22☑

185 22 16
                                    

💠💠💠💠💠

1 Bulan kemudian

Jaehyun dan Tzuyu kini tengah berada di rumah sakit kota untuk memeriksa keadaan Tzuyu. Sebulan belakangan ini, halusinasi nya semakin parah, semua orang yang dia temui di anggap pasti akan membunuhnya maka dari itu Jaehyun berniat membawa Tzuyu ke psikiater untuk memeriksa keadaan mental Tzuyu

"Tuan Jaehyun, bisa kah kita berbicara sebentar saja?" Tanya sang dokter. Sebelum menyetujui permintaan dokter, Jaehyun terlebih dahulu menatap Tzuyu, dan Tzuyu pun mengangguk tanda mengiyakan. Jaehyun lalu menyusul sang dokter untuk bicara berdua saja tanpa Tzuyu

Dokter dan Jaehyun berbincang bincang mengenai keadaan Tzuyu sembari berjalan di lorong rumah sakit. "Jadi bagaimana keadaan Tzuyu dok?" Tanya Jaehyun. "Nyonya Tzuyu.." Dokter menghela nafas terlebih dahulu, lalu melanjutkan ucapannya "dia kenapa dok?" Tanya Jaehyun tak sabaran

"Nyonya Tzuyu di diagnosis mengidap PTSD. PTSD sendiri adalah Gangguan stres pasca trauma. Sepertinya nyonya Tzuyu pernah mengalami atau menyaksikan sesuatu yang mengerikan yang membuatnya menjadi trauma akan kejadian hal itu, Kondisi seperti ini bisa sembuh dalam jangka waktu berbulan bulan atau bahkan bertahun tahun. Karena ini, dia sering mengalami halusinasi, emosional dan fisik yang intens" jelas Dokter membuat Jaehyun semain khawatir dengan keadaan Tzuyu

"Apa ini tidak berbahaya dok?" Tanya Jaehyun. "Secara normal gangguan mental ini di bilang cukup berat, kapan saja jika seseorang yang mengidap gangguan mental ini, akan mengalami penurunan mental yang cukup tinggi, maka dia tidak akan segan segan membunuh dirinya sendiri dengan cara apapun" jawab sang dokter

"Ba - bagaimana cara menyembuhkan nya dok? Bisa di sembuhkan kan? Ada jalan keluarnya kan?" Tanya Jaehyun bertubi tubi karena terlalu syok dengan jawaban sang dokter. "Secara medis, penyakit ini bisa di sembuhkan dengan melakukan terapi rutin. Bisa di bantu juga oleh orang yang bersangkutan, jika orang yang bersangkutan itu sudah tiada, berikan saja foto orang itu. Dan di saat itu kita bisa melihat bagaimana reaksinya" ucap sang dokter

"Jika melakukan terapi, kapan jadwal nya di tentukan?" Tanya Jaehyun. "Kalau ingin melakukan terapi rutin, maka aku harus membuat jadwal untuk nyonya Tzuyu datang ke rumah sakit, tetapi jika terapi ini tidak ada kemajuan, maka lakukan pengobatan kedua yang baru saja aku bilang tadi, kaitkan dengan orang yang bersangkutan" perintah sang dokter dan Jaehyun pun mengangguk

Mereka berdua lalu pergi menuju ruangan dokter psikiater itu untuk meminta obat sampingan jika trauma Tzuyu mendadak kambuh

Jaehyun duduk di sebelah Tzuyu. Wanita itu menoleh dan bertanya tentang apa yang terjadi pada dirinya. Jaehyun dengan hati hati memberitahu Tzuyu apa yang terjadi pada dirinya sehingga tidak bisa mengontrol diri seperti yang sudah sudah

Setelah mendengar penjelasan dari Jaehyun, Tzuyu langsung tertunduk merasa malu, dia malu karena hanya menyusahkan Jaehyun saja. "Maafkan aku" lirih Tzuyu sedangkan Jaehyun hanya tersenyum dan mengusap telapa tangan Tzuyu "jangan meminta maaf, sudah tugasku sebagai seorang sahabat untuk menjaga mu".  Ucap Jaehyun mencoba menenangkan Tzuyu

"Jadi kalian bersahabat? Ku kira kalian adalah sepasang suami istri" kejut sang dokter. Jaehyun dan Tzuyu tertawa kecil mendengar ucapan sang dokter barusan. "Bukan dok, kami hanya bersahabat saja" ucap Tzuyu dengan kekehan kecilnya

Setelah itu, dokter langsung memberikan resep obat yang akan Jaehyun tebus di apotek rumah sakit nanti

💠💠💠💠💠

Tzuyu dan Jaehyun sudah sampai di rumah. Tzuyu menyetujui persyaratan bahwa dia akan mencoba terapi rutin yang di sarankan oleh sang dokter.

𝐅𝐎𝐑 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang