Bab 31 - Bentrokan 2 Negara Besar Bagian 2.

234 23 50
                                    

Lokasi Singapura, Kota Singapura, istana negara.

Jam 19.00

Presiden Singapura sedang duduk di kantornya sambil melihat laporan tentang kondisi negara mulai masyarakat yang ingin imigran dari ras lain datang, sihir bisa digunakan lebih luas, penurunan populasi orang-orang gendut, tingkat kelahiran yang sangatlah menurun karena tidak mau menikah dengan alasan ingin pasangan yang punya rambut dan mata warna fiksi, dll. Selain itu, dia sedang mengingat sesuatu yang luar biasa penting.

Kilas balik.

1 tahun 5 bulan lalu.

Mereka dari tadi membicarakan tentang Hardelos dan Taŕťàksheal.

"Perang antara Hardelos dan Taŕťàksheal bisa pecah kapan saja."

"Dengan kemampuan kita saat ini, kita bisa memanfaatkan kesempatan dengan mengirim pasukan khusus dan melakukan sabotase besar-besaran."

"Tidak mustahil. Kita bisa memanfaatkan drone, artileri, mortar, belum lagi rudal MANPADS Igla-S2B yang dalam pengembangan."

"Dengan cara yang tepat, kita bisa membunuh jenderal musuh."

"Ini akan sangat berguna. Hardelos adalah ancaman seperti yang kita ketahui. Dengan kalahnya Hardelos di koloni tersebut, Hardelos akan mundur dan mereka akan rugi besar termasuk dalam hal ekonomi."

"Ini akan membantu kita jika invasi ke Hardelos terpaksa dilakukan. Hardelos yang kemungkinan besar tidak akan menyerah suatu saat akan kembali menyerang, yang harus kita lakukan adalah menunggu sampai pasukan Hardelos menumpukkan banyak pasukan di koloni itu, lalu kapal-kapal siluman yang sedang dikembangkan Indonesia akan meluncurkan rudal BrahMos yang sedang dipelajari."

"Beruntung Vietnam mendapatkan transfer of technology dari Rusia saat membeli Bastion. BrahMos itu diharapkan punya jangkauan 500 km, termasuk kemampuan multiguna yang membuatnya dapat menyerang sasaran darat bila perlu. Selain itu, rudal akan sangat modular. Kapal-kapal siluman itu akan menyerang semua kapal induk Hardelos di saat yang tepat dan menghancurkan kekuatan kapal induk Hardelos dalam waktu singkat."

"Bu Presiden, apa pendapatmu?"

"Akhirnya," pikir Presiden yang akhirnya punya kesempatan. "Sudah bagus, namun aku ingin menambahkan bahwa kita perlu mengirim 1 saja kapal selam. Kapal selam tersebut merupakan kelas terbaik yang angkatan laut kita miliki."

"Lanjut."

"Kapal selam akan menjalani serangkaian peningkatan besar untuk misi ini. Kita akan memanfaatkan kapal selam untuk membawa pulang sebanyak mungkin hal-hal yang dicuri dari medan perang saat itu terjadi. Kapal selam akan dikirim ke Indonesia untuk menjalani peningkatan tersebut," balas Presiden.

Ruangan menjadi ribut karena ide itu.

"Tidak setuju."

"Ini terlalu beresiko."

"Apa yang membuat Anda berpikir seperti begitu?"

"Kalau dipikir-pikir, memang beresiko, tetapi dengan cara yang benar, resiko setara dengan hasilnya."

"Kau setuju dengan ide itu?"

"Bukan setuju, lebih tepatnya ragu."

"Aku paham mengapa presiden memilih Type 218SG, kapal selam itu merupakan salah satu yang termampu selain Kilo dan Scorpene. Bukan hanya itu saja, jumlahnya juga dan Indonesia lebih terbiasa dalam memahami kapal selam Jerman."

"Ada teknologi kita di kapal selam itu, peningkatan akan jauh lebih mudah."

"Kami mengandalkan kalian, Indonesia," pikir Presiden. "Tepat sekali....... Sebenarnya kapal selam seperti Kilo mampu, hanya saja....kesulitan teknis malah bisa lebih berat karena orang-orang Indonesia tidak terbiasa dengan kapal selam Rusia, apalagi meningkatkannya. Orang-orang Indonesia lebih paham cara meningkatkan kapal selam Jerman."

8 Negara Dipindahkan Ke Dunia Lain (Prototipe).Where stories live. Discover now