❲ Fake Love BAB : VII ❳

2.7K 370 36
                                    

Jake tampak tampan pagi ini seperti biasanya. Sosok Jake Shim memang selalu menarik di mata semua orang. Bibir sensualnya terus bergumam menyebutkan nama seseorang yang sedari tadi dia tunggu.

"Dimana Kim kecilku" ujar Jake seraya bersandar di pintu kelas Sunoo. Tangan kirinya menggenggam novel Si Manis yang dia temui kemarin.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat sepuluh , dua puluh menit menuju kelas dimulai , namun Sunoo belum menunjukkan tanda-tanda kehadirannya.

Jake resah.

Sunoo tak biasanya terlambat.

Ini pertama kalinya dia merasa sangat khawatir dan cemas seperti ini. Pikiran -pikiran buruk terus berputar di otaknya.

Hingga sosok pemuda dengan wajah manis terlihat berjalan dengan gontai dan pelan mendekati Jake─ tepatnya mendekati kelasnya.

Jake yang melihat Kim-nya sudah datang lantas berlari kecil mendekati sang pujaan hati.

"Sunoo!"

Sunoo yang menyadari dirinya dipanggil mengalihkan tatapannya kearah sang empu.

Dan detik itu juga Sunoo merasa hatinya diremas , hatinya sesak tak terkira. Ingin dirinya kembali menangis , namun Sunoo sadar hal itu tidaklah berguna.

"Sunoo sayang" Jake berdiri di depan Sunoo dengan senyum tampan andalannya.

Boleh Sunoo muntah sekarang?

Sayang katanya?

Sunoo tersenyum mengejek kearah Jake "Sayang ya? Hadu."

Mendengar tuturan kasar Sunoo , Jake lantas menghapus senyumnya dan menekuk dahinya bingung.

"Kau kenapa , Sunoo?"

Sunoo tertawa kecil.

Tawa penuh kepedihan.

"Kenapa kau tidak tanyakan pada dirimu sendiri?"

Jake kembali merasa bingung. Otaknya tak dapat mem-proses ucapan Sunoo yang terkesan memojokkannya.

Mendapati lawan bicaranya tak kunjung menjawab Sunoo segera masuk ke kelasnya , menaruh tasnya lalu berjalan keluar meninggalkan Jake yang masih sibuk berpikir

"Sunoo , katakan padaku apa yang terjadi."

Jake mengikuti kemana Sunoo pergi.

Sunoo tak mengindahkan eksistensj pria disampingnya. Jake terus bertanya dan juga terus di abaikan.

Hingga mereka berdua sampai di rooftop. Tempat tersepi dan tersejuk di sekolah yang sedikit dikunjungi murid-murid.

Jake tak kuasa menahan kesabarannya lagi. Dia segera memegang lengan Sunoo lalu memutar tubuhnya sehingga mereka kini saling berhadapan.

"Katakan padaku apa yang terjadi!" bentak Jake. Matanya menatap Sunoo tajam , rahangnya mengeras.

Mata Sunoo berkaca-kaca. Ini pertama kali Jake membentaknya.

Jake yang menyadari kesalahannya segera melunakkan ekspresinya. "S-Sunoo aku─"

"Seharusnya aku yang marah!" bentak Sunoo nyalang.

Jake terdiam.

"Shim brengsek , aku hanya bahan dare kau dan teman sok hebatmu kan?!"

Hati Jake mencelos. Buku novel Sunoo yang sedari tadi di genggamnya terjatuh begitu saja.

"Dasar bajingan , kenapa kau lakukan ini padaku?!"

"Oh , apa aku terlihat cocok untuk dijadikan mainan , begitu?!"

Sunoo meneteskan air matanya. Air mata yang mewakili seluruh kepedihan yang tertanam sempurna di hatinya. Mewakili kecewanya seorang Kim Sunoo kepada pria dengan mata setajam elang di depannya.

Jake lemah. Jake lemah dengan air mata pemuda di depannya. Jake lemah dengan semua hal berbau Sunoo.

"Sunoo a-aku . . . "

"Diam kau , brengsek! Aku tak ingin bertemu dengan kau lagi! Jangan muncul di hidupku dan kita akhiri hubungan gila ini! Kau puas? Pergi dan ambil hadiahmu!"

Sunoo segera pergi dari atap sekolah itu meninggalkan Jake.

Meninggalkan Jake yang kini sadar sudah kehilangan sosok yang benar -benar tulus dengannya. Sosok yang membuat hari-harinya lebih berbeda dan berwarna. Sosok yang memiliki senyuman yang manisnya bahkan mengalahkan permen kapas.

Bodohnya Jake juga yang menghancurkan hati itu.

"Apa yang sudah ku lakukan?"

[ F A K E  L O V E ]

Jake termenung sore itu di Sungai Han. Sudah satu minggu sejak insiden 'Jake-Sunoo berakhir'. Jake terus memikirkan seseorang , seseorang yang dia rusak hatinya , dia tumpahkan air matanya , dia hancur kepercayaannya.

Siapa lagi kalau bukan Kim Sunoo.

Jake selalu berusaha berbicara dengan Sunoo , mencoba membuat Si Rubah kecil kembali jatuh padanya. Tapi tak kunjung di gubris oleh lawannya.

Jake egois , katakan itu. Tapi dia tak peduli.

Dia butuh ketulusan hati Sunoo , dia butuh senyum semanis gula Sunoo , Jake butuh sosok tak sempurna Sunoo untuk menyempurnakan dirinya.

"Argh!"

Jake mengacak surai hitam nya kasar dengan rahang yang mengeras. Erangan kasar terus dia keluarkan.

"Jake Shim bodoh!"

"Keparat kau Shim!"

"Dasar bajingan!"

Jake terus mengeluarkan sumpah serapah untuk dirinya sendiri.

Bahkan selama satu minggu ini Jake terus berusaha menghindar dari atensi Kim Minju. Entahlah , perasaan Jake untuk Minju kian memudar tiap detik , terdepak oleh perasaan bersalah dan rindu untuk Kim Sunoo.

"Hey bung"

Jake kaget. Ia langsung memutar tubuhnya kearah seseorang yang menyapanya tadi.

Ah , Jay.

"Kau ok?" Tanya Jay dengan tangan kanan memegang paper bag berwarna putih dengan label SUPREME.

Jake tak menjawab.

Jay sudah mengambil kesimpulan , kalau sahabatnya baiknya ini sedang tidak baik-baik saja. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang kacau dan rambut berantakan yang sayup-sayup tertiup angin.

"Tentang Sunoo , hm?"

Jake tetap diam. Jay mendekati Jake dan duduk di sebelahnya.

"Kau tau , bro? Penyesalan selalu datang di akhir. Aku sudah peringatkan untuk tidak melakukan permainan gila ini , karena pada ujungnya kita sendiri yang akan terperangkap di permainan ini." Ujar Jay bijak.

Jake tersenyum penuh kepedihan. Dadanya sesak. Rasa menyesal terus tertanam sempurna di relung hatinya.

"Lalu aku harus apa?"

"Berusaha. Karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil."

Lalu ucapan Jay sore itu kembali membakar semangat Jake.

────────────────────
Don't forget for vote and comen !
────────────────────

{\_/}
( °-°)
/>✨✨Ini kewarasan ku

     {\_/}
     ( °-°)
✨✨<\ gaboleh ada yg ambil

{\_/}
(._. )
     <\ gaboleh ada yang

{\__/}!!!!!
(' Д ')
/>MANA KEWARASAN KU

JAKE SHIM ABS MU MEMBUAT Q HSHSHSHS!!!!!

see next chapter !

─ nenglilis
~Adios !

FAKE LOVE ៸៸ JAKENOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang