Dear Bapak

144 1 0
                                    

Tahun 2019
Pernah mengalami sedih, marah, muak dan ingin mengakhiri hidup?

Kalau kalian pernah mengalami itu semua kalian sama dengan Alma. Perempuan yang masih duduk disemester 7 ini sedang mengalami fase pait terberat dalam hidupnya. Sejak ditinggal kedua orangtuanya ia semakin kacau tak karuan.

Gak peduli dirinya sendiri bahkan lebih mementingkan orang lain bahagia daripada dirinya. Orangtua yang begitu berperan penting dalam hidupnya perlahan-lahan meninggalkan Alma sendiri. Pertama ibunya kemudian berselang 3 bulan bapaknya menjemput ibunya dan meninggalkan Alma untuk selama-lamanya.

Sekarang dia sedang menjalani lagi tugas skripsinya yang terhenti dibab 2 bukan tanpa alasan dia berhenti, sebab dia mengalami gangguan bipolar hingga menyebabkan dia rehat sebentar dari perkuliahannya  dan melanjutkannya kembali.

Alma mengisap sebatang rokok dibawah anak tangga sambil menunggu kelas masuk.

"Rokoknya bisa dimatikan?". Seorang dosen tak sengaja melewati anak tangga tempat Alma merokok.
Alma menaruh handphonenya ditas mungilnya dan melihat dengan tajam wajah dosen itu.
"Bapak!". Ucap Alma penuh kaget.
Dosen itu dibuat bingung Alma menangis didepannya padahal dosen itu tidak melakukan apa-apa.
"Kamu kenapa?". Tanya khawatir dosen itu.
"Ini gak mimpikan?". Alma menampar sekali lagi wajahnya.
"Memangnya ada apa?". Pak dosen.
Alma memegang wajah pak dosen melihat secara keseluruhan sampai pak dosen dibuat risih.
"Maaf saya harus kekelas". Serunya. Alma memberikan jalan untuk pak dosen dan terus memperhatikannya dari kejauhan.

Gak pernah terfikir dalam benaknya akan menemukan sosok yang telah lama pergi dan kini datang kembali dengan wujud yang hampir sama. Bagaimana perasaan kalian senang atau sedihkan?

Alma berjalan menuju kelas dia menyadari bahwa dia sudah telat 10 menit. Dia memberanikan diri untuk masuk kekelas. Memegang gagang pintu perlahan dan mendapati sedang berlangsungnya presentasi kelompok temannya.

Dia terdiam sejenak saat dihadapannya dosen yang wajahnya mirip dengan bapaknya sudah berada didepan meja sambil memperhatikan temannya presentasi. Baru 2 minggu ia tidak masuk kuliah namun semua sudah berubah dosen yang Alma kenal pak Anton mengajar untuk kelas kewarganegaraan diganti dengan dosen baru yang sama sekali Alma tak kenal. Apa dia salah kelas entahlah.

"Siapa nama kamu". Teriak pak dosen dari jauh melihat Alma didepan pintu.
"Kayaknya saya salah kelas deh pak". Jawab Alma dan langsung menutup pintu.
Pak dosen bertanya lagi memastikan apa betul dia salah kelas keanak didiknya yang sedang presentasi didepan.
"Kalian kenal anak cewe tadi?".
"Kenal pak". Mereka jawab serentak.
"Emang betul dia salah kelas bukan bagian dari murid sini?".
"Iya dia murid sini pak, masuk minggu pertama terus gak pernah liat  lagi pak". Resti menjawab sebab berada disamping persis pak dosen.
"Oh namanya siapa?". Tanya lagi.
"Alma pak". Resti menjawab dan pak dosen terkejut soal nama yang tak asing didengarnya
"Pak saya boleh lanjutkan presentasinya?". Resti bertanya sebab pak dosen tampak melamun. Saat mengetahui nama Alma
"Oh iya maaf lanjutkan". Dia menarik nafas panjang.

^^^^^

Flashback.
Tahun 2017

Alma dan ibunya sedang menyiapkan kue ulang tahun untuk bapaknya tepat 45 tahun umurnya. Didepan pintu Alma dan ibunya sudah bersiap-siap memberikan kejutan ulang tahun bapaknya tepat dijam 00.00 wib.

Saat waktunya telah tiba Alma mengetuk pintu kamar bapaknya namun tak ada jawaban. Ibu memegang kue tersenyum tak sabar. Mungkin bapak sudah tertidur. Alma mengambil alih membuka pintu dengan cepat dan melihat dikasur sana tidak ada bapaknya.

Call Me AlmaWhere stories live. Discover now