Satu: Perpisahan Sebelum Pertemuan

844 66 22
                                    


"Kalian tahu salah satu yang menyakitkan dari cinta? Adalah saat mencintai bahkan sebelum bertemu dan harus menerima bahwa kalian takkan pernah saling bertatapan. Kita bisa saja kehilangan sebelum benar-benar memiliki."

Sudah sebulan sejak Fia kehilangan bayi dalam kandungan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah sebulan sejak Fia kehilangan bayi dalam kandungan. Dan selama itu, dia menghabiskan banyak waktu dengan menangis atau melamun. Jika perasaannya cukup baik, perempuan itu akan bersikap wajar dan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga seolah tidak pernah kehilangan. Namun, ada kalanya Fia akan berbicara sendiri sambil memegang perut kemudian meraung.

Ibu Fia dan Ibu Gun bergantian mengunjungi anak-anak mereka. Jika Mama Diana berusaha selalu ada untuk anaknya, mendengarkan bahkan memeluk erat saat Fia menangis, Mama Misel akan sibuk membawa air atau barang-barang penangkal yang katanya berfungsi untuk menenangkan menantu kesayangannya.

"Mana ada penyakit yang namanya depresi. Penyakit kayak gitu, hanya dibuat-buat. Aku juga pernah sedih kehilangan orang tua bahkan saudara, tapi tidak pernah sampai seperti itu." Mama Misel berjalan mendekati Fia membawa segelas air. "Minum ini, sudah dibaca-baca sama dukun yang biasa Mama minta tolak bala. Habiskan, ya?" Dia lalu mengeluarkan benda hitam seperti bantal super mini seukuran gantungan kunci dan memberikannya pada Gun, "Gantung di atas tempat tidur atau simpan di bawah kasur. Jangan sampai hilang!"

"Kamu beneran mau simpan itu?" tanya Fia ketika Mama Misel sudah pulang. Gun memberikan jawaban melalui tatapan serba salah, membuat Fia mendesah berat.

"Air ini, bilang aja udah kuminum," tegas Fia sambil melempar botol ke tong sampah. "Dan itu," dia menunjuk benda yang masih berada di tangan Gun. "Simpan aja ke mana selain di kamar, biar kapan-kapan ditanya Mama barangnya ada."

Gun mengangguk sambil membetulkan letak kacamata, kemudian mengemas tas.

"Kamu lembur lagi?" Ketika Gun hanya menanggapi dengan anggukan, Fia kembali mendesah.

"Jangan lupa bawa kunci, hati-hati." Dia pun menarik selimutdan memaksakan diri untuk tidur.

"Kamu kok lembur terus, Yank?" tanya Fia saat menyambut kedatangan Gun keesokan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu kok lembur terus, Yank?" tanya Fia saat menyambut kedatangan Gun keesokan malam. Dia tidak sadar kapan Gun pulang dan pergi, bahkan tidak tahu apakah suaminya benar-benar pulang semalam.

Fanwifing [TAMAT]Where stories live. Discover now