PROLOG

1.9K 108 21
                                    

"Pah kenapa kau sudah tidak mahu layan sama aku, Pah?"

Si dara menjeling si teruna, "Ah, buat apa aku layan sama kau, Paan? Kau sudah ada si dara jelita, bukan seperti aku. Comot saja."

"Sejelita mana pun dia, bukan dia yang ada di hati aku."

"Jika bukan dia... siapa orangnya?"

Si teruna duduk di sebelah dara, "Pastilah hanya kau seorang saja, Pah. Biarlah kau kata diri kau comot, hanya kau saja ada di hatiku ini, Pah."

Pah tersenyum, "Benar? Kau tak bohong pada aku?"

"Pernahkah aku berbohong sama kau, Pah?"

Pah memandang Paan sebelum senyumannya tadi pudar, "Janji sama aku ya, Paan! Jangan pernah berdusta sama aku, ya? Jangan pernah mainkan hati aku ini, ya? Dan jangan pernah palingkan hati kau pada yang lain, ya?"

Paan mengangguk, "Aku janji, Pah. Aku janji!"

Pap! Paan terus membuka matanya. Tangan kanan dibawa ke dada, merasai degupan jantung yang tak sekata. Pah...

Wajahnya diraup sekali. Maafkan aku, Pah... maafkan aku...

Pergi ke pasar beli ikan selayang
Ikan selayang dibeli dua guni
Kalau sayang katalah sayang
Jangan dibiar tergantung begini



p/s; sayangkah kamu padaku, wahai readers-ku sekalian? :P

Pah KusayangWhere stories live. Discover now