Bab 2

1.2K 76 0
                                    

Author : Harazuki26

- Tersedia di PE untuk membaca langsung TAMAT -

***


Yang Chen sudah membaca banyak cerita dengan tema Danmei. Meskipun banyak kisah alurnya sakit dan apapun. Namun pada akhirnya selalu manis. Tidak hanya tema modern, tema Kultivasi juga banyak.

Yang Chen menyukai tema Fantasi. Dan ada banyak cerita Danmei dengan tema fantasi. Semuanya sudah Yang Chen baca setiap ceritanya. Setelah menjadi pembaca setia Danmei, Yang Chen semakin jauh dari orang-orang.

Bahkan kedua orang tuanya sangat bingung dengan tingkah laku putra mereka ini. Yang Chen bukanlah satu-satunya anak dari keluarga Yang. Dia memiliki dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan yang baru berusia 10 tahun.

Hanya adik perempuannya yang memiliki jarak kelahiran yang cukup jauh. Dua kakak laki-laki Yang Chen hanya berselisih 5 dan 3 tahun.

Anak yang pertama adalah Yang Ke, dia sekarang sudah memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang cukup besar. Yang kedua Yang Mo dia kuliah tahun ketiga dan juga hampir menyelesaikan perkuliahannya.

Yang ketiga adalah dia, Yang Chen. Dia bandingkan dengan kedua Saudara laki-lakinya. Yang Chen adalah orang yang paling biasa, wajah tidak ada yang menarik di bandingkan dengan Yang Ke dan Yang Mo.

Mereka sungguh tampan, mereka berdua selalu di bilang saudara kembar. Usia mereka terpaut 2 tahun. apanya yang di sebut kembar. Anak yang terakhir adalah seorang gadis cantik Yang Li. Penampilannya yang seperti dewi, secara alami dia begitu sombong terutama pada Yang Chen yang biasa-biasa saja.

Hanya ada satu kelebihan Yang Chen, ketika dia membuka kacamatanya. Siapapun akan tertarik dengan mata persik yang unik. Mata Yang Chen tidak hitam dan juga coklat. Namun lebih ke abu-abu.

Sejak saat itu dia memutuskan untuk mengenakan kacamata sejak dia kecil. Jadi orang-orang hanya akan memandangnya sebagai kutu buku. Yang Ke dan Yang Mo sangat jarang ada di rumah.

Namun seminggu sekali mereka akan kembali dan berkumpul di rumah. Yang Chen turun ke bawah untuk makan malam dan menemukan seluruh keluarganya sudah berkumpul di meja makan.

Yang Ke dan Yang Mo kembali dari ibu kota. Mereka datang malam ini ya?

"A-Chen ayo makan!"

Yang Chen mengangukkan kepalanya. Dia mengambil kursi paling ujung dengan barisan Yang Ke dan juga Yang Mo. Dia berada di samping Yang Ke. Anak tertua dari keluarga Yang itu memandang kearah adiknya.

"Bagaimana sekolahmu? Sudah ada universitas yang ingin kamu tuju?"

"Belum. Sekarang aku sedang memikirkannya."

Yang Mo menatap kearah adiknya itu. "Bodoh, kamu sudah siswa tahun akhir. Apa yang ingin kamu rencanakan di masa depan. Pikirkan itu dan berhenti membaca novel!"

Yang Chen sangat marah, namun dia tidak bisa berbicara apapun. ibunya menegur Yang Mo. "Yang Mo, adikmu masih muda biarkan saja dia menikmati masa mudanya dulu."

"Kalau begitu kapan dia akan tumbuh berkembang. Dia tidak selamanya menjadi seorang remaja."

Melihat kakak keduanya memarahi Yang Chen, adik perempuannya Yang Li menambahkan beberapa garam di luka Yang Chen.

"Itu benar. Jika dia terus membaca novel aneh itu. Aku yakin dia akan menjadi semakin aneh dan bisa jadi dia akan seperti itu."

Yang Chen langsung memukul meja dan berdiri, dia masih belum memakan makanannya. Mendengar bagaimana adik perempuannya mengatakan bahwa dia membaca novel aneh.

Apakah adiknya itu pergi ke kamarnya?

Yang Yi ingin menahan Yang Chen pergi sebelum dia memakan makanannya. Yang Yi memarahi anak perempuannya itu. Wanita ini meskipun sudah hampir 50 tahun namun dia masih memiliki kecantikan di wajahnya.

"Yang Li, mengapa kamu berbicara seperti itu?"

"Aku berbicara benar. Aku memeriksa komputernya dan menemukan novel aneh di dalamnya!"

"Novel aneh?" Yang Mo menekan katanya.

"Iya. Dia menyukai novel bertema Danmei. Aku melihatnya sendiri di dalam komputernya."

"Cukup!" Yang Ha berteriak. Semua orang di meja makan menjadi tenang. Dia menatap kearah putrinya. "Yang Li kamu bersikaplah seperti adik yang baik untuk kakakmu. Dan kamu Yang Mo, bersikaplah seperti kakak yang baik."

"Sayang." Yang Yi memegang pundak suaminya. Yang Ha berdiri dari meja makannya. "Aku selesai, kalian selesaikan makanan kalian!"

Yang Ha benar-benar meninggalkan meja makan. Yang Yi tidak pernah melihat suaminya marah seperti ini. dia menatap kearah putrinya. "Yang Li bukankah aku sudah mengatakan padamu. Kamu ini."

"Ibu, kamu selalu mengatakan nama lengkap kami, sedangkan Yang Chen. Ibu selalu memangilnya A-Chen itu, A-Chen ini. Siapa anak ibu yang sebenarnya di sini."

Ketika Yang Li melontarkan kata-katanya. Dia langsung kembali ke kamarnya. Yang Mo dan juga Yang Ke meninggalkan meja makan. Yang Yi hanya bisa memijat dahinya.

Yang Chen kembali ke kamarnya. Dia langsung mengunci kamar tidurnya. Bagaimana bisa adik kecilnya menemukan novel yang ada di komputernya. Yang Chen segera memeriksa komputernya dan menemukan bahwa itu memang sudah di buka.

Yang Chen bersandar pada kursi yang ada di depan komputer. Dia merasa sangat pusing dan marah pada adik perempuannya. Dia tidak tahu bagaimana adiknya itu begitu membencinya.

Pintu kamar Yang Chen di ketuk oleh seseorang. Itu adalah suara wanita, ibunya.

"A-Chen, ibu membawakanmu makanan. Ayo keluar dan ambil makananmu."

"Ibu tunggu sebentar." Yang Chen membukakan pintu kamarnya dan menemukan ibunya yang setinggi dia juga, jika berbeda pasti hanya satu atau dua sentimeter saja.

"Jangan dengarkan kata adik perempuanmu. Ayo bawa makanannya dan makanlah!"

Yang Chen langsung tersenyum. "Ibu terima kasih. Ibu tidak perlu khawatir karena aku tidak memikirkan kata-kata A-Li."

Yang Yi tersenyum. "Itu bagus. Sekarang bawa makanannya ke dalam. Jika sudah selesai, letakkan saja di tempat pembersihan."

"Iya ibu terima kasih."

Yang Chen dengan tulus tersenyum pada ibunya. Setelah ibunya kembali, Yang Chen membawa makanannya dan duduk di depan komputer. Menghabiskan makanan itu dan meletakkan piring kotor itu di sampingnya.

Yang Chen tidak pernah melakukan apapun sebelumnya. Ketika Yang Chen menyambungkan komputernya ke internet. Pemberitahuan novel yang baru saja di perbaharui muncul.

Yang Chen sangat bersemangat. Karena dia mengikuti banyak cerita jadi banyak pemberitahuan yang muncul. Salah satunya adalah novel yang dia sukai. Alur dan ceritanya memang kasar, namun sangat bagus.

Yang Chen segera membuka halaman baru itu. Penulis mengatakan kalau dia akan memperbaharui hari ini dan ini adalah bagian terakhir dari novel ini. Yang Chen seperti melupakan tentang kemarahanya dan pikirannya sudah masuk ke dalam novel.

Yang Chen membaca novel itu sampai akhir dan dia benar-benar ingin membanting komputernya.

"Ini.... akhir gila seperti apa ini."

Yang Chen sangat marah dengan penulis cerita ini. dia langsung menekan tombol kementar di bawahnya. "Penulis sialan, Baj*****. Aku mengutukmu agar jiwamu masuk ke dalam tubuh Shou Sialan itu dan menjalani kehidupan yang sama dengannya."

Yang Chen merasa bahwa kemarannya kembali lagi bangkit. Ketika dia membaca cerita sampai tamat dan membuat Yang Chen sangat marah pada cerita akhirnya.

"Meskipun sedikit kasar, tidakkah endingnya harus lebih manis. Ini, benar-benar novel sialan. Apanya yang dunia akan menjadi milik kita. Dasar Gong Bren****. Aku berharap P****mu tidak berfungsi."

​Ketika dia puas mengutuk penulis itu. Yang Chen memutuskan untuk tidur. Ketika dia membuka matanya, dia melihat sekeliling dan menemukan bahwa ini adalah ruang kelas.

​"Ini.. Ini adalah tubuh Shou itu."

BL - Transmigration Into The Body Slut's Shou (Original Indonesia)Where stories live. Discover now