Flashback

5 1 0
                                    

Sesampainya dirumah segera aku tekan keybord untuk menekan kontak yang ada didalam handphone ku

Iya ,siang itu aku mulai mengabari beberapa sahabat ku untuk jadwal halaqah yang sudah di kabari umi.

Setelah semuanya selesai kemudian tidak lama ka aizah menghampiriku diatas balkon.

Maira? tanyanya sambil membawakan secangkir the hijau sedikit manis.

Iyah ka? tengok ku sambil menggeser posisi duduk memberi isyarat untuk mempersilahkan duduk.

Kaka engga ganggu kan? tanya ka azizah

engga dong ka, sini duduk ujar ku sambil tersenyum.

De, kamu masih rutin kajian dengan Umi salamah?

Masih ka ,kenapa?

engga apa-apa, rasanya sudah lama ka azizah tidak bertemu dengan beliau

Ayo dong ketemu, aku besok ada jadwal kajian dengan umi jam 1 siang

Oh iyah?,tapi kaka belum izin sama ka fatih. Nanti izin dulu deh. Minum dulu de

ok ka kalau gitu baiknya kaka izin dulu sama ka fatih, iyah ka masih banyak yah jawab ku pada ka azizah.

De, kamu kan kajian sudah lama. Perjalanan hijrah juga sepertinya sudah membuatmu jauh lebih taat pada Allah. Menurutmu kajian itu bosan ga sih? ujar ka azizah menanyakan yang membuatkan sedikit tersenyum saat itu. Karena teringat saat pertama kali langkah kaki ini memutuskan untuk mulai memasuki organisasi Islam yang terdengarnya kaku di kalangan pelajar begitupun dengan aku. Muungkin aku salah satunya dari mereka yang berfikir sama, namun dengan dorongan keluarga yang mendukung akhirnya niat hijrah itu bisa aku luruskan hanya unntuk Allah.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞

7 tahun yang lalu

Teringat pada masa putih abu ku dulu yang masih ingin diberikan kebebasan untuk bergaul dengan teman seusia ku. Rasanya hidup ini datar kalau tidak dimanfaatkan dengan kesenangan bersama teman. Namun saat menentukan pilihan pertama kali masuk bangku SMA rasanya ini adalah langkah pertama mencapai tujuan dan cita-cita.

Benar apa yang diucapkan ka fatih dulu sewaktu fia dan vina berkunjung, tiba-tiba ka fatih datang ke ruang tengah, tempat dimana kami sedang melanjutkan diskusi unntuk masuk di sekolah yang sama.

Menurut kaka sekolah itu semuanya sama, yang jadi perbedaan itu gimana kita berfikir bahwa sekolah itu bukan cuma belajar ilmu pengetahuan dunia, langkah pertama menggapai tujuan, atau sekedar dapet temen baru jelas ka fatih yang kemudian duduk di hadapan kami. Saat itu aku fia dan vina hanya menatap bingung, saling memandang satu sama lain.

maksud ka fatih bagaimana? tanya ku

coba sekarang ka fatih tanya. Kamu melanjutkan sekolah tujuannya apa?

yaa nambah ilmu biar bisa impian tercapai, bikin umi sama abi bangga dengan prestasi maira jawab ku sepontan

kalau vina? kali ini lirik nya kearah vina

Tentunya aku mau punya usaha kaya mama dan papa nantinya ka jawab vina

Bagaimana dengan fia? pandang ka fatih pun berpindah

Aku ingin buktiin sama papa kalau aku bisa sukses, mandiri dan papa nanti bisa pulang jawab via yakin.

Yakin ga kalau semua itu bisa terjadi tanpa ketetapan Allah? ,saat itu kami berfikir mati-matian. Benar apa yang dibilang ka fatih saat itu sebenarnya apa yang ditanyakan ka fatih hanya untuk mengajak kami berfikir tentang tujuan hidup manusia. Maka saat itu kami menggelengkan kepala

Pilihan TerbaikWhere stories live. Discover now