[2] MAKAN GUE MAU AYOK!

5 0 0
                                    

Hari sabtu, hari libur telah tiba dan para manusia-manusia gesrek ini ingin bersantai dari siksaan tugas-tugas sekolah. Mereka rencanakan tempat yang pertama dikunjungi itu adalah Mall Sagga. Mall Sagga ini sangatlah besar, mereka memiliki gedung utama yang super duper besar dan punya bangunan lain yang terpisah. Disana punya block yang khusus untuk pakaian, pernak-pernik aksesoris, perabot rumah, alat dapur, dan salah satu block yang mereka incar yaitu block khusus untuk food street maupun food truck.

Kebetulan mereka ingin menonton bioskop dulu, dengan perut kosongnya mereka melangkah memasuki pintu teater yang dingin dan lampu-lampu ruangan mulai diredupkan sepenuhnya karena film akan dimulai, dan suasana semakin mendalam dan fokus pada layar ketika mereka sudah duduk dengan tenang dikursi masing-masing.

Ketika film dimulai, suasana di dalam bioskop berubah menjadi hening dan penuh antisipasi. Suara yang kuat dan jelas dari film mengisi ruangan, mengalir melalui sistem suara yang berkualitas tinggi. Semua penonton terikat oleh cerita yang ditampilkan di layar, dan energi serta emosi dapat terasa disekitar hingga terkadang dapat membuat bulu kuduk berdiri.

Selama penayangan, suasana di dalam bioskop biasanya tetap tenang, dengan penonton yang fokus dan terlibat dalam film. Terkadang sifat alami anggota Villa kambuh dan mendapat teguran dari beberapa penonton karena apa? yap, mereka berisik. Berebut popcorn, meminta minum, tersenggol, dan hal-hal rusuh lainnya.

Tak terasa dua jam berlalu, kini filem sudah selesai. Anak Villa baru saja keluar dari studio bioskop, ada yang langsung berlari menuju toilet dan selebihnya membahas kembali film yang mereka tonton.

"Wihhh gila sih, gak nyangka ternyata rame juga filemnya !" Seru Kenneth.

"Gue paling suka yang waktu mereka dihutan-hutan itu sih !" Seru Juber.

Seorang Alceo melakukan gerakan-gerakan yang terlihat seperti gerakan bela diri. Tangannya bergerak ke samping dengan kekakuan, dan kakinya melompat-lompat dengan tidak seimbang. Wajahnya penuh dengan ekspresi campuran antara serius dan kebingungan.

Teman-temannya memperhatikannya dengan senyum lebar, senyum miris, dan tatapan heran.

"Lu kenapa Ceo?" Sahut Jegar dengan tatapan herannya.

Yang ini namanya Jegar, Jegar Alaska. Tak seperti namanya yang terkesan dingin, Jegar justru sangat ramah dan sangat suka menjadi pusat perhatian, malah-malah dia mendapat julukan sebagai anggota Villa yang boyfriend material alias idaman pada gadis-gadis.

"Gue lagi ikutin si cewek ikat kuda tadi, pas lawan-lawan di hutan!" Balas Alceo sambil terus melakukan gerak bela diri-nya dengan kaku.

"Lebih kayak karakter GTA nge-glitch sih gerakan lo kalo kata gue!" Sahut Axel dengan senyum mirisnya.

Ini Axel, Axelander Glenn. Ganteng? iya, keren? iya, pinter? iya, kaya? iya, kalem? enggak, dia sama saja dengan yang lainnya. Axel ini adalah pemilik villa yang mereka tinggali, villa pemberian om tersayang untuk keponakannya yang mulai tinggal mandiri. Mengapa om-nya memberikan villa? kenapa dia mulai tinggal mandiri? pertanyaan itu akan dijawab nanti, untuk saat ini mari kita lanjutkan dulu

"Yang dihutan kan Ceo, paling seru kan yang itu !" Seru Juber menyalip sahutan Axel dengan antusias sangat terlihat diwajahnya.

"Sudah gue lapar cukup, makan gue mau ayok !" Seru Kenneth memotong diskusi karena perutnya sudah tak tahan lagi menahan laparnya.

"Kempes sebelah otak Kenneth nih, ngomongnya kebalik-balik gitu !" Sahut Ocean menyentil pelan kening Kenneth.

Villa GESREK [HIATUS SEMENTARA]Where stories live. Discover now