[8] Unboxing Lo

543K 41.3K 1.6K
                                    

"Kenapa kok diem dari tadi hm?" Rey menoleh sebentar pada Bella, lalu fokus menyetir lagi.

"Bete, ibu-ibu tadi nyebelin," Bella mengerucutkan bibir sebal. Mereka gampang sekali menjudge orang yang bahkan gak mereka kenal. Hamil di luar nikah? Yang benar saja. Huft.

"Gak usah dipikirin gak penting."

"Iya juga sih gak penting, ngapain dipikirin."

"Mending sekarang lo buat list barang apa aja yang mau kita beli."

"Oh iya iya."

Bella mengambil hpnya, mulai mencatat, "Bahan makanan, sampo, sabun, terus apa lagi ya?"

"Bahan makanan apa aja, lebih dijabarin lagi," Rey melirik pada Bella yang seperti sedang berpikir. Pandangan Rey turun ke leher jenjang Bella. Ada bekas kemerahan di sana membuat Rey tersenyum senang. Biarkan saja, biar orang tau kalau Bella ada yang punya.

Tak lama mereka sampai ke parkiran, Bella memakai masker.

"Ngapain?"

"Nanti ada yang ngenalin kita."

"Ya terus kenapa?"

"Kan kita backstreet."

Rey meraih masker Bella, "Gak usah. Ayo."

Rey turun duluan diikuti Bella di belakangnya.

"Rey balikin dong."

"Gak."

Begitu masuk ke mall, Bella tak meminta masker Rey lagi. Gadis itu berjalan agak berjarak membuat Rey menghela napas panjang. Heran, segitu takutnya ketahuan. Memang kenapa kalau kampus tau mereka pacaran. Gak ada yang salah kan.

"Beli bahan makanan dulu," titah Rey.

Bella mengikuti Rey. Gadis itu terus menunduk, takut ada temen-temennya yang melihat. Bella gak mau mereka curiga ada sesuatu antara dirinya dan Rey.

Bug...

"Auuu..."

Brukkk...

Karena terus menunduk, Bella sampe menubruk tiang dan terjungkal ke belakang. Orang-orang yang melihat itu terkekeh. Sedangkan Bella saat itu juga ingin menghilang. Malu banget. Hingga ada tangan besar yang menyelip di ketiaknya lalu mengangkat tubuhnya.

Siapa lagi kalau bukan Rey.

"Katanya biasa aja biar gak narik perhatian. Lo malah bertingkah aneh yang ngundang perhatian."

"Gue gak bertingkah aneh, tuh siapa yang naruh pilar disitu, sembarangan banget."

Bella menghentakkan kaki lalu berjalan lagi sambil mengomeli pilar. Rey tersenyum, gemas sendiri dengan tingkah istri kecilnya itu. Rey mendorong troli mengikuti Bella.

"Rey..." Bella mengambil snack dan memeluknya. Matanya mengerjab lucu berharap cowok itu mengizinkan membelikannya.

"Kita masih punya banyak di rumah."

"Udah tinggal dikit Rey."

"Masih banyak. Kita beli buah aja."

"Gak suka buah," rengek Bella, "Gak mau, pokoknya beli snack," Bella meletakkan snack itu di troli.

Rey menghela napas sabar. Bukan tanpa alasan Rey melarang Bella membeli snack, istrinya itu terlalu sering makan-makanan micin seperti ini. Gak baik untuk kesehatan dia juga.

Tapi kalau Bella sudah memaksa begini, bagaimana Rey menolak.

"Yaudah tapi jangan sekali makan, makannya berkala."

"Siap, Boss," Bella mengambil lima snack lagi dan memasukkan ke dalam troli.

Setelah itu dia mendekati Rey dan melingkar tangan di lengan pemuda itu. Rey mengernyit bingung.

"Yakin mau gandengan?"

"Ehh iya gak sengaja. Yaampun kalau ada yang liat gimana. Gue duluan kalau gitu."

Bella lari dan hampir menabrak orang yang lewat. Rey menggelengkan kepala, lalu tersenyum gemas.

##

Setelah belanja mereka langsung makan di kafe terdekat.

"Thanks udah dibayarin, uh gue gak sabar pengen unboxing make up gue nanti malem."

"Gue juga gak sabar pengen unboxing."

Bella mendongak, "Unboxing apa?"

"Lo."

"Hah?"

Rey terkekeh, "Udah lanjut makan."

Bella ingin menyuapkan ke mulutnya, namun tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang ia kenal masuk ke dalam kafe. Itu...

"Febby? Astaga..."

Bella meraih slingbag-nya dan langsung lari ke kamar mandi. Rey tampak bingung, belum sempat dia memanggil nama Bella seseorang menepuk bahunya.

"Rey..."

"Febby?"

"Lo ke sini sama siapa?"

Rey menghela napas, "Sama seseorang, tapi dia udah pulang."

"Oh gitu, gue boleh duduk di sini."

Rey mengangguk dan Febby pun duduk di depannya. Rey dan Febby tidak terlalu dekat, hanya sesekali bertukar kabar, itu saja Febby yang mengirim pesan dulu.

Layar ponsel Rey menyala, memperlihatkan pop up pesan Bella.

Bella: Gue pulang duluan ya. Dahhh...

Rey tak membalas, dia jadi kesal.

Ketua BEM and His Secret WifeМесто, где живут истории. Откройте их для себя