part 3-The Dark Heart

14.5K 678 13
                                    

“Gue yang nganter elo!”

            Ever nyaris tidak mempercayai apa yang baru saja didengarnya dari bisikan Demon barusan. Demon berniat untuk mengantarnya ke tempat tujuannya? Ha! Yang benar saja. Ada angin apa sampai-sampai si laki-laki dingin ini berkata seperti itu? Apa ini salah satu triknya untuk memulai ancamannya kemarin?

            “Gimana?” tanya Demon. Seperti biasa, nada suaranya terdengar ketus dan dingin di telinga Ever.

            Ever berdecak kesal dan menunjuk wajah Demon lurus-lurus.

            “Apa tujuan elo?” tanya Ever sinis. Demon menaikan satu alisnya dan bersedekap. Tubuhnya disenderkan ke meja yang ada di belakangnya.

            “Apa tujuan gue?”

            Ever mengangguk tegas.

            Demon tersenyum kecil, lalu perlahan tertawa. Ever tertegun. Ini tawa pertama yang didengar Ever dari mulut Demon. Kalau biasanya senyum Demon menggambarkan kebengisan, kesinisan, dan kedinginan pemiliknya, sekarang Ever bisa merasakan suara tawa Demon yang penuh dengan keramahan dan kehangatan. Kening Ever kontan kribo. Si Demon ini punya double personality kali ya?

            Tawa Demon berhenti ketika menyadari tatapan aneh yang dilayangkan Ever padanya. Kontan laki-laki itu langsung berdeham pelan dan kembali memasang tampangnya yang biasa. Wajah dingin dan sinis setiap kali laki-laki itu bertemu dengan Ever.

            “Kenapa lo? Ngeliatin gue kayak gitu?” tanya Demon ketus. “Lo naksir sama gue? Duibuqi, tapi gue gak suka sama lo. Gue malah muak banget sama elo!”

            Ever mencibir. Tuh kan, balik lagi ke sikapnya yang biasa kalau ketemu gue! Kemana sikapnya yang ramah dan hangat tadi? Hilang!?

            “Wo lai wan le! (gue terlambat!) jadi mending sekarang lo biarin gue pergi, oke?” balas Ever sengit. “Dan apa lo bilang barusan? Gue suka sama lo? Duibuqi juga ya Yang Mulia Demon! Gue juga muak tuh sama lo … dan jangan ngomong pake bahasa mandarin deh sama gue, itu makanan gue sehari-hari, araseo!?

            Ever melenggang pergi meninggalkan Demon yang masih terdiam di tempatnya. Selangkah lagi Ever keluar melewati pintu kelasnya, mendadak pintu itu terbanting tepat di depan wajahnya. Ever kontan terkejut dan menjerit. Jantungnya berdetak cepat karena kaget. Diusapnya dadanya untuk mengurangi kekagetan yang baru saja diterimanya. Kening Ever langsung berkerut ketika mendapati pintu kelasnya tidak bisa terbuka alias terkunci dari luar. Siapa yang melakukan hal ini?

            “Gue bisa ngelakuin apa aja untuk ngedapatin apa yang gue mau, Ev. Gak ada satu orang pun yang bisa merusak keinginan atau kemauan gue! Semua kemauan dan perintah gue harus terpenuhi, termasuk nganterin elo. Lo boleh nolak, tapi itu artinya elo bersedia mengurung diri lo di kelas ini sama gue.” Demon maju mendekati Ever dan berdiri persis di depan gadis itu hingga Ever bisa merasakan ujung sepatunya bersentuhan dengan ujung sepatu Demon. Hembusan napas laki-laki itu juga terasa olehnya. “Semalaman suntuk!” bisik Demon tepat di telinga Ever.

            Ever kontan melongo. Ini dia kena kutukan dari siapa sih?

            “Jangan main-main lo!” seru gadis itu keras.

            Demon mengangkat bahu dan memandang sekelilingnya. “Apa gue keliatan lagi main-main, Ev? Apa lo lupa ancaman gue kemarin? Gue akan bikin hidup lo serasa di neraka.”

            Ever menyipitkan matanya. Diliriknya jam dinding yang ada di kelasnya. Sudah pukul tiga tepat. Itu artinya dia sudah setengah jam menghabiskan waktu untuk berdebat dengan si iblis ini! Semakin lama Ever berangkat, akan semakin menambah masalah untuknya.

HauntedOù les histoires vivent. Découvrez maintenant