Chapter 31

3.2K 421 197
                                    


"Date?"


In Author's Eyes


Pagi hari pukul 7, Chanyeol sudah sampai di Rumah Sakit Universitas Seoul. Tidur singkatnya tadi malam harus terganggu karena sebuah panggilan operasi darurat. Kesal? Tentu saja. Tapi Chanyeol tau ini adalah resiko pekerjaan yang sudah dia pilih. Dihubungi pukul 4 pagi tentunya bukan hal yang mengenakkan, tapi bagaimana pun itu Chanyeol harus lapang dada.

Setelah memerintahkan untuk melakukan operasi darurat dan bersiap, Chanyeol berangkat dari apartemennya pukul lima pagi. Sialnya, sebuah kecelakaan terjadi di perjalanan menuju rumah sakit dan mengakibatkan kemacetan yang cukup parah. Klise, pengemudi mabuk dan menabrak seorang pengendara motor. Akhirnya mau tidak mau Chanyeol harus turun dari mobilnya setelah menghubungi pihak rumah sakit agar menunda operasi sekitar satu jam karena keadaan mendesak dan memastikan pasiennya itu dalam kondisi stabil.

"Aku dokter," ucap Chanyeol memecah kerumunan dan mulai memeriksa dua orang yang menjadi korban kecelakaan itu. Si pengemudi mabuk hanya mengalami luka ringan, sementara si pengendara motor mengalami keadaan yang cukup parah. Dengan hati-hati Chanyeol membuka helm dan mulai memeriksa keadaan korban berusia sekitar 30 tahunan itu.

"Dia gegar otak," simpul Chanyeol singkat setelah memeriksa keadaan kepala pengendara motor itu dan memasangkan penyangga leher tepat setelah ambulance datang.

"Bawa pasien ke Rumah Sakit universitas Seoul dan bilang kalau Proffesor Peter sudah melakukan pertolongan pertama. Beritahu Proffesor Kim dari bagian ortopedi kalau kemungkinan kakinya mengalami patah dan beberapa ototnya robek, dan soal kepala, serahkan ke dokter Kang untuk sementara, aku akan segera memeriksa setelah melakukan operasi pagi ini. Untuk pengemudi mobil itu, masukkan saja dia ke unit gawat darurat dan dokter jaga di sana pasti tau tugas mereka," perintah Chanyeol kepada petugas lalu segera masuk ke dalam mobilnya setelah ambulance itu mengangkut kedua korban tadi dan keadaan jalan mulai sedikit terbebas dari kemacetan.

Karena kejadian itu, Chanyeol baru bisa tiba di rumah sakit pukul 7 lebih beberapa menit.

"Proffesor, ruang operasi sudah siap." Dan tanpa sempat bernafas atau membersihkan bekas darah di tangannya akibat menolong korban kecelakaan tadi, Chanyeol sudah harus berlari ke ruang operasi untuk menyelamatkan pasien lain yang sekarat.

Resiko pekerjaan? Mungkin. Tapi itu sudah menjadi pilihan Chanyeol menjadi seorang dokter.


●﹏●


"Saya ingin bertemu dengan Proffesor Peter. Saya Son Wendy, wali dari pasien Son Jung Hwan."

Wendy menunggu sebentar saat suster jaga itu memeriksa layar monitornya sebelum akhirnya beberapa detik kemudian tersenyum ke arah Wendy.

"Maaf nona, tapi sekarang Proffesor Peter sedang melakukan operasi di ruang operasi nomor 2B."

Wendy menghela nafasnya pelan. Setelah mengucapkan terima kasih pada suster itu, Wendy yang hari ini hanya menggunakan jeans hitam, kaos oblong berwarna putih dan topi hitam itu segera pergi. Awalnya gadis itu ingin ke kantor saja karena dia tau operasi pasti membutuhkan waktu yang lama dan dia terlalu lelah menunggu. Tapi langkah Wendy segera terhenti ketika melewati lorong yang membuatnya bisa melihat dengan jelas pintu ruang operasi.

Langkah Wendy otomatis berhenti ketika melihat seorang dokter jangkung berpakaian hijau khas ruang operasi yang tersenyum ketika seorang wanita tua menggenggam tangan dokter muda itu dan mengucapkan terima kasih berulang-ulang. Senyum Wendy pun entah kenapa otomatis melengkung ketika dokter itu menunduk dan mengelus puncak kepala gadis kecil yang bersama dengan wanita tua itu. Samar-samar Wendy bisa mendengar apa yang diucapkan lelaki itu karena sekarang Wendy berjalan mendekat tanpa sadar.

Rooftop Romance「 wenyeol  」✔Where stories live. Discover now