❲ Fake Love BAB : III ❳

2.9K 388 61
                                    

Setelah kejadian antar jemput yang di awali dengan paksaan dan berakhir manis itu , kini hubungan mereka sudah jauh lebih baik.

Tidak ada lagi Sunoo yang mengumpat dan menjauh saat Jake mendekat , tidak ada guratan kesal di wajah Sunoo saat Jake mengusiknya , tidak ada usiran kasar dari Sunoo untuk Jake.

Semua sudah berjalan dengan baik.

Dan ya , perlu Sunoo akui bahwa dirinya sudah jatuh pada sejuta pesona mematikan seorang Shim Jake. Imun Sunoo belum cukup kuat untuk mengantisipasi virus dari si Pemuda Shim.

Terbukti dari jantungnya yang bekerja anomali saat berada di dekat Jake , merasa gugup saat Jake melalukan hal manis. Sunoo jatuh cinta. Benar - benar jatuh cinta.

Tapi hingga kini status mereka tak lebih dari teman baik. Mau dikatakan kekasih , tetapi Si dominan belum pernah mengungkapkan perasaannya. Mau dikatakan sahabat , tetapi semua perlakuan mereka sama sekali tidak mendukung.

Sunoo harus ekstra bersabar.

"Hyung!" Sunoo kesal sedari tadi karena Jake tak henti - hentinya menganggu Sunoo yang sedang membaca buku novel di perpustakaan sekolah sore itu.

Novel berjudul Under The Never Sky , karya Veronica Rossie. Kesukaan Si Kim.

Katakan Sunoo sedikit feminim karena membaca novel berkisah klise klasik seperti itu , tapi Sunoo suka.

"Kau menggemaskan sih" Jawab Jake , dan Sunoo kembali merona.

"Ah hyung"

Dan embel - embel 'sunbae' sudah di ganti oleh embel - embel yang lebih akrab 'hyung' contohnya.

"Hm?"

"Aku ingin bertanya"

"Kenapa?"

"Kenapa hyung dulu tiba-tiba saja mendekatiku dan mengusikku seperti ini?"

Satu pertanyaan yang sudah lama Sunoo pendam akhirnya terlontar dengan halus , menyebabkan yang ditanya mati kutu dengan perasaan gugup luar biasa.

Sunoo memang bingung , tak ada angin tak ada hujan , tiba-tiba saja senior anehnya ini datang kedalam hidup monoton Sunoo begitu saja dan mengubah plot twist hidupnya dengan seenaknya.

Namun bagi Jake , ini adalah pertanyaan mematikan.

Entah kenapa jantungnya seakan tertusuk mendengar pertanyaan Sunoo.

Alasan? Tentu Jake punya alasan mendekati Sunoo. Dan Sunoo pasti tak akan senang mendengar alasan 'sebenarnya'.

"Eum , itu karena ya─ karena kau itu menawan. Surai hitam gelapmu , mata doe yang sipit dengan pupil hitam pekat , hidung bengir yang runcing , kulit putih halus tanpa cacat , tidak kah itu indah?"

Sunoo merasa dirinya terbang tinggi. Jangan tanya bagaimana kabar jantung dan pipinya sekarang.

"Ah─ ya , hehe terima kasih. Ku anggap itu pujian"

Mereka saling diam. Tak ada yang berbicara lagi. Sunoo kembali membaca buku novelnya , berusaha mencerna arti dari setiap huruf walau nyatanya tetap fokus pada objek pria di depannya.

Sementara Jake hanya memperhatikan keadaan perpustakaan tanpa tertarik untuk membaca salah satu buku yang tersedia.

Baginya malaikat yang sedang membaca di depannya jauh lebih menarik.

Tring!

Bunyi notifikasi dari ponsel Jake berhasil memecah keheningan.

Buru - buru Jake membaca pesan yang masuk ke ponselnya , dan mengetik sesuatu sebagai jawaban.

FAKE LOVE ៸៸ JAKENOO ✔Where stories live. Discover now