CANANG

280 5 1
                                    

Bagi Masyarakat yang beragama Hindu, khususnya Hindu Bali. Ada suatu pantangan yang berlaku untuk semua orang, yaitu pantangan untuk menginjak, melangkahi, bahkan menendang canang yang ada di di setiap tempat di Bali atau tempat yang biasa digunakan untuk bersembahyang umat hindu.

Sebagai Umat Hindu yang taat keluarga Purnayasa memiliki dua tempat khusus yang digunakan sebagai sarana sembahyang mereka, satu di dalam rumah dan satu lagi berada di halaman belakang kediaman mereka. Setiap kali hendak sembahyang, mereka selalu nyimpen canang di setiap tempat, terutama di halaman belakang rumah Tama yang terdapat patung dewi Kali (dewi kematian umat hindu).

Entah salah makan apa aku waktu itu, aku secara tidak sengaja menendang canang yang tersimpan rapi di depan patung itu. Ketika itu aku tengah membantu Tama membereskan halaman belakang untuk acara BBQ sebelum kami melaksanakan simulasi ujian nasional.

" Sial... Aku bisa kena marah Tama nih " kataku sambil membereskan canang yang berantakan olehku.

Aku pun bodohnya tidak berkata apa-apa dan bersikap normal. Aku masih takut kalau Tama akan marah ketika aku mengaku telah menendang canang walau tidak sengaja. Tama sebelumnya sudah mewanti wanti untuk tidak mengganggu canang, kalau tidak hal buruk akan terjadi.

" Ah... Itu kan menurut kepercayaan mereka, sebagai Kristen aku percaya hal itu gak akan pernah terjadi padaku " bennaku.

Namun, hal yang agak aneh dan horor pun dimulai. Sore hari sebelum acara dimulai, tiba-tiba cuaca yang tadinya cerah menjadi mendung disertai gemuruh petir secara tiba-tiba. Namun aku masih berfikir positif dan belum mengakui tindakanku siang tadi. Satu jam kemudian hujan turun sangat deras yang membuat acara yang sudah direncanakan secara matang beberapa hari lalu menjadi gagal total.

" kayaknya Sang hyang widhi wasa gak merestui pesta kita nih " Ujar Om Yasa.

" Iya Pih... Bulan ini kan masih musim kemarau, kok bisa hujan deras tiba-tiba gini " kata Tama dengan ekspresi kecewa. Kami pun memutuskan untuk makan malam biasa di dalam rumah.

Hal aneh masih saja menghantui diriku, entah kenapa cuaca malam itu sangat dingin yang membuat tubuhku menggigil kedinginan, tercatat suhu kala itu mencapai 9°C, ditambah lagi kamarku yang banyak terdapat ventilasi semakin memperparah hawa dingin malam itu.

malam ini terasa berbeda, tak seperti biasanya aku susah untuk memejamkan mata. Suasana dingin dan sepi membuat keadaan malam itu semakin mencekam.

" Jancok, Kok aku ra iso turu rek " gerutuku. tiba-tiba. Handponeku berbunyi, tanda ada telpon masuk.

" sopo iki, malam malam gini nelpon " sembari mengangkat telpon.

Nomor yang tertera di layar Handponeku begitu asing, susunan angkanya pun sangat tidak wajar, namun aku penasaran dan langsung mengangkat telpon itu.

" Hallo " ucapku, namun tidak ada jawaban.

" hallo, siapa ini " ucapku lagi. Namun Lagi-lagi tak ada jawaban.

" Ah, ada-ada aja rek. Wes lah tak tutup wae " sambil menekan Icon telpon merah di HP ku.

Aku pun menaruh Handponeku dimeja,dan berusaha kembali untuk tidur.

" Ayo Timo ganteng, Tidur lah. Sesok koe sekolah rek " gerutuku lagi.

Tiba-tiba Handponeku berbunyi keras, suara yang muncul bukanya ringtone hpku pada umumnya, melainkan suara gamelan Bali yang bertempo cepat dan mengerikan.

Aku yang tergangu dengan suara itu, berusaha untuk mehentikan itu, namun semakin aku mencoba mengitak atik Handponeku, semakin keras dan cepat musik itu. Padahal layar di Handponeku hitam tanda handponeku mati. Namun suara itu bersal dari Handponeku.

Ditengah usahaku mengotak atik Handponeku, tiba-tiba layar Handponeku yang hitam berubah menjadi menyala kembali dan menampikan sebuah file misterius.

File itu bertuliskan "Lihat foto ini satu persatu kalau anda ingin Handpone anda normal kembali ".

Penasaran aku mencoba membuka file itu dan aku terkejut ketika melihat foto canang yang kemarin aku tendang, dari 13 foto sembilan foto itu menunjukkan canang yang ku tendang dari awalnya rapi, hingga berantakan, persis seperti yang terjadi kemarin. Yang lebih mengejutkan lagi, ketika aku membuka foto ke sepuluh. Mataku terbelalak, jantungku seakan-akan berhenti ketika melihat foto sebuah mobil Nissan Juke merah dengan kondisi hancur dan di bagian depan mobil itu terdapat dua orang yang terhimpit oleh body mobil tersebut.

" Jesus Crish, persis banget sama mobil tama, ah paling bukan mobilnya. "

akupun kembali menekan foto ke sebelas, terkejutnya aku ketika foto itu menujukan seorang polisi yang menunjuk plat nomor mobil itu.

" DK Lima Tujuh T M A " aku berusaha membaca plat nomor itu yang terlihat sudah tidak jelas akibat benturan.

" Jancok, itu kan nomor Mobil Tama, Ah gak mungkin,  gak mungkin ini mobil dia, wong dari tadi aku bareng sama dia kok " kataku.

Aku pun lanjut menekan Foto yang terakhir. Aku berharap dengan menekan foto terakhir Handponeku kembali normal dan suara gamelan itu berhenti.

Ketika melihat foto itu, kepalaku tiba-tiba pusing dan

...
To be continued

Ruang RahasiaWhere stories live. Discover now