78

1.8K 244 26
                                    

"Papa Papa Papa!!" Oceh anak gadisnya yang tidak bisa diam sedari tadi. Mas sedikit kesusahan memakaikan baju kepada anak gadisnya itu.

"Sebentar sayang, pake baju dulu. Mau ketemu Bunda kan?" Tanya Mas kepada Naira.

"MAU!!" Teriak Naira dengan suara yang melengking.

"Angkat tangannya, biar Papa bisa masukin baju kamu." Ucap Mas, namun siapa sangka Naira justru kabur dan mengejar Jojo.

Kucing dengan ras Himalaya itu justru ikutan lari karena Naira selalu mengejar dan menyiksanya. Naira yang memeluk Jojo terlalu erat, menyeret Jojo, bahkan Jojo pernah ditarik ekornya kuat kuat oleh Naira.

Kucing Himalaya itu sudah terlalu trauma berdekatan dengan Naira.

"Ya ampun malah lari." Mas menghela napasnya. Hampir satu jam ia mengurus Naira. Mulai dari membangunkannya, menyuapinya makan karena anaknya itu sudah merengek kelaparan, dan memandikan Naira yang sulit sekali. Bahkan baju Mas menjadi basah karena Naira selalu bermain dengan air. Bahkan shower yang sengaja Mas kecilin airnya, justru Naira memperbesar volume airnya. Mas yang tidak tahu itu terjadi mau tidak mau harus kebasahan.

"Papa susah!!" Teriak Rafa, anak laki lakinya itu seperti kesusahan memasang baju yang sudah disediakan Mas tadi.

Mas tersenyum, melihat Rafa yang selalu berusaha melakukannya sendiri membuat hatinya tersentuh. Bahkan Rafa berusaha mandi dan membersihkan dirinya sendiri pelan pelan walaupun Mas tetap harus turun tangan. Berbeda dengan Naira.

"Sini sayang, Papa bantu." Rafa berlari kecil ke Papanya. Mas membantu memasukkan tangan ke lengan bajunya. Setelahnya Rafa tertawa dan tersenyum manis.

"Pinter banget, sayang."

"Makasih Papa!" Ucap Rafa yang memeluk leher Mas yang tengah berjongkok didepannya.

"Makin besar, struktur wajah kamu mirip Papa banget." Mas menggigit pelan pipi Rafa karena anak laki lakinya itu kelewatan gemas.

"Papa ganteng." Puji anaknya dengan tiba tiba.

"Iya dong, sini cium pipi Papa dulu." Pinta Mas. Saat itu juga Rafa mencium pipi Mas berkali kali.

"Udah laper belum? Rafa mau makan dulu, nggak?" Tanya Mas kepada anak pertamanya itu.

Rafa menggeleng. "Mau sama Bunda."

"Tapi udah laper belum?" Tanya Mas lagi.

"Belum Papa." Ucap Rafa dengan manisnya.

"Bentar lagi kita jemput Bunda ya? Mau bantu Papa ngurus Naira nggak?" Tanya Mas kepada Rafa.

"Ayo, Pa! Kita tangkap Aira!!" Rafa langsung melesat lari dan mengejar Naira yang tidak menyerah menangkap Jojo yang sudah manjat hingga lari lari menghindari Naira.

"AIRA!!" Teriak Rafa kelewat keras, bahkan Mas tersentak kaget.

Anak perempuannya itu masih telanjang dengan popok. Mas sungguh geleng geleng kepala, ternyata mengurus Naira sangat menguras tenaga. Harus sabar, ekstra lembut, dan harus pandai merayunya.

Rafa menangkap Naira yang terduduk karena lelah berlari lari. Rafa dengan gemasnya mencubit pipi Naira terlalu kuat hingga Naira menangis kencang.

"PAPA!!!" Teriak Naira dengan suara yang amat kencang, tidak lupa suara tangisannya yang bisa terdengar sampai pos satpam didepan.

"SAKIT PAPA!!" Naira semakin berteriak. Mas menggendong Naira dan menenangkannya. Mengelus kedua pipi yang memerah itu akibat Rafa mencubitnya terlalu keras.

"Cup cup sayang, sudah ya?" Mas menghapus air mata yang terus berjatuhan dipipi Naira.

"ATIT PAPA!!" Rengek Naira hingga telinga Mas terasa pengang.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now