2

130K 3.8K 18
                                    

Parte 2

Cass menendang lepas sepatunya dan melempar tasnya begitu saja. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Demi menyenangkan Clara, Cass akhirnya bersedia mengajukan lamaran ke sebuah perusahaan yang mempunyai banyak kebetulan. Perusahaan keluarga Leandro kebetulan adalah perusahaan dengan jaringan yang sangat luas, baik di Amerika maupun di negara asli pemiliknya, Yunani. Perusahaan itu juga kebetulan perusahaan yang pernah berbisnis dengan James dan merupakan tempat dimana Vion bekerja, dan sekarang perusahaan itu kebetulan sedang membutuhkan seorang sekretaris yang kebetulan Cass memenuhi persyaratan yang diajukan oleh sang kaisar dunia perhotelan.

Cass baru akan membuka pakaiannya saat ponselnya berdering. Cassidy Carrington.''ujar Cass datar. Dia lelah dan tidak ingin berbasa basi dengan siapapun yang menelponnya saat ini.

''Hallo, Manis. Bagaimana wawancaranya? Sukses?''tanya suara diseberang yang dikenali Cass sebagai suara Vion dan membuatnya mau tidak mau memilih untuk mengobrol dengan laki-laki itu.

''Wawancaranya bisa dibilang sukses, bisa juga tidak.''

''Ceritakan padaku.''perintah Vion yang langsung menyadari kelelahan dari suara Cass.

Cass mengurungkan niatnya untuk ganti pakaian dan mengunjungi Clara di sisa waktunya hari ini. Wanita itu duduk di dekat jendela kamarnya sambil memandang keluar jendela dan mulai menceritakan awal harinya pada Vion tanpa ada bagian yang dikurangi atau dilewatkan.

''Sepertinya aku mengenal satu lagi orang seperti itu. Dan aku harap atasanmu ini tidak seperti orang itu. Karena kalau itu memang benar, akan jadi masalah besar. Dan hari-hari yang akan kau jalani akan berat, Manis. Oh, tapi tenang saja. Dengan semua kemampuanmu dalam bekerja, aku yakin tidak akan ada seorangpun di dunia ini yang bisa mengkritik kerjamu. Kau sempurna, Sayang.''

Cass memperbaiki duduknya, ''Oh ya? Siapa? Kenapa kau tidak pernah menceritakannya padaku selama ini?''tanya Cass antusias.

''Aku bukan tidak mau bercerita tentangnya, hanya saja kalau aku bercerita tentangnya, akan ada banyak sekali kelebihannya yang sangat enggan kuakui. Dan itu sekaligus membuktikan kalau apa yang telah aku lakukan selama ini tidak ada artinya sama sekali. Kau tidak akan mungkin tertarik padaku kalau tahu ada yang jauh lebih hebat dariku.''

''Ceritakan saja. Aku sudah menceritakan hariku yang menyebalkan padamu. Dan selama ini kita selalu adil, Vion.”bujuk Cass pantang mundur.

''Kau memang tidak pernah menyerah kalau sedang menginginkan sesuatu, Manis. Kau menang. Orang itu kakakku. Dia dewa di keluarga kami, tidak ada seorangpun yang bisa membantah, menolak perintahnya, atau memberinya perintah. Bahkan dia tidak akan bernegosiasi apapun tentang keputusan yang akan dia buat tentang hidup seseorang. Dia sang pembuat keputusan. Dia tidak pernah melakukan kesalahan, itulah yang membuatku membencinya. Semua hal dikeluarga kami, dia yang mengaturnya. Sialnya, semua keputusannya memang selalu benar. Walaupun dia tinggal jauh dari keluarga inti, dia tetap selalu rutin memeriksa segala hal. Aku menghormati sekaligus membencinya. Aku ingin menjadikannya sebagai tujuanku, tapi aku bahkan tidak bisa menyamainya sedikitpun.  Sebagai manusia, dia sangat sempurna, Cass.''jelas Vion sarat emosi.

The Tycoon Love LessonWhere stories live. Discover now