[14] Memeluk mu sepanjang malam

399K 37.6K 2.5K
                                    

Sepanjang malam Rey memeluk Bella, pelukan erat seolah takut istrinya dibawa kabur orang.

Tengah malam Rey terbangun, diambilnya ponsel untuk melihat jam, ternyata pukul satu.

Rey kembali merebahkan tubuhnya dengan Bella yang masih setia memeluknya.

"Sebentar ya sayang, nanti peluk lagi," Rey mengecup kening Bella, perlahan melepas tangan Bella yang melingkar di perutnya. Bella justru bergerak semakin memeluknya erat.

Rey tersenyum samar, senang Bella bersikap posesif seperti ini, meski ia tidak sadar. Rey menepuk-nepuk punggung istrinya untuk menenangkan.

Setelah dirasa tidur Bella pulas, Rey melepas pelukan Bella. Kali ini berhasil.

Rey ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sudah beberapa hari dia absen sholat tahajud. Malam ini Rey tidak boleh melewatkan lagi.

Setelah Sholat, Rey berdoa, memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kesehatan untuk dirinya, keluarganya dan istrinya. Setelah berdoa, Rey lanjut berzikir.

Namun tiba-tiba...

"Jangan... Jangan sentuh saya. Saya mohon."

Rey tersentak mendengar teriakan Bella, buru-buru dia naik ke ranjang dan membangunkan istrinya.

"Bella bangun..."

"Saya gak salah, bukan saya yang bawa batu itu, tolong jangan pegang saya."

"Bella bangun sayang, Bella bangun," Rey terus menepuk-nepuk pipi istrinya, cukup lama hingga Bella terbangun dengan air matanya.

Namun begitu matanya terbuka, Bella justru mendorong Rey, "Jangan pegang saya."

"Bella ini aku Rey, suami kamu."

Bella masih mengatur napas, ditariknya selimut hingga menutupi dadanya. Rey baru sadar lampu masih mati, dia langsung menyalakannya.

"Rey..." lirih Bella.

"Iya sayang, ini aku Rey, aku gak akan nyakitin kamu," Rey mengulurkan tangan, "Jangan takut."

Bella perlahan mendekat pada Rey dan memeluknya dengan erat, "Aku takut."

"Jangan takut, ada aku, aku di sini, gak akan ada yang nyakitin kamu."

Air mata Bella kembali menetes. Bayang-bayang mimpi buruknya kembali terngiang. Mimpi saat polisi-polisi jahat itu mencoba untuk menyentuh dirinya. Bella benar-benar takut. 

"Rey..."

"Hm."

Bella melepas pelukannya, "Siang itu, aku lihat mahasiswa-mahasiswa digebukin juga. Mereka diseret dan ditarik-tarik paksa. Aku juga liat kepala mereka berdarah. Mereka baik-baik aja kan?"

Rey mengusap lengan istrinya dengan lembut, "Mereka baik-baik aja, sudah ada yang ngurus. Kamu gak usah khawatir. Sekarang tidur lagi ya."

Bella memperhatikan wajah Rey, "Kamu habis sholat?"

Rey mengangguk, "Kamu mau sholat juga, biar hati kamu lebih tenang."

"Iya."

Rey tersenyum, "Ayo aku antar ke kamar mandi."

Rey mengantar Bella ke kamar mandi. Selesai wudhu Rey menyiapkan sajadah dan mukena untuk Bella.

"Masyaallah cantiknya."

Bella bersemu malu, "Apaan sih kamu, gak usah godain deh."

Bella pun sholat sedangkan Rey duduk tak jauh dari Bella, dia lanjut berdzikir. Selesai sholat, Bella bergeser mendekati Rey dan mencium tangannya. Rey tersenyum, mengusap kepala istrinya. Selesai sholat Bella pun tidur lagi dalam pelukan Rey. Tak lama Bella langsung terlelap.

"Maaf ya gara-gara aku, kamu terlibat masalah ini, maaf gak bisa jagain kamu." Rey mengusap Bella membuat sang empu menggeliat kecil, lalu menduselkan wajahnya pada Rey.

"Aku janji aku gak bakal biarin hal ini terjadi lagi. Aku sayang kamu Bella." 

Ketua BEM and His Secret WifeWhere stories live. Discover now