Diam, aku termenung
Masing diam, aku bermakrifat
Kala sunyi menemani, aku menenungkan suatu hal
Semesta ini, indah bukan ....Rembulan pancarkan cahayanya kala petang
Mentari sampaikan sinarnya kala siang
Bahkan hujan pun 'kan datang kala waktunya
Semua sudah pada bagannya masing-masingHajat 'kan diberi
Asa 'kan dimakbulkan
Semua 'kan Ia berikan
Selagi memang itu yang terbaikSetiap tarikan napas tiada berbayar
Semua keindahan alam tiada berpajak
Kesempurnaan apa yang kita lewatkan
Hidup ini sudah penuh jamal
Cukup pada hati yang menerima dan menyandarinya
Bukan malah merasa paling nestapaTuhan bersama kita ....
Semesta menyaksikan jalan hidup luar biasa
Percaya, sadari, syukuri-mengalun serta berjalan pada alurnyaDalam buku antologi puisi
▪️ [ Semesta ] ▪️
By. Aprillafani_
Di. @rofsikaha_media_____
"Sudahkah kita sadar? Begitu banyak yang Tuhan berikan. GRATIS. Sudahkan kita bersyukur? Atau masih saja mengeluh hidup ini sangat sulit. Coba lihat dan coba ingat, terhadap apa yang telah kita genggam dan apa yang telah kita ikhlaskan. Yang terbaik yang Tuhan berikan, semesta pun menyaksikan. Apa masih saja kita terus mengabaikan?"
YOU ARE READING
Aksara Lara (SUDAH TERBIT)
Poetry[ elegi/prosa/berpuisi ] "Kata yang tersurat, tanpa suara, namun penuh makna dalam setiap tulisannya." Rasanya terlalu kelu hingga diam aku membisu. Tiangku hanyalah sandaran semu, tiada lain hanyalah halu. Padamu harapku, setitik cahaya di tengah...