❲ Fake Love BAB : IX ❳

2.9K 331 59
                                    

"Hey Sunoo , tenanglah. Masih banyak laki-laki diluar sana yang lebih baik dari bajingan itu."

"Tapi bagaimana . . . hiks . . . dia bisa secepat itu melupakanku?" Jeongin mengelus punggung Sunoo pelan.

Namanya Yang Jeongin , tetangga Sunoo sekaligus teman curhatnya. Dan kini mereka berdua sedang bersedih-ria di kamar Sunoo.

"Jangan menangis terus , kau tampak jelek." Jeongin kini tengah mencoba menaikkan mood sesama pemuda rubah di depannya.

Sunoo tak menjawab dan masih tetap terdiam dengan bahu bergetar.

Namun tak lama kemudian Sunoo berhenti menangis dan tersenyum , Jeongin tampak bingung.

"Aku harus kuat. Bukan hidup namanya jika tidak memiliki rintangan dan cobaan."

Terkadang Jeongin sangat kagum terhadap sosok Kim Sunoo. Sunoo selalu bisa mengatasi masalah dalam kehidupannya dengan tenang dan dewasa.

Dirinya mampu menutup seluruh pekikan kepedihannya dengan topeng kebahagiaan berupa satu senyum yang sangat manis.

"Kau kuat Sunoo , kau kuat . . ."

Sunoo kembali tersenyum dengan lebar.

"Ya, aku kuat."

Siang ini Jake berdiri di depan kelas Sunoo dengan pandangan liar menelisik setiap wajah murid-murid di kelas Sunoo.

"Kemana dia ?" Jake mengedarkan pandangannya mencari sosok yang selalu menghantui pikirannya tak kenal waktu.

"Kim Sunoo!"

Sunoo yang sedang berbincang dengan Hwang Hyunjin , teman sekelasnya terpaksa berhenti sejenak dan mencari asal suara.

"Dia lagi."

Sunoo tak mempedulikan panggilan itu , dia segera berpamitan ke Hyunjin dan pergi.

"Sunoo tunggu aku!"

Sunoo mengepalkan kedua tangannya sembari terus berjalan cepat , berusaha mengabaikan atensi dari pria bermarga Shim yang terus mengejarnya.

"Sunoo berhen─"

"Apa mau mu , bajingan!"

Sunoo memutar badannya kebelakang sehingga kini mereka berdua Jake dan Sunoo saling berhadapan.

"Sunoo aku─"

"Berhenti menganggu hidupku dan pergilah! Kau sudah menyelesaikan permainanmu , sekarang apa mau mu lagi?!" Obsidian Sunoo berkaca-kaca.

Jake tak tega , sungguh. Bukan maksudnya membuat Sunoo menangis seperti sekarang ini.

Jake alergi terhadap air mata Sunoo. Saat dia melihat air mata Sunoo , Jake merasa hatinya hancur di sertai perasaan sesak tak kepalang.

"Sunoo , aku mencintaimu." Jake menangkup kedua tangan Sunoo dan mengunci mata Sunoo lembut.

Sunoo terdiam namun kemudian dia meringis.

"Apa hadiah yang akan kau dapat jika aku mengatakan 'aku juga mencintaimu', hm?" Suara Sunoo bergetar.

Jake tak kuat. Dia segera mengikis jarak diantara mereka , mendekatkan wajah mereka hingga tak tersisa jarak barang se-senti pun.

Lalu itu terjadi.

Ciuman pertama Kim Sunoo.

Dengan orang yang paling dia benci sekaligus dia cintai.

Ciuman itu sangat lembut kental dengan rasa kasih sayang dan perasaan yang mendalam.

Suasana yang sepi seakan mendukung kegiatan panas mereka.

Sunoo menutup matanya rapat , berusaha menikmati kegiatannya walau air matanya tak henti-henti mengalir.

Begitupun Jake , berusaha tak menyia -nyiakan kesempatan , mengecap bibir lawan mainnya dengan penuh perasaan dan kasih sayang.

Lalu tak berselang lama kegiatan mereka selesai. Jake segera memberi jarak di antara mereka.

"Sunoo , aku mencintaimu. Aku salah. Awalnya aku memang mengira tak akan jatuh padamu , tapi aku salah. Sekali lagi aku salah.

Aku jatuh cinta dengan semua yang ada padamu. Kumohon Sunoo , beri aku kesempatan dan kita mulai semua dari awal.

Aku butuh kau Sunoo kumohon." Jake menggenggam tangan Sunoo erat.

Sunoo speechless. Mulutnya seakan tersihir untuk terdiam. Untaian kata manis dan Pria di depannya menjadi mantra yang sangat kuat.

Merasa lidahnya tak dapat berkerja sama Sunoo hanya dapat mengangguk kecil sebagai jawaban Jake tersenyum lebar. Guratan wajahnya menampilkan aura kebahagiaan yang mendalam.

"Terima kasih , aku mencintaimu."

"Aku juga Jake hyung."

[ F A K E  L O V E ]

"Sunoo!"

Sunoo menolehkan kepalanya ke asal suara.

Melihat sang empu Sunoo tersenyum , "Ah Sunoo , sepertinya hyung tidak bisa mengantarmu pulang hari ini. Kelas akhir mengadakan jam tambahan. Tak apa 'kan?

Awalnya Sunoo kecewa. Baru saja dia ingin mengajak Jake-nya makan es krim bersama di Sungai Han. Tapi Sunoo berusaha menjadi kekasih yang mengerti keadaan pasangannya.

"Yap tak apa hyung!"

Jake tersenyum lalu mengacak surai gelap Sunoo gemas.

"Jaga diri baik-baik. Jangan ikut orang tak di kenal , hubungi aku saat sudah sampai rumah."

Sunoo memutar obsidiannya malas "Iya cerewet. Aku ini laki-laki!"

"Tapi kau tetap Princess-ku." Ucap Jake mantap.

Sunoo bersemu , Jake terkekeh.

"Aku pergi dulu Sunoo. Hati-hati! Ingat hubungi aku saat sudah sampai!"

Lalu Jake segera berlari kembali menuju kelasnya. Sunoo tersenyum kecil.

"Aku mencintaimu hyung."

Sunoo berjalan pelan sambil memegang kedua tali ransel biru navynya. Sekarang dirinya tampak sangat mirip seperti murid taman kanak-kanak.

Hari mulai gelap. Entahlah , mungkin karena sebentar lagi akan turun hujan.

Sunoo mempercepat jalannya berusaha menghindari hujan yang siap datang kapan saja dan dimana saja.

Sunoo semakin mempercepat jalannya saat kini dia berada di gang sempit tempat biasa anak berandal brengsek berkumpul.

Sunoo memilih jalan ini karena ini adalah jalan yang lebih cepat untuk sampai kerumah.

Saat Sunoo sudah sampai kira-kira di tengah gang─

"Hmph!"

Seseorang membekap mulut Sunoo dari belakang dengan sebuah kain. Kain yang dilumuri obat bius mengakibatkan mata Sunoo seketika terasa berat.

Rasa kantuk yang luar biasa hebat mengambil alih tubuh Sunoo hingga dia terlelap.


────────────────────
Don't forget for vote and comen !
────────────────────

Omo sapa tu man?
see next chapter !

─ nenglilis
~Adios !

FAKE LOVE ៸៸ JAKENOO ✔Where stories live. Discover now