Rahasia

7 2 0
                                    

Pagi pun tiba, kali ini aku berangkat bersama ka fatih juga adik-adikku . kebetulan perjalanan kami memang satu arah meskipun sekolah zakhia lebih jauh.

Sesampainya di depan gerbang kampus aku bersalaman dengan ka fatih.

Nanti ka fatih jemput yah ujarnya

Engga usah ka, maira bisa bareng fia dan vina tolak ku saat itu

Jangan nolak ujarnya..

Iya ka fatih memang tidak suka jika perintahnya dibantah apalagi hal itu adalah sebuah kebaikan ,apalah daya sebagai seorang adik yang baik aku hanya bisa menuruti keinginannya dan membalas dengan anggukan, tanda mengerti. Lalu aku turun dari mobil yang dikendarainya. Saat membuka kaca mobil aku melambaikan tangan sambil tersenyum.

Dadah ka maira, Assalamualaikum ujar zakhia dan marwah

Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh ujar ku tersenyum seraya melambaikan tangan pada mereka.

Kemudian aku mulai menyusuri koridor kampus dan mulai menaiki anak tangga dengan ransel berwarna biru juga beberapa buku paket yang ku bawa dengan tangan ku serta makalah bahan presentasi pekan depan. Saat tiba di lantai 3 tidak sengaja ada beberapa gadis yang menabrakku lari begitu saja tanpa menoleh sedikitpun hingga buku-buku yang ada di tanganku berserakan.

Aastaghfirullahaladzim ujar ku perlahan seraya menghembuskan nafas dan menggelengkan kepala. Saat tanganku mulai mengambil buku-buku itu untuk di rapihkan tidak lama ada tangan yang membantu dengan jam tangan hitam di lengan kirinya. Kemudian aku mulai menoleh kearahnya. Ternyata sosok itu adalah ka rizki.

Ga usah ka ,maira bisa sendiri ujar ku memberi tanda penolakan, ditambah aku tidak ingin jika fia melihatnya dan menimbulkan kesalahpahaman.

Tidak apa ujarnya kemudian berdiri memberikan beberapa buku-buku itu. Segera ku ambil dari tangannya namun tetap saling menjaga agar tidak bersentuhan.

Terimakasih ujar ku singkat tanpa menatapnya

Sama-sama kemudian ka rizki mulai melangkah pergi tanpa pamit. Namun tidak lama aku melihat bahunya yang sudah terlihat semakin jauh.

Maira ujar fia tiba-tiba menepuk bahuku menganggekan.

Ah fia, ku kira siapa ujar ku menghela nafas kasar.

Kamu kira siapa? ,ka rizki? tanya nya dengan tatapan yang dalam.

Engga ko, fia ko bilang gitu

Aku tadi ga sengaja lihat kamu di bantu ka rizki saat buku-bukumu jatuh jelas fia, yang semakin membuat jantung ku rasanya ingin lompat. Bagaimana tidak aku sangat mengkhawatirkan dirinya karena aku tau fia sangat berharap pada ka rizki.

Tenang aja, ga usah merasa bersalah. Ayo masuk kelas jelas fia , lalu kami memasuki kelas.

Saat kami mulai mengambil posisi duduk , fia tepat di samping kanan ku.

Fii ujar ku memanggilnya.

Sudah ada dosen maira ujarnya singkat tanpa menoleh kearah ku, kemudian vina mengernyitkan dahi bingung melihatnya.

kenapa maira? bisik vina, kemudian aku mulai menghela nafas perlahan lalu menunduk dan membalas dengan menggelengkan kepala. Pelajaran pun berlangsung.

Setelah selesai seperti biasa kami berkunjung ke perpustakaan terlebih dahulu.

Kali ini aku duluan pergi kesana , karena vina dan fia pergi ke kedai Caffe dulu untuk memesan beberapa minuman.

Tiba-tiba handphone ku berdering setelah aku lihat ,ternyata ada panggilan masuk dari abi ,segera aku angkat tanpa menunggu-nunggu lagi ,

Assalamualaikum abi?

Waalaikumussalam warrahmatullah, khumaira kamu sedang dimana nak?

maira masih di perpustakaan bi, kira-kira 20 menit lagi setelah itu pulang

Nak, ada beberapa hal yang ingin abi sampaikan nanti dirumah

Baik abi, nanti maira segera pulang. Tapi fia dan vina ingin kerumah, bagaimana?

Iyah abi tunggu, tidak apa-apa ajak saja. Abi tutup yah, Assalamualaikum

Baik abi, Waalaikumussalam

Tidak lama fia dan vina pun datang

Udah cari bukunya maira fia datang sambil merangkul bahu kanan ku.

Oh, iyah sudah fi

kamu kenapa? Ko kayanya kaget gitu

Ah, ga apa-apa ko, yaudah kita pulang yuk

baiklah

Khumaira, ayo naik tiba-tiba saja kaka ku fatih datang dengan mobil berhenti tepat di depanku.

Loh, ka fatih jemput maira ko ga bilang?. Tapi hari ini fia dan vina mau kerumah ka

kamu yang lupa atau bagaimana? ka fatih kan Sudah bilang akan jemput. iyah ga apa-apa biar via dan fina duduk dibelakang

Tapi ka, nanti pa anton juga jemput kami

yaudah kalau gitu vina hubungi pa anton agar tidak mejemput, beres kan? ujar ka faith tidak mau kalah.

Yaudah kalau gitu jawab ku singkat ,tanpa bertanya lagi akupun masuk kedalam mobil bersama teman-teman ku yang siap duduk di belakang, mereka membahas tugas-tugas sambil bertukar file via email. Terbesit dalam hati tentang pembicaraan abi di telephone tadi.

Kak fatih? tanya ku menengok ke arahnya yang fokus pandangan kedepan dan menyetir mobil.

Hmmm? jawabnya hanya dengan dehaman singkat tanpa menoleh.

Kak dengerin aku dulu dong rengek ku pasrah campur aduk dengan rasa penasaran

Iya kenapa mai? ujarnya menengok sekali.

Maira mau tanya deh, abi kenapa tiba-tiba suruh maira untuk kosongkan agenda pekan ini ya? Kak fatih tau?

Kak fatih, ga berhak kasih tau ,biar nanti abi sama umi aja yah jelasnya kemudian kembali focus

Ihhh kak fatih..maira tuh mau ada les tambahan bahasa arab pekan ini

Tunggu, apa mai?les tambahan bahasa arab? Buat apa? IPK kamu tuh udah 3,89 kemarin ,itu nilai tertinggi loh. Ujar vina tiba-tiba dari arah belakang

yaa, apa salahnya nambah les, kalian ingat kaan 3 pekan lagi tuh kita ada UAS. Bahasa arab itu penting, pokonya aku harus dapat IPK 4.00

Yaudah kamu yang belajar, nanti ajarin aku sahut fia menaik turunkan alisnya nada merayu

Huuuuu, maunya kamu kalau itu ujar vina memukul buku modul tipis nya kearah fia. Dan kak fatih hanya menggelengkan kepala ,dan aku ikut tertawa melihat tingkah mereka.

Pilihan TerbaikWhere stories live. Discover now