OSM 1 - Sekolah Baru

197 21 9
                                    

Jalanan Itaewon pagi itu menampakkan hiruk pikuk pengguna jalan. Senin pagi yang sangat sibuk, di mana orang-orang mulai berangkat bekerja, sekolah, ataupun bersiap untuk membuka kedai mereka. Di tengah hiruk pikuk itu, seorang pemuda berseragam sekolah tengah berlari tergopoh-gopoh mengejar bus yang mulai menjauh.

"Tunggu! Tunggu!" teriaknya.

Namun, dewi fortuna rupanya tidak berpihak padanya hari ini. Ia berhenti, membungkuk memegangi lutut, dan mengatur napas. Bus yang dikejarnya sudah melesat jauh.

"Haish! Jinjja, aku akan telat di hari pertama sekolah," bisiknya.

Kim Chani-nama pemuda itu-menghela napas panjang, kemudian membalikkan badan, dan mendaratkan bokongnya setelah sampai di bangku halte. Ia harus menunggu bus berikutnya 10 menit lagi. Perjalanan dari Itaewon ke Seoul membutuhkan perjalanan sekitar 15 menit, artinya bus tadi adalah bus terakhir yang bisa membawanya tepat waktu ke sekolah. Sambil memandangi pejalan kaki yang lewat, pikirannya melayang ke beberapa waktu sebelumnya. Ayah dan ibunya terlalu bersemangat di hari pertamanya memasuki SMA. Ia dibangunkan pagi-pagi sekali, bahkan ibunya sudah menyiapkan bekal untuknya.

"Yah! Kim Chan Hee!" Kim Soo Hee menepuk-nepuk bokong putranya, "bangun! Kau harus sekolah. Ayo cepat siap-siap."

Chani bergerak malas, bahkan ia mengambil selimut yang sudah ditarik ibunya. Soo Hee, wanita setengah baya yang sedang mengenakan apron dan membawa spatula itu kembali memukul bokong anak keduanya tersebut dan menarik selimutnya, "Dasar anak pemalas! Cepat bangun! Kau sudah bersusah payah memasuki sekolah elit itu dan sekarang kau malas di hari pertama masuk sekolah? Memalukan!"

Chani menendang-nendangkan kakinya dengan kesal dan dengan mata yang masih setengah tertutup, "Eomma, waeee geuraeee?" [Ibu, kenapa seperti itu?] rengeknya dengan nada melas yang dipanjangkan. "Memasuki sekolah elit itu adalah keinginan ibu dan ayah, bukan keinginanku. Jadi, biarkan aku tidur sebentar lagi."

Soo Hee menarik Chani sampai bangun, "Dasar cerewet! Ayo cepat mandi! Akan kusiapkan bekal." Didorongnya Chani yang berjalan malas meninggalkan kamar sambil mengucek mata. Pada akhirnya Chani menyerah juga, tanpa menyadari ibunya tersenyum di belakangnya.

Chani baru saja selesai mandi, ketika ia dikejutkan oleh teriakan sambutan kedua orang tuanya di depan kamar mandi.

"Selamat memasuki SMA Nan Dong, Chani kami!"

Chani melebarkan mata, memandang ayah dan ibunya bergantian. Pandangannya kemudian mengarah ke benda yang dibawa orang tuanya. Ayahnya, Kim Young Dae, mengangkat tinggi seragam barunya yang sudah disetrika rapi, bahkan ia bisa mencium wangi parfum penyetrika dari seragamnya itu. Sedangkan ibunya mengangkat tinggi-tinggi tas kotak bekal makannya.

"Ayo, Sayangku, kau harus ganti baju dulu."

"Jangan lupa bekalmu, ibu juga sudah menyiapkan semua buku-buku barumu."

"Sebelum berangkat kau harus sarapan."

"Kau harus tampak tampan di hari pertama sekolah."

Perkataan ayah ibunya bergantian masuk ke telinganya. Chani melirik kakak perempuannya yang sempat menatap jijik di belakang kedua orang tuanya dan berlalu pergi. Pada akhirnya, ia hanya bisa mengembuskan napas panjang.

Tak lama kemudian, Chani sudah menikmati sarapan di meja makan. Kedua orang tuanya masih heboh bergantian mengambilkan lauk untuknya.

"Appa! Eomma! Chani bukan anak TK lagi." Dae Hee, kakak perempuan Chani menatap mereka dengan kesal.

Chani meletakkan sumpitnya, "Ibu, ayah, hentikan. Aku bisa mengambilnya sendiri."

Soo Hee tersenyum hangat, "Makan yang banyak, ya Putraku yang pintar."

O Sole Mio - Rochan SF9Where stories live. Discover now