OSM 2 - Fantasy

104 10 0
                                    

"Selamat pagi semua."

"Selamat pagi, *Sonsaengnim."

Sapaan wali kelas X-1 disambut antusias para murid di hadapannya.

"Perkenalkan, saya adalah wali kelas kalian. Nama saya Kim Deok Sun. Kuucapkan selamat kepada kalian yang sudah melewati ujian ketat dan dapat masuk di sekolah putra SMA Nan Dong. Oh ya, di kelas ini juga ada murid istimewa yang mendapatkan rekor nilai tertinggi selama lima tahun terakhir."

Pak Kim tersenyum ke arah Chani yang memandangnya kikuk, "Kim Chani, selamat. Kau murid yang hebat. Tepuk tangan untuk Kim Chani."

Chani sontak berdiri dan membungkuk hormat beberapa kali ke arah teman-teman sekelasnya sambil mengucapkan terimakasih. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal dan tersipu malu seiring dengan suara tepuk tangan para murid yang menggema di ruang kelas. SMA Nan Dong terkenal dengan ujian masuk yang ketat, apalagi jika mengejar program beasiswa. Meskipun terkenal elit karena banyak siswa Chaebol (anak konglomerat), prestasi sangat dijunjung tinggi di sekolah ini, baik akademik maupun non akademik. Anak seorang yang kaya raya pun tidak akan diterima jika tidak lulus ujian masuk.

"Di hari pertama ini, kita akan memulai perkenalan, kemudian memilih ketua kelas, membagi tugas piket, nantinya kita akan menyapa para guru dan berkeliling SMA Nan Dong ..."

Selanjutnya, kelas diisi dengan penjelasan Pak Kim tentang gambaran materi pelajaran dan kegiatan perkenalan hingga bel istirahat berbunyi.

"Chani-ya ... psst."

Chani mengerutkan kening sambil melirik Dawon yang sedari tadi memanggilnya.

"Apa lagi?"

Dawon yang duduk di samping tempat duduknya itu sedikit mencondongkan badan untuk mendekat, "Tadi malam aku bermimpi bagus. Aku bisa menjualnya padamu dengan harga diskon."

Chani berdecak, "Aku tidak punya uang. Lagipula, kenapa kamu begitu khawatir, sih?"

Dawon menepuk keningnya. "Aigoo ... kau benar-benar lugu atau bodoh?"

"Aku tak tahu apa yang kamu maksud," ujar Chani cuek sambil merapikan bukunya.

Dawon menarik kursinya dan lebih mendekat ke samping Chani. "Kau ... si anak baru, anak ingusan tahun pertama Nan Dong. Dalam satu hari sudah bertemu dengan dua anggota Fantasy, kelompok paling terkenal dan ditakuti di sekolah ini. Bisa kau bayangkan? Dua cowok anggota Fantasy, men!"

"Fantasy? Haish ... jangan mengada-ada. Hanya karena aku tadi hampir memarahi kak Choi Rowoon, kamu langsung berpikir aneh-aneh."

Chani cukup tahu nama Choi Rowoon. Selama ujian masuk, beberapa kali ia mendengar nama itu dari siswa-siswa lain. Choi Rowoon, siswa tahun ketiga SMA Nan Dong yang memiliki otak encer dan anak anggota komite sekolah yang cukup berpengaruh. Pemilik nilai tertinggi ketika ujian masuk sama sepertinya, juga dikenal banyak fans di sekolah. Ia juga tak menyangka dapat bertemu Rowoon di hari pertama sekolah, meskipun hanya sekilas.

"Apa hebatnya, sih? Cuma bertemu sekilas doang. Lagipula, dia sendiri juga yang salah, kalau tidak menabrakku, aku juga tidak meneriakinya."

"Kau harus berterimakasih padaku, kalau kau bermasalah dengannya ..." Dawon membuat gestur mencekik leher sendiri, "kau bisa habis. Kak Rowoon terkenal tanpa ampun. Nggak ada yang berani dengannya, bahkan teman se-gengnya sekalipun."

Chani memutar bola matanya ke atas. Salah satu hal yang dia benci jika bersekolah di tempat elit seperti ini. Kesenjangan sosial sangat kentara. Ia tak habis pikir, kenapa sesama manusia pun ada rasa takut dengan satu sama lain karena perbedaan derajat. Karena itulah di negaranya banyak kasus bullying.

O Sole Mio - Rochan SF9Where stories live. Discover now