PENJELASAN!!

16.4K 833 11
                                    

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12

Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 35
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati

" Bahkan ajal saja tidak akan memisahkan cinta kita "

—Gus Agam Zulfikar Akbar

—Gus Agam Zulfikar Akbar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tangisan Ziva semakin histeris. Dirinya benar-benar merasa tersakiti untuk kedua kalinya.

" Ziva mau pulang, Ziva ga mau sama cowo yang berlagak baik didepan doang. Ziva benci mas Ag–"

Belum sempat Ziva menyelesaikan perkataan nya , Gus Agam langsung mendekat dan membungkam mulut Ziva dengan mulutnya.

Ziva yang terkejut segera meronta-ronta dan mukul dada Gus Agam dengan kuat. Walau merasakan sakit, Gus Agam tetap mencium dan memeluk Ziva, sebagai bentuk menenangkan.

Setelah merasa Ziva cukup tenang, Gus Agam melepas ciuman namun tidak dengan pelukannya.

" Huft...huftt,” deru nafas keduanya.

" Dengerin mas dulu. Kalau kamu terus ngoceh , tidak membiarkan mas buat jelasin.  kamu akan terus berburuk sangka," tutur manis Gus Agam tanpa nada tinggi sekalipun.

"Gus pikir mata Ziva buta apa?"

"Huttss, mas tidak ada bilang kesayangan mas ini buta, mas mohon. Izin kan mas buat jelasin semuanya."

Ziva terdiam menatap sang suami. Amarah nya tak mereda sama sekali. Dirinya benar-benar  dibutakan oleh kecemburuan itu.

"Ogahhh. Gus harus cerai in gue, lebih baik gue janda dari pada dimadu! Kita cer–"

Lagi-lagi Gus Agam membungkam mulut Ziva. Namun kali ini Gus Agam langsung sigap mengangkat tubuh mungil istrinya.

Karena Gus Agam berfikir Ziva sudah tidak bisa ditolong dengan kata-kata lembut, maka Gus Agam akan melakukan dengan tindakan.

Gus Agam terus mencium Ziva seraya menggedong Ziva menaiki tangga menuju kamar.

Brakk.

Gus Agam menendang pintu kamar tidur. Walau terdengar tidak sopan, mau bagaimana lagi, beruntung pintu tak dikunci oleh Ziva tadi, jadi Gus Agam leluasa memasuki kamar itu.

Setelah memasuki kamar, Gus  Agam langsung membanting  pelan Ziva ke  arah ranjang , lalu  mengungkung tubuh nya dibawah Gus Agam.

" Diamm!!” tegas Gus Agam namun dengan suara sangat lembut, agar sang istri tak merasa tersakiti

istri mungil nya Gus Agam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang