[4] CANGGUNG

1 0 0
                                    

Seperti dugaan, keadaan direstoran terasa lumayan canggung. Beberapa menit mereka sempat saling pandang karena Jeslyn yang datang sendirian mengabaikan semuanya, lalu ada pula Congaf yang datang lebih dulu dan hanya mengabaikan Jodap bagaimanapun usaha yang dilakukan olehnya.

Selesai makan, mereka memutuskan untuk bermain arcade dari pukul empat sore hingga pukul lima, lalu berkaraoke ria, kemudian pergi membeli bahan bulanan, berbelanja pakaian, dan jajanan hingga malam tiba. Sudah dari pukul 11 siang mereka berada di mall dan akhirnya pulang dipukul sembilam malam, benar-benar terkuras banyak energi mereka seharian bersenang-senang.

Sekitar pukul 10 merekapun telah tiba di villa, sebuah villa besar tempat mereka semua tinggal, satu-satu alasan mereka tinggal disati tempat akan diceritakan mengikuti alur kisah mereka ini, nantikan saja. Villa ini adalah pemberian paman Axel untuk Axel tinggali agar tak terus muram dan stuck dengan suasana dirumah orangtuanya.

"Besok jam tujuh pagi gue mau berkunjung kekuburan, ada yang mau nemenin ga? Soalnya hari ini ga sempet kesana." Ujar Axel sembari mengeluarkan barang belanjaan, menoleh kearah teman-temanya yang saling membantu membawa dan menyusun barang-barang belanjaan.

"Gue mau aja sih, tapi apa gak kepagian jam tujuh?" Tanya Ranz yang sedang memasukan barang-barang kedalam kulkas.

"Gue mau aja sih, tapi apa gak kepagian jam tujuh?" Tanya Ranz yang sedang memasukan barang-barang kedalam kulkas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ginger boy ini yang namanya Ranz Parker, dipanggil Ranz. Ranz adalah tipikal lelaki lemah lembut dan penyabar, bisa mengatur tutur katanya, anak dapur, dan memiliki kisah berkabut tebal yang ia simpan sendiri.

"Engga sih, sengaja pagi biar dingin." Jawab Axel santai.

"Hmm ya udah deh, yang lain ada yang mau ikut?" Tawar Ranz pada yang lainnya, siapa tau ada yang ingin ikut juga menemani Axel.

Axe bangkit dari sofa, berjalan memghampiri Axel dan Ranz yang berada didapur. "Gue juga deh, mau nyamperin bunda!" Ucapnya, diberi anggukan oleh keduanya.

"Saya boleh ikut gak?" Ucap Agam lumayan keras dari depan TV.

"Boleh, Gam. Ikut aja!" Sahut Axel. "Empat orang doang kan ya? Kalo gitu pake mobil kecil aja ya, jam tujuh udah berangkat, kalau bisa sebelumnya. Ya udah kalau gitu, gue mau rebahan dulu ye, pegel banget  ini encok rasanya!" Axel langsung beranjak menuju sofa depan televisi tepat setelah ia memberikan pesannya.

Oceana menghampiri Axe yang tengah berbincang asik dengan Ranz, mengtoel-toel lengan Axe dan ia pun menoleh. Merasa geli lengannya di toel-toel, Axe terkekeh geli. "Geli ih! kenapa Ce?"

"Kalo Axe ikut sama Axel, berarti Axe ga jadi ikut jogging ya?" Tanya Ocean dengan memberikan wajah kesalnya diakhir kalimat.

"Hahaha..., iya gak jadi ikut, udah lumayan lama gak ngunjungin bunda juga!" Ocean mengangguk paham dengan penjelasan Axe. "Ya udah deh, salam buat bunda yaa~. Gua tidur duluan kalau gitu!" ia pergi menginggalkan dapur dan pergi ke kamarnya.

Villa GESREK [HIATUS SEMENTARA]Where stories live. Discover now