17 - Jurit Sore

38.2K 8.1K 30.7K
                                    

Siapa yang nungguin? Absen sesuai emot kesukaan kalian yukk!😍

KALIAN CEPET BANGET TEMBUSINNYAA! Boo seneng kalo kalian gak siders, banyak comment, dan kasih respons/opini🥰 Jadi kalo mau cepet update... RAMEIN CHAPTER INI YAAA💞

Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belomm??🤩

Siap spam vote dan spam comment tiap paragraf, kan??💛

———

Jangan biarkan orang lain menyelam perasaan kamu terlalu dalam. Berkamuflaselah dengan keadaan, maka kamu bisa bertahan di dunia yang kelam — Hipotesis

———

"KOMANDO saya ambil alih, SIAP, GERAK!" perintah Naka membuat seluruh anggota mengambil sikap sempurna. Termasuk Syaila yang akhirnya merapatkan kaki sehingga jarak antara gadis itu dan Ethan tercipta.

Begitu komando diambil alih lagi oleh Naka, Esa bisa bergerak bebas mendekati Ethan. "Sisa berapa menit lagi?" tanya laki-laki itu agar sepanjang acara Dharma Putra sesuai dengan jadwal yang sudah disusun.

"Bentar lagi, sisa 10 menit," jawab Ethan sambil melirik jam tangannya. Esa mengangguk, kemudian menyampaikan hal tersebut pada Naka.

"Kita ulang beberapa gerakan, habis itu makan siang dan istirahat. Oke?" ujar Naka dengan senyum menggoda yang tentunya menghipnotis mereka semua hingga dibalas anggukan tak sabar. Mereka lelah dijemur bak ikan teri.

———

Setelah makan siang dengan lauk yang cukup memuaskan, meski berupa ayam goreng yang super mini, belum lagi rasanya yang hambar. Tapi masih oke, masih bisa ditelan.

Dilanjutkan ke Materi Ruangan, yaitu Materi Kepaskibraan. Sesi ini cukup menyiksa seluruh peserta karena isinya membahas dasar-dasar Paskibra untuk kesekian kalinya. Tak heran banyak kepala yang terantuk, entah berusaha sekuat apa menahan kantuk.

Jhavee menyenggol lengan Syaila, "Sya, itu yang di sebelah lo bangunin woy, entar diomelin!"

Bagaimana bisa gadis di sebelahnya tidur dengan tenang? Syaila juga sangat mengantuk, tapi berusaha setengah mati agar kedua matanya tetap terjaga!

Mendengar itu, Syaila pun menepuk kaki gadis yang mengantuk di sebelahnya itu. "Wake up, jangan tidur nanti lo diomelin," bisik Syaila pelan.

Gadis itu menghela napas. "Gak bisa, mata gue gak kuat," keluhnya sambil mengusap mata dengan kasar. "Asli ngantuk banget!"

"Interupsi, siapa itu yang ngomong ngantuk?!"

"Gak ada yang mau ngaku??" Jasmine mencebikkan bibir, "Bagus ya. Lagi dijelasin dasar Paskib pake ngeluh ngantuk segala."

Baru saja Jasmine ingin mengeluarkan suara kembali, tapi senior yang lain menahan dan mempersilahkan pembawa materi untuk lanjut menjelaskan.

Melihat Syaila yang sempat panik padahal ia tidak bersalah, bibir Jhavee berkedut menahan tawa. "Tegang amat!"

Syaila berdecak, menggelengkan kepalanya saat melihat si 'gadis mengantuk' itu bahkan tidak peduli dengan teguran Jasmine dan masih memejamkan mata.

Sekitar dua jam kemudian, sesi Materi Kepaskibraan berakhir. Dua jam yang tentunya dilakukan secara sengaja agar para peserta mengantuk. Dilanjutkan istirahat, salat bagi yang beragama muslim, dan makan snack.

Mereka mengikuti perintah dari para senior untuk duduk bersila, membentuk pola persegi panjang sehingga duduk saling berhadapan. Syaila tersenyum saat satu kotak makan kecil dioperkan padanya. Setelah seluruh peserta mendapat bagian masing-masing, terdengar perintah, "BERSIAP!"

HIPOTESISNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ