Taehyung as Petra
Jungkook as Jordi
Namjoon as Arga
Seokjin as Liam
Hoseok as Setyo
Yoongi as Langit
Jimin as Bumi
Langit
Istirahat kali ini Petra memutuskan untuk berkeliling sekolah ketimbang duduk di kantin bersama anak-anak lainnya. Niatnya mau diet karena ulah Jordi yang meledek perut sedikit buncitnya dari kemarin. Padahal tidak sebuncit itu hingga mendapat ledekkan. Memang Jordinya saja yang suka mengisengi Petra, sih.
"Loh, Bumi! Cari siapa?" tanya Petra saat mendapati salah satu teman —yang beda kelas— dengannya seperti sedang mencari seseorang.
Remaja yang di panggil Bumi itu menoleh dengan alis bertaut, "Lihat kak Langit?"
Petra menggeleng, "Kak Langit biasanya di lapangan basket, kan?"
"Harusnya, tapi tidak ... Oh! Kak Langit!" Bumi berteriak tiba-tiba dengan raut wajahnya yang berubah lebih sumringah. Ia dengan cepat berlari ke arah Langit yang muncul dari belokkan. Langit menoleh dengan raut wajah datar. Tanpa sadar Petra mengikuti dari belakang.
"Kak Langit darimana? Kok, tumben tidak di lapangan basket?" tanya Bumi.
"Kak Langit sakit?" sambung Petra saat melihat wajah anak itu yang memucat serta terlihat lelah.
Langit menatap kedua manusia— yang menatapnya seperti anak anjing— di hadapannya tanpa minat.
"Aku hanya tidak ingin dan aku tidak sakit," jawab Langit cuek.
Petra meringis mendengar balasan Langit yang terlampau datar dan malas tahu. Sudah biasa, sih, jadi tidak masalah. Herannya, Bumi seperti tidak perduli dan hanya cengengesan seperti orang bodoh.
Berikutnya Petra kaget karena merasakan hawa dingin yang menusuk hingga ia menoleh dengan cepat ke sumbernya. Di sana— tepat di depan kelas 3A— berdiri sesosok bayangan hitam yang menggumpal dan seperti mengeluarkan suara aneh. Tanpa sadar Petra bergetar ketakutan, keringat mulai membasahi pelipisnya. Akhir-akhir ini, ia sering melihat atau bahkan mengalami hal-hal mistis di sekitarnya.
Jujur, ia ketakutan bahkan kadang tidak bisa tidur karena membayangkan sesuatu yang seram.
Namun, saat tangannya di sentuh tiba-tiba, bayangan itu langsung menghilang begitu saja. Ia menoleh dan mendapati Langit tengah menatapnya sembari memegang tangannya.
"Padahal aku ... Kak Langit dengar tidak, sih?!" protes Bumi yang merasa kesal karena di abaikan.
Langit menghela nafas malas, ia melepas genggaman tangannya pada Petra lalu melirik Bumi sekilas.
"Bacot, suaramu menjengkelkan," kata Langit lalu pergi dari hadapan mereka berdua.
Sementara Bumi menatap kaget. Bukannya marah atau tersinggung, remaja itu malah tertawa dan mengejar Langit.
"Kak Langit! Tunggu!"
Sementara Petra menatap tangannya bingung. Ini hanya perasaannya saja atau memang saat Langit menyentuh tangannya hawa dingin yang menusuk tadi langsung menghilang?
"Tanganmu kenapa? Habis meremas bokong cewek, ya?" sebuah suara menegur dari belakang dan membuat Petra kaget. Ia menoleh, mendapati Jordi berdiri di sana.
"Sialan! Kau pikir aku apa?!" sungutnya kesal.
Jordi terkekeh, "Ya habisnya berdiri di koridor sembari menatap tangan begitu," jawabnya santai lalu memberikan sebuah kantong plastik pada Petra.
"Makan."
Petra mendesis sebal saat melihat isi kantong yang berisi roti kesukaannya dengan cola dingin.
"Kau bilang aku gendut dan meledekku! Sekarang menyuruhku makan! Senang sekali meledekku, ya?!"
"Siapa yang bilang begitu?" sebelah alis Jordi naik dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celananya.
"Kau!" Petra menunjuk Jordi gemas.
"Aku bilang otot perutmu menghilang dan lebih bulat bukan gendut."
"Sama saja! Lihat saja, aku akan membentuk otot perutku menjadi 8 kotak-kotak melebihi punyamu yang hanya ada 6!"
Jordi tersenyum meledek, "Yang benar?" menatap perut Petra sembari menepuk-nepuk perutnya sendiri dengan bangga. "Sehabis makan saja, kau langsung berbaring. Aku tidak yakin dan ... Oh! Hanya mau bilang, otot perutku ada 8 bukan 6," ocehnya lalu beranjak pergi meninggalkan Petra yang menganga.
"Sejak kapan?! Katakan padaku! Hey! Jordi! Aku bicara padamu!" Petra menyusul Jordi dan terus mengomel tidak terima di belakang anak itu.
End
Tag
CandleMits
MyLordDevil
PhoenixWriter_
RaindeAlthera
YooFreiZhuh
