part 2-Tenggelam Dalam Luka

16.8K 764 5
                                    

Seharusnya, rute jalan yang diambil oleh Demon bukanlah rute jalan ini. Dia lebih suka melewati jalan kecil yang nantinya akan langsung tembus dengan jalan raya. Tapi, entah apa yang merasukinya hingga dia memutuskan untuk melewati perumahan penduduk ini, yang harus memakan waktu sepuluh menit sebelum akhirnya sampai di jalan raya. Seolah-olah Demon dibisiki oleh sesuatu untuk pulang melewati rute jalan ini. Dan keinginan itu sangatlah kuat. Maka dari itu, selesai mengadakan latihan dengan anak basket lainnya, Demon langsung tancap gas dengan motor ninja Kawasaki-nya dan pulang.

            Tidak disangka, dia akan bertemu dengan Ever.

            Dan Demon sangat tidak suka dengan kelakuan tiga berandal di depannya itu terhadap Ever. Meskipun dia sudah bersumpah tidak akan berhubungan atau berurusan dengan gadis itu, walau hanya sebatas hubungan pertemanan.

            “Lo semua nggak malu? Berani nyakitin cewek di tempat terbuka kayak gini?” tanya Demon tajam. Dia turun dari motornya dan perlahan berjalan mendekati keempat orang itu.

            Tiga laki-laki berseragam SMA yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol itu memasang sikap waspada.

            “Elo nggak usah ganggu acara kita! Berani lo ganggu kita, gue abisin lo!” ancam salah satu dari mereka. Demon berhenti melangkah dan tersenyum dingin. Benar-benar dingin sampai-sampai Ever merinding melihatnya.

            “Mau ngabisin gue?” tanya Demon mengejek. “Silahkan! Gue jadi pengin tau, sehebat apa sih lo sampai bisa ngomong kayak gitu ke gue ….”

            Laki-laki yang mengancam Demon itu menggeram keras. “Kurang ajar!”

            Dengan gerakan cepat, laki-laki itu maju ke arah Demon dan melayangkan botol minuman yang dipegangnya. Demon berkelit. Kemudian, dia menangkap tangan laki-laki itu dan memelintirnya ke belakang. Laki-laki itu berteriak kesakitan. Mendengar teriakan itu, bukannya melepas, Demon justru malah makin memelintir tangan laki-laki itu hingga terdengar bunyi seperti ranting yang patah.

            Ever membelalakan matanya melihat kejadian itu. Gadis itu menatap Demon takut-takut. Wajah Demon sangat dingin, tidak terselip sama sekali rasa kasihan dengan keadaan laki-laki di depannya. Matanya menyorot tajam, dan senyumnya terlihat angkuh. Lagi-lagi, Ever merasakan aura itu. Aura gelap yang dirasakannya ketika dia pertama kali melihat Demon.

            Tiba-tiba, Demon memandang dua teman si laki-laki yang tangannya sedang dipelintir olehnya. Matanya menatap ganas dan menakutkan. Tidak terlihat belas kasihan atau semacamnya.

            “Elo berdua mau pergi dari sini atau ikut ngerasain apa yang temen lo rasain sekarang!?” seru Demon berang.

            Demon kemudian melepaskan tangan laki-laki itu dan mendorongnya ke arah dua laki-laki yang lain. Kedua laki-laki itu segera melepaskan Ever dan mendorongnya ke arah Demon yang langsung dengan sigap menangkap tubuh gadis itu yang limbung. Ever yang jatuh dalam pelukan Demon bisa merasakan degupan keras dari jantung laki-laki itu. Juga semua otot-otot dada bidangnya yang mengeras dan terasa kaku. Ever jadi mengerutkan kening. Siapa sebenanrya manusia yang bernama Demon ini? Benarkah dia manusia? Rasanya Ever baru pertama kali bertemu dengan orang yang memiliki sikap yang menakutkan seperti ini.

            “Jangan sampai gue liat lo bertiga muncul di depan muka gue lagi! Inget, gue udah hapalin muka lo bertiga … sampai lo berani muncul depan gue, atau ngeganggu dia,” telunjuk Demon mengarah pada wajah Ever yang masih terlihat pucat, “jangan salahin gue kalau lo semua akan berkenalan dengan yang namanya neraka!”

HauntedWhere stories live. Discover now