Tugas Drabble 3 (Revisi)

1.7K 139 21
                                    

Taehyung as Petra
Jungkook as Jordi
.

.

.

.

Ini tugas ya gaes, jangan minta jubjub disini 😂

.

.

.

The Haunted House

Petra menelan ludah saat matanya membaca papan nama yang tersemat apik di sana. Tangannya semakin mencengkram kuat lengan Jordi disebelahnya. Sementara Jordi hanya melirik teman sebangkunya itu datar.

"Kita lihat sebentar saja lalu pulang. Aku janji." ucap Jordi meyakinkan.

"O-oke.." Petra menjawab pelan, mencoba bersikap tenang tapi jantungnya tak bisa diajak kerja sama.

Ia bukan penakut. Berani sumpah! Tapi jika berhubungan dengan yang tak kasat mata begini membuat nyalinya benar-benar menciut. Lebih baik berhadapan dengan berandal sekolah lain ketimbang mereka.

Mereka berdua melangkah masuk kedalam rumah tua yang memang sudah lama kosong dengan hati-hati. Tangga yang terbuat dari kayu itu terlihat sangat rapuh dan bisa berbahaya jika salah melangkah. Jordi membuka pintu depan hingga terdengar suara khas engsel tua yang bergesekan cukup nyaring. Tubuh Petra semakin menegang, sejak awal tadi bulu kuduknya memang sudah meremang. Sebenarnya ia tak ingin masuk tapi ia tak mau ditinggal sendirian diluar sementara Jordi masuk ke dalam.

Lebih baik ikut saja, pikirnya begitu tadi. Tapi sekarang ia menyesali keputusannya.

"Jo..pulang saja, yuk." bisik Petra pelan.

"Kita bahkan baru melangkah masuk, Petra."

Petra semakin mencengkram erat lengan Jordi hingga temannya itu meringis pelan,"Kau akan meremukkan tanganku, Tuan Petra yang terhormat."

"Ma-maaf." Petra melonggarkan pegangannya tapi tidak melepaskan.

"Kau lihat ruangan sebelah sana dan aku sebelah sini. Setelah itu kita pulang." ucap Jordi santai.

Refleks Petra menatapnya dengan pelototan sangar,"Kau gila?!"

"Maka kita menelusuri hingga kelantai dua kalau kau menolak."

Sialan! Kalau bukan rasa takutnya yang mencekam, sudah ia hajar anak itu. Sayangnya, Petra bahkan tak sanggup untuk memaki saat ini.

"Aku benci padamu!"

Jordi hanya mengendikkan bahunya cuek namun ia sudah tertawa terpingkal-pingkal didalam hati. Kapan lagi melihat berandalan sok garang seperti Petra mati kutu begini?

Pada akhirnya Petra setuju, daripada menjelajah hingga kelantai dua lebih baik begini saja. Jadinya ia melepas cengkramannya dilengan Jordi dan berjalan menuju ruangan ke sebelah kiri. Kedua tangannya jadi mendingin seketika.

Ya Allah, Yesus Kristus, Oh Dewa-Dewi, puja kerang ajaib..kumohon aku akan jadi anak baik dan memilih salah satu agama tapi jangan membuatku bertemu dengan salah satu ciptaanmu.

Petra meracau dalam hati tidak jelas. Tangannya membuka pintu ruangan dihadapannya dengan gugup.

Cklek.

Krieet!

Suaranya yang terdengar semakin membuat kesan seram begitu kentara.

Glek!

Sekali lagi menelan ludah dan melangkah masuk. Padahal hari masih sore tapi hawanya terasa dingin. Matanya menelisik ke segala arah dan memeriksa, tidak ada yang spesial. Hanya terdapat satu meja dan kursi tua lalu ranjang dengan kasurnya yang rusak. Didinding dekat ranjang, tergantung pigura foto seorang wanita cantik dengan pakaian dari zaman Eropa pertengahan.

Tak!

Sebuah pigura kecil lainnya terjatuh tiba-tiba, padahal tidak ada angin yang berhembus.

Petra hampir memaki karena kaget.

"Oke, ini cukup." gumamnya lalu melangkah keluar dengan cepat dan mencari Jordi.

"Jo! Dimana?!"

Hening.

"Jordi! Aku sudah selesai, ayo pulang!"

Hening.

Kemana anak itu?! Jangan bilang ia sudah lebih dulu pulang meninggalkannya!

"Jo—"

"Petra? Sedang apa disini?"

Ia menoleh dan mendapati Jordi yang berjalan masuk dari pintu depan dengan wajah bingung.

"Hyaa! Kau tega meninggalkanku sendirian?!"

"Ha? Apa maksudmu? Aku mencarimu sedari tadi diluar dan malah mendapati didalam rumah ini. Bukankah kau takut sesuatu yang seperti ini? Kenapa nekat masuk?"

"Jangan bercanda! Kau yang mengajakku masuk, bodoh!"

Sebelah alis Jordi naik lalu mendengus,"Aku? Kau mimpi ya? Mana mungkin aku mengajak anak penakut macam kau ketempat ini."

"Ka-kau serius?"

Lalu yang bersamanya sejak awal tadi, siapa?

Jordi memutar matanya malas,"Terserah. Ayo pulang, aku lapar." ucapnya lalu pergi begitu saja sementara Petra masih terdiam seperti orang bodoh. Sekali lagi menoleh kearah rumah kosong itu sebelum ia berlari mengejar Jordi.

Tak menyadari ada sosok yang memperhatikan mereka dari jendela rumah itu dengan senyuman lebar.

End

Tag
PhoenixWriter_
lorddevil__
YooFreiZhuh
CandleMits
RaindeAlthera

The Haunted House ( Tugas Drabble PW)Where stories live. Discover now