
Akhirnya sampai lah aku di rumah nya, awal nya aku ragu, tapi hati ku bertekad aku akan menjelaskan semua nya kepada nya.
Aku membuka helm ku dan segera menuju pintu
Ku tekan bel beberapa kali, tapi ia tak kunjung keluar, ku tekan sekali lagi dan pintu terbuka.
Tetapi bukan diandra yg kulihat melainkan sang papa

"Assalamu'alaikum pak" Kata ku dan ingin menyalami tangan nya tapi segera ia tepis tangat ku

" Mau apa anda kesini?" Tanya nya kepada ku

"Ada diandra? Saya butuh bicara sebentar dengan nya" Kata ku

"Gak ada, pergi lah! Enyah kan kaki mu itu dari rumah ku" Kata nya dengan nada meninggi sambil mendorong ku

"Pak saya mohon, ini soal hati dan masa depan pak, saya cinta sama diandra pak, saya benar benar serius dengan anak bapak" Kata ku memohon,hancurlah sudah wibawa ku, tapi no problem demi gadis ku

"Ku bilang pergi ya pergi" Kata nya sambil menampar pipi ku dengan keras..

Buset, tamparan nya sama persis rasanya seperti tamparan dian, belajar dari bapak nya rupanya... Gumam ku mulai ngawur

Aku tetap memohon kepada namun ia tetap kekeh lalu pergi masuk ke dalam rumah nya

Aku masih berdiri di sini, di depan rumah gadis ku, aku melihat sekilas, gadisku di balkon sedari tadi dan aku pun menyadari nya.

Hingga hujan datang dengan sangat lebat nya tanpa memikirkan diri ku yg sedang berjuang ini...
Aku masih menunggu akan kah diandra turun, namun nihil, ia tetap kekeh di atas, sa

Sampai akhirnya aku merasakan pusing di kepala ku.
No!! Jgn sekarang datang nya penyakit,gadisku masih marah,ku mohon...

Aku memejamkan mata ku beberapa kali untuk meredam rasa sakit nya..
Namun rasa itu semakin besar dan aku ambruk, namun aku yakin aku belum sepenuh nya hilang kesadaran.

Aku merasa ada tangan yg memeluk ku, iya terisak, aku yakin itu gadis ku. Aku mencoba membuka mata ku, aku tak tega melihat nya menangis seperti itu, ku usap airmata nya tampak nya iya terkejut.

Dia memeluk ku menyalurkan kehangatan pada diri ini...

"Jangan menangis" Kata ku sambil berusaha untuk tetap sadar

"Aku benci gadis kecil ku bersedih" Lanjut ku lagi.

Ku lihat ia semakin terisak

"Bertahan mas bertahan" Katanya lagi dengan suara isakan

"Kau tetap gadisku yg kucinta,percayalah tidak ada wanita di hati ku selain ibu ku dan kamu" Kata ku mencoba menjelaskan

Sampai akhirnya aku tidak sadarkan diri yg ku ingat adalah suara teriakan dia meminta pertolongan.

Pergi lah gadis ku jika itu bisa membuat mu bahagia:) aku akan selalu menunggu, menunggu dan menunggu mu

Diandra pov

Malam itu aku langsung mengantarkan nya ke rumah sakit, tetapi aku langsung pulang, karna aku masih belum siap untuk mendengarkan penjelasannya.

Jadwal keberangkatan ku ke amerika hari ini pukul 12.00 WIB dan sekarang masih pukul 09.00 WIB. Namun aku sudah mempacking baju baju ku untuk tinggal beberapa tahun,ingat! Hanya beberapa tahun.

Papa pergi kekantor jadi di rumah hanya ada mama dan pembantu ku..
Aku memilih pergi cepat dengan alibi takut terkena macat, padahal aku ingin melihat nya yg sedang terbaring lemah.

Saat ini aku sampai di rumah sakit Nusa Bangsa, disitu lah danu dirawat.
Aku masuk kedalam kamarnya, aku lihat ia belum juga sadarkan diri.
Aku duduk disamping ranjang nya.

"Pagi mas" Kata ku dengan senyuman getir

"Tidak mau kah mas menjelaskan pada ku apa yg terjadi kemaren?"

"Tidak mau kah mas menahan ku disini" Sambung ku lagi

"Mas. Dian ijin pergi" Kata ku mulai terisak

"Maaf jika dian terlalu anak anak dalam menyikapi masalah kita, tapi dian rasa dian belum siap untuk sakit kembali, dian pergi untuk ke kembali, hanya beberapa tahun mas,hanya beberapa tahun, dian janji dian akan kembali demi cinta dian" Kata ku lagi dengan airmata yg sudah membasahi pipi..

Aku memberanikan diri untuk mengecup pipi dan juga dahi nya

" Dian pergi mas! Dian mohon bertahan lah demi dian, dian janji akan kembali kalau hati sudah mulai bisa menerima." Kata ku lalu keluar kamar nya

Aku menaiki taksi untuk segera ke bandara soekarno-hatta, karna sekarang sudah pukul 11.30WIB

Saat ini aku telah tiba di bandara. 
Huhh berat pikir ku.

Aku sudah berada di atas pesawat untuk take on.

Selamat tinggal jakarta
Selamat tinggal Indonesia, selamat tinggal segala kenangan indah nya,selamat tinggal segala kenangan pahit nya, selamat tinggal pria ku, selamat tinggal cinta ku,aku pergi bukan untuk menghilang, aku pergi untuk kembali, aku akan kembali ke negri ini, aku akan kembali mencari cinta ku, aku akan kembali mencari hati ku:)

Tak terasa airmata ku menetes kembali, aku tak tau apakah jalan yg ku pilih baik untuk kedepannya,yg pasti! Aku akan tetap kembali demi cinta ku suatu saat nanti

****


End?????
Hay guys. Gimana? Harus end? Atau kagak???????

Dandra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang