Part 9 (END)-End Of Everything

7.8K 318 14
                                    

Victor melangkah tergesa menuju pelataran parkir rumah sakit. Setengah berlari sebenarnya. Laki-laki itu tidak bisa berpikir jernih sekarang. Victor kalut. Dia cemas. Khawatir. Takut. Semuanya bercampur aduk menjadi satu didalam benaknya. Didalam hatinya. Kedua tangannya mengepal disisi tubuhnya. Begitu dia sampai di pelataran parkir dan memakai helm-nya, Victor mendengar namanya dipanggil. Otomatis, Victor menoleh dan tersentak ketika melihat kedatangan Arsyad dan Keizo. Tanpa Suchi dan Anna.

            “Vic? Lo mau kemana? Nggak jenguk Shabrina?” tanya Keizo heran. Laki-laki itu melirik Victor dari ujung rambut hingga ujung kaki.

            “Lo berdua ngapain disini?” tanya Victor tanpa mengacuhkan pertanyaan Keizo sebelumnya. Arsyad sontak menaikkan satu alisnya dan mengerutkan kening.

            “Ngapain?” ulang Arsyad. “Mau jenguk cewek lo, lah... mau ngapain lagi, emangnya?”

            “Jenguk Shabrina?” tanya Victor. Pertanyaan yang bodoh sebenarnya. “Suchi sama Anna dimana?”

            “Udah duluan ke kamar Shabrina,” jawab Keizo santai. “Mereka—“

            “Mereka ke kamar Shabrina?!” seru Victor cepat, bahkan sebelum Keizo sempat menyelesaikan kalimatnya. Tingkah Victor itu membuat Arsyad dan Keizo curiga. Seperti ada yang disembunyikan oleh Victor saat ini.

            “Vic... lo kenapa, sih? Ada yang lo sembunyiin, ya, dari kita?” selidik Arsyad.

            Victor baru saja membuka mulutnya untuk menjawab ketika tiba-tiba niatnya itu terpaksa harus diurungkan karena kemunculan Suchi dan Anna. Kedua gadis itu terlihat sangat pucat dan napas mereka terengah-engah. Victor berani bertaruh, kedua gadis itu sudah melihat isi kamar Shabrina yang berantakan.

            “Lo kenapa?” tanya Arsyad pada Suchi. Suchi masih mengatur napasnya yang tersengal sambil jari telunjuknya menunjuk area rumah sakit. Sedangkan Anna, gadis itu sudah bisa bernapas dengan normal, namun tidak berbicara sedikitpun.

            “Itu... hhh... kamar Shabrina... hhh... kenapa... kenapa berantakan kayak gitu, Vic?” tanya Suchi terbata. Matanya menatap Victor menuntut penjelasan. Arsyad dan Keizo saling pandang dengan penuh tanda tanya, kemudian keduanya menatap Victor.

            “Vic? Apa maksud ucapan Suchi barusan?” tanya Keizo. Laki-laki itu kemudian menoleh menatap Anna yang sudah menyandarkan kepalanya di dada Keizo. “An? Bisa tolong kamu jelasin maksud ucapan Suchi barusan?”

            “Itu... kamar Shabrina....”

            “Shabrina diculik.”

            Serentak, keempat orang tersebut menoleh ke arah Victor. Laki-laki itu menatap keempatnya dengan tatapan tajam. Tatapan itu menyiratkan amarah yang begitu besar.

            “Diculik?” ulang Arsyad bersamaan dengan Suchi. “Apa maksud lo Shabrina diculik?”

            Victor memejamkan kedua matanya kuat-kuat. Dia menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Hatinya terasa sesak. Rasanya dia ingin sekali membunuh orang detik ini juga. Membunuh dua orang yang sudah membuatnya seperti ini. Membunuh... Raeshard dan Keysha!

            “Victor!” seru Suchi sambil menarik baju laki-laki itu. “Shabrina diculik siapa? Kenapa dia diculik?!”

            Victor membuka kedua matanya. Laki-laki itu menatap Suchi yang kini menuntut jawaban darinya. Kedua mata gadis itu mulai berkaca. Victor mengedarkan tatapannya ke arah Arsyad, Keizo dan Anna. Ketiga temannya itu juga sedang menunggu penjelasan darinya.

YOU AND I (SEQUEL BESTFRIEND AND ENEMY)Where stories live. Discover now