[5] DUNIA AXEL YANG TELAH LEWAT

1 0 0
                                    

Pukul 06:30 pagi, suhu masih sangat dingin dan berembun, keempat pemuda bernama Axel, Ranx, Axe, dan Agam telah siap duduk dimobil yang lalu kemudian berangkat menuju pemakaman umum, mengunjungi orangtua Axel dan ibunda Axe yang telah pergi. Didalam mobil, mereka hanya berdiam diri, melihat keluar jendela sambil mengamati persekitaran, jalanan sepi dan hanya ada beberapa orang yang terkihat sedang jogging dan bersepeda.

Sesampainya disana, mereka mendatangi orangtua Axel terlebih dahulu, makan kedua orangtuanya bersebelahan, hingga saat kembali pada yang Maha Kuasa pun mereka tetap bersama. Ada satu lahan kosong yang sudah Axel pesan untuk dirinya, agar kelak jika waktu untuj dirinya telah tiba, ia akan kembali dikumpulkan bersama orangtuanya.

Axel meletakan bunga dan berjongkok disebelah makam, tangannya bergerak membersihkan rumput dan bunga kering diatas makam. "Ayah.. Ibu..., Axel datang berkunjung.... ditemanin sama sahabat-sahabat Axel. Axel sehat-sehat aja, kalian gak perlu khawatir, Axel bisa jaga diri kok, kalian istirahat aja yaa, walau mungkin masih lama.... tungguin Axel ya.." Setetes airmatanya mengalir membasahi pipinya.

Axel tak sempat melihat sosok terakhir orangtuanya, yang diingatnya hanya... bungkusan. Tidak.. tidak hanya bungkusan, tetapi...

Flashback on

Axel hanya sedang bersantai menonton televisi, menyaksikan filem berbahasa asing yang penuh aksi. Tak lengkap rasanya jika menonton filem tanpa soda, dirinya menyeruput soda dari gelas ditangan kanannya.

Saat ini ia hanya berdua dirumahnya dengan tantenya, panggil saja Tante Venya. Tante Venya disini untuk menjaga dan mengurus Axel selagi orangtuanya dinas keluar negri, tetapi Axel adalah anak yang mandiri sejak kecil, jadi Tante Venya tak kesusahan dalam menjaga Axel.

Ngomong-ngomong soal bisnis, bisnis yang dijalani oleh ayah Axel adalah bisnis saudara, yang artinya ia menjalani bisnis tersebut bersama saudaranya yang bernama Dalexa Glenn. Nah, disaat ini orangtua Axel sedang dalam perjalanan pulang bisnis mereka, hanya menggunakan kendaraan darat pribadi saja. Sekitar satu jam yang lalu bunaa Axel menelfon untuj memberu kabar tentang mereka yang sudah dalam perjalanan.

Axel yang mengambil kesempatan sering meminum soda semenjak setiap orangtuanya pergi dinas, tante Venya yang geram dengan kelakuan Axel pun dengan iseng mengganti saluran TV. Melihat saluram TV nya diganti, Axel menengok ke arah tante Venya dengan keningnya berkerut.

Tante Venya yang mengerti tatapan Axel pun menyahut, "Kan tante udah bilang jangan kebanyakan minum soda!". Namun Axel hanya memberi tatapan kesal yang konteksnya bercanda dan kembali menonton TV.

Chanel yang sedang berputar saat ini adalah saluran berita, sebuah berita tentang keadaan lalulintas, cuaca, dan sebuah kecelakaan. "Sebuah kendaraan roda empat terkena dampak buruk dari sebuah pengejaran dijalan tol. Sekitar pukul 12. 20 siang hari ini terjadi pengejaran antara aparat kepolisian dan pengendara yang membawa berkarung-karung narkotika. Bersadaskan kesaksian pengendara sekitar mengatakan bahwa pengendara yang membawa narkotika sempat menganggu pengendara dengan berjalan berkelok-kelok didepanya dan lalu tiba-tiba berbelok menyalip truk tronton box yang menyebabkan pengendara dibelakangnya menabrak bagian belakang truk hingga ringsek, hal itu digunakannya sebagai pengecohan untuk pihak kepolisian yang mengejar. Karena hal tersebut menyebabkan bagian depan mobil rusak dan dengan naasnya kedua orang didalam kendaraan tersebut tewas diperjalanan---"

"Wah.. kasian banget..." Gumam tante Venya.

Axel yang tegang hanya berdoa, "Semoga mom sama dad baik-baik aja.."

Tante Venya tersadar akan sesuatu, keningnya berkerut mencoba untuk mengingat-ingat. "Tadi mereka ngabarin jam berapa?"

"Sekitar jam 10 sih, kenapa Tan?"

Villa GESREK [HIATUS SEMENTARA]Where stories live. Discover now