Penculikkan Pertama

92 0 0
                                    


   Varell sudah mulai menyadari ada seorang yang membututinya sejak pertengahan semester kemarin. ketika makan siang, Istirahat sampai buang air.

"apakah ayah menyuruh seorang mata-mata lagi !" dalam hati Varell

   karena Varell sudah merasa bosan terus diikuti oleh mata-mata tersebut Varell membuat sebuah jebakan untuk mengetahui siapa mata-mata yang dikirimkan. Varell berjalan dibelakang sekolah dimana disana ada segerombolan murid yang sedang menghisap rokok, ditemani gorengan dan tentunya seorang yang menjadi kacung mereka.

   Varell mengangkat tinjunya memukul salah seorang dari gerombolan tersebut, dengan cepat varell memukul dengan kombo yang dia pelajari diMMA  satu jatuh masih tersisa 2 orang. salah satu orang tersebut berdiri dan mengambil ancang-ancang dan mulai mengarahkan tinjunya pada Varell perbedaan pengalaman, Varell menghindar dari pukulan pertama dan langsung mengarahkan 3 pulukan ke wajah dan perut anak tersebut yang langsung jatuh ditanah

   Melihat temannya kalah orang yang terakhir hanya diam membisu,

"Apakah tidak bisa mengucapkan terima kasih !" Varell kesal

"ter..terima ka..kasih..." kacung tergagap

   "Oh, sial " Varell kesal karena tujuan utamanya untuk menjebak mata-mata baru tapi dia langsung menjadi kesal setelah melihat gerombolan tadi..


Yuna sedang asik memainkan HPnya bersama teman-temannya dikelas kemudian Yuna dipanggil oleh anggota osis keruang guru,

"Yuna nanti sore kita ada rapat dengan kepala sekolah tolong dipersiapkan !" salah seorang guru

"Baik pak" jawab Yuna


Dikelas

"Yuna ada apa !"

"Aku diminta bantuin osis untuk rapat persiapan Milad sekolah" jawab Yuna

"Aku juga mau ikut bantuin" jawab teman yuna

"boleh-boleh nanti coba aku tanya Osis"


Pintu terbuka dan guru melangkah kedepan kelas, posisi duduk yuna paling depan dan Varell berada diposisi belakang, setelah pelajaran sekolah Varell segera pulang. dari kejauhan terlihat beberapa pengendara motor melaju kearah Varell

"mereka tanpa sembunyi-sembunyi!" tungkas Varell

orang - orang disekitar Varell menjadi was-was

"Ada apa!" bisik mereka

Varell melepaskan tasnya dan mengambil ancang-ancang

"Cara terbaik melawan keroyokan adalah....L...A.....R....I" kata Varell sambil berlari cepat kearah kerumunan orang

"Sial cepat kejar" salah satu pemimpin gerombolan bermotor

Varell berlari disekitar pertokoan, belok kekanan,kekiri, lurus, belok kanan Varell menghindar dari penglihatan gerombolan motor tersebut dan kemudian bersembunyi disalah satu toko

"ada apa nak ?"

"saya dikejar gerombolan motor"

"sini sembunyi disini" kata ibu pemilik toko


Ruang rapat

"Yuna ada apa !" tanya kepala sekolah

"Maaf pak saya harus pulang sekarang ibu saya..." Yuna langsung mengambil tas dan berlari keluar dari ruangan rapat

diHP Yuna terdapat notifikasi mengenai keberadaan Varell, Yuna curiga dengan pergerakan Varell yang tidak beraturan dan cepat.


Gerombolan bermotor

"Halo gagak 1 ke kalajengking, bagaimana keadaan disana?"

"kalajengking ke gagak 1 target berhasil kabur"


Dijalan

Yuna melihat sesuatu yang tidak asing tas Varell Yuna membawanya kemudian berlari.

Yuna berjalan dipertokoan dan tanpa sengaja berpapasan dengan salah satu dari gerombolan bermotor dengan lihai Yuna menggerakkan tangannya yang telah terlatih hap dalam sekejap, sebuah dompet coklat berada ditas Yuna.

Yuna menyimpan dompet tersebut dan pergi kearah Varell berada

"Permisi " kata yuna

"Iya mau beli apa mbak" jawab ibu pemilik toko

"saya mau kembalikan tasnya Varell"

"Oh tas anak yang tadi" jawab ibu pemilik toko

Varell keluar dari tempat persembunyian

"Iya terima kasih" Varell acuh tak acuh menjawab

tiba-tiba sebuah pukulan mendarat diatas kepala varell, ibu pemilik toko memarahi Varell dan menyuruhnya meminta maaf ke Yuna

"Maaf atas sikapku barusan" kata Varell mengesal

"Tidak apa-apa"

"Nanti pastiku balas kebaikanmu" kata Varell dan meninggalkan Yuna


Dikamar Yuna bertebaran laporan tentang idenditas dari salah satu penculik, kemudian dia mengirimkannya ke Gubernur...

Magic VeilWhere stories live. Discover now