Best Friends

23.3K 251 2
                                    

"Graceee,"

"Graacieeeee,"

"Graciellaaaaaa,"

Gadis kecil yang dipanggil 'Grace' itu terlonjak dari tidur siangnya.Secepat kilat Grace bangkit dari tempat tidur Queensize-nya dan membuka lebar-lebar pintu penghubung antara kamarnya dan balkon di luar kamarnya.Yup, ia memiliki balkon pribadi sendiri, disana terdapat ayunan tempat ia biasa membaca buku atau hanya duduk bersantai memandangi indahnya langit saat malam hari.Grace sangat menyukai suasana malam dan bintang-bintang yang bertaburan, itu membuatnya tenang dan nyaman.

Grace melongok ke bawah dan menemukan dua sahabatnya sedang menyengir kuda sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk piece.Mereka tahu kalau ini adalah jam tidur siangnya Grace, tetapi bukan mereka namanya kalau tidak menganggu mimpi indah Grace dan membuat gadis kecil itu cemberut dan bersidekap memandang sahabatnya dibawah sana.Mereka adalah Nathaniel dan Dhiandra, biasa dipanggil Ethan dan Dhi.Mereka sudah bersahabat sejak bayi bahkan mungkin sejak di rahim ibu mereka masing-masing.Selain itu, mereka bertetangga dan mereka seumuran.

"Maaf Gracie sayang, tapi ini penting.Ayo cepatlah turun kebawah!" ajak Dhi bersemangat.

Mendengar kata 'penting', Grace segera mengangguk dan keluar dari kamarnya.Ia menegok ke kanan dan ke kiri memastikan kalau Mamanya tidak melihatnya keluar.Grace kecil berjinjit-jinjit saat menuruni tangga agar tidak menimbulkan suara sedikitpun.Ini adalah jam tidur siangnya dan Mamanya pasti akan melarangnya bermain.

'Ayo, sedikit lagi sampai,' batin Grace menyemangati, ia sudah berdiri di pintu utama rumahnya dan saat ia memutar kenop pintu...

"Sayang, kamu mau kemana?" tiba-tiba saja Mamanya sudah berada di belakangnya dan menyilangkan tangannya di dada serta mengangkat salah satu alisnya.

"Ah..uh-oh aku...aku mau kerumah Dhi, buku tugasku tidak sengaja kebawa olehnya Ma," jawab Grace terbata-bata.Jujur saja ia bingung, bagaimana bisa Mamanya tiba-tiba saja muncul.Mama tidak menggunakan ilmu sihir seperti di buku-buku yang dibacanya kan?

"Kamu tahu sekarang jam berapa?hm?"

"Tahu Ma...tapi..."

"Sudah tahu tapi masih keluar.Cepat kembali ke kamarmu," tegas Mama.

"Ma please....sebentar saja kok," mohon gadis kecil itu.Ia mengeluarkan puppy eyes-nya yang biasanya akan membuat Mamanya luluh.

Mamanya menghela nafas, "Baiklah, jangan pulang terlalu sore,"

"Horeeeee,makasih Ma," Grace memeluk Mamanya singkat dan langsung menghambur keluar dari rumahnya.

Ia bisa melihat Ethan dan Dhi yang sudah menunggunya diluar.Wajah mereka sudah cemberut karena mungkin terlalu lama menunggu Grace.

"Elle, kenapa lama sekali sih?" tanya Ethan dengan kesal.Oh ya, Ethan lebih sering memanggilnya 'Elle' karena menurutnya itu lucu dan Grace juga tidak keberatan.Toh namanya juga Graciella, ada unsur 'Ella' atau 'Elle' di dalamnya.Oke sudah cukup membahas namanya.

"Huh, tadi aku ketahuan sama Mama tau," balas Grace tak kalah sebal.Gara-gara mereka kan Grace jadi harus berbohong sama Mamanya.Harusnya Grace yang kesal kok malah mereka yang jadi marah-marah?

"Sudah..sudah...yang penting sekarang Grace sudah disini.Ayo, aku akan menunjukkan sesuatu!" ujar Dhi menengahi.Dhi segera menarik tangan Grace untuk mengikutinya disusul oleh Ethan.Ternyata, Dhi mengajaknya kerumahnya dan langsung memutar ke taman belakangnya.Seketika itu juga mata Grace membelalak, ada sebuah trampolin berukuran raksasa di taman belakang rumah sahabatnya itu.

"Trampolin?!"

"Iya,papaku membelikan Trampolin kemarin," jawab Dhi dengan bersemangat.Ia memberi isyarat kepada kedua sahabatnya untuk mencoba Trampolin barunya.Mereka bertiga memang menyukai Trampolin dan selalu pergi ke taman dekat komplek mereka yang menyediakan Trampolin hanya untuk bermain disana setiap minggu.Tetapi sekarang mereka bisa bermain Trampolin setiap hari dirumah Dhi tanpa harus repot-repot ke taman.

"Yeayyy," mereka bertiga asyik melompat-lompat diatas Trampolin raksasa itu sambil saling bercanda satu sama lain.

"Aduh,aku capek nih," kata Grace.

"Aku juga," timpal Ethan.

"Yaudah, kita ke kamarku saja yuk," dua anak kecil itu mengangguk dan segera masuk ke dalam rumah Dhi yang tak kalah besar dari rumah Grace dan langsung menuju kamar Dhi yang bernuansa hijau.

Dhi membawakan 3 gelas sirup dan setoples camilan untuk mereka bertiga yang langsung dilahap oleh Grace dan Ethan tanpa sungkan-sungkan.Mereka sudah terbiasa bermain di rumah Dhi bahkan mereka sering ketiduran hingga menginap disana.

"Hm...cookies ini enak.Pasti Mamamu yang membuatnya," gumam Ethan asyik mencomot cookies coklat yang memang terlihat lezat tersebut.

"Ih,Ethan,aku juga mau," kata Grace langsung merebut toples cookies dari tangan Ethan.

"Apaan sih,kan aku duluan yang mengambilnya," balas Ethan tak terima.

Grace tidak menghiraukan Ethan dan tetap asyik melahap cookies itu sambil sesekali menyodorkannya ke Ethan, membuat anak laki-laki itu mengerucutkan bibirnya sebal.

"Dhi, kamu sedang apa sih dari tadi?" tanya Grace penasaran.Pasalnya, sahabatnya yang satu itu sibuk sendiri mengobrak-abrik kotak koleksi CD film milik Kak Felly,kakaknya Dhiandra.Entah apa yang sedang dicarinya.

"Aha!Akhirnya ketemu juga!" sorak Dhi senang.Grace kecil yang penasaran segera menghampiri Dhi dan meninggalkan toples cookies-nya yang langsung direbut oleh Ethan membuat gadis kecil itu mendelik dan Ethan hanya balas menjulurkan lidahnya.Menurutnya, sesuatu yang dipegang Dhi jauh lebih penting dari pada setoples cookies-nya sekarang.

"Itu apa?" tanyanya polos sambil mengamati sebuah kaset berjudul "A walk to remember" yang dipegang oleh Dhi.

"Nonton aja yuk," ajak Dhi.Gadis kecil itu segera memasukkan kaset tersebut ke DVD yang memang berada di kamarnya dan menyalakan TV,menyetel film tadi.

"Dhi, itu film apa?Horror ya?Kalau horror,mendingan aku pulang aja,aku takut," ujar Grace mulai panik.

"Cih,dasar penakut," cibir Ethan.

"Ssst,tenang Grace,ini bukan horror kok.Aku juga engga tahu sih,kemarin aku lihat Kak Felly nangis sambil nonton film ini.Aku penasaran.Temani aku menonton ya," pinta Dhi dengan wajah memelasnya.Grace pun mengangguk dan kembali duduk tenang walaupun ia masih sedikit was-was kalau seandainya itu adalah film horror.

Mereka serius sekali menonton film itu, walaupun mereka tidak mengerti jalan ceritanya karena mereka hanyalah anak kecil berumur 6 tahun yang mencuri kaset Kak Felly dan menontonnya bersama.Bukannya terharu akan ceritanya, mereka semua malah mengantuk hingga menguap berkali-kali.

"Dhi,aku ngantuk," ujar Ethan sambil mengusap-usap kelopak matanya.

"Sama,aku juga," Dhi pun memutuskan untuk menyudahi acara menontonnya karena ia sendiri pun lelah dan bosan memandangi layar TV tanpa mengerti alur ceritanya."Menurutku,film Barney and Friends lebih menyenangkan."

Mereka semua sudah bersiap-siap akan pulang saat tiba-tiba Grace menyeletuk,"Cinta itu apa sih?"

Ethan dan Dhi saling berpandangan.Ethan mengangkat bahunya,"Aku tidak tahu," jawabnya tak acuh.

"Hm...kalau kata Kak Felly,cinta itu perasaan kamu kepada seseorang yang membuatmu nyaman dan sayang kepadanya," kata Dhi sambil tampak berpikir keras.

"Oh gitu,berarti aku cinta sama kamu Dhi,Ethan!" pekik Grace senang,ia langsung memeluk dua sahabatnya ini dengan erat dan mereka bertiga pun tertawa bersama.

***

VOTE PLEASE;;) *puppy eyes ala grace*

HARD LOVEWhere stories live. Discover now