Rast 5

92 6 0
                                    

Hello Readers...

Mulai di part ini saya akan menulis dengan bahasa, berhubung bahasa saya tidak bagus jadi mungkin ini akan seperti novel terjemahan.

============

Besoknya Rasty mengurung diri didalam kamar, siapapun tak ia ijinkan masuk kedalam bahkan si nyonya rumah Rebeca. Padahal hari ini akan mengajak Rasty ke Universal Studio Hollywood tapi itu tidak dapat membujuk Rasty. Rebeca sampai kehabisan akan dibuatnya dan langsung menelepon Edward di kantor.

"Ed, Rasty tidak keluar kamar. Aku sudah berusaha membujuknya tapi tidak berhasil. Aku khawatir karena dia belum makan apapun."

"Lalu?" Sahut Edward singkat. Dia memang tidak tahu harus melakukan apapun. Ini kali ketiga ibunya menelepon untuk bilang padanya kalau Rasty tidak keluar kamar sejak semalam.

"Bujuk dia, Ed..."

"Ayolah mom, biarkan dia seperti itu. Dia tidak akan mati hanya karena tidak makan sehari."

"Ed, tapi..."

"Mom, aku sedang sibuk. Daniel memberikan pekerjaan yang sangat banyak padaku. Dibicaran nanti saja. Bye..."

Edward memutuskan sambungan teleponnya lebih dulu. Sebenarnya dia mengerti mengapa Rasty seperti ini. Rasty pasti sangat malu bertemu dengannya dan Daniel setelah kejadian semalam. Edward pun sejak makan makan sudah terus meledeknya terus. Tapi karena Ed laki-laki dan menurutnya hal itu wajar terjadi jika seorang perempuan dan laki-laki dalam satu ruangan jadilah dia tidak mengambil pusing candaan Daniel.

"Mom menghubungimu lagi?" Tiba-tiba saja Daniel sudah ada didalam ruangan Edward.

"Yeah."

"Hahaha... Wanita Indonesia sangat rumit."

"Daniel tolong jangan berkomentar apapun!"

"Ya ya ya... Kamu harus membantu mom membujuknya, karena jika tidak mom akan terus menghubungimu."

Tanpa menjawab Daniel, akhirnya Edward berjalan keluar ruangannya dan kembali ke rumah hanya untuk meyakinkan Rasty untuk tidak perlu malu atau bahkan sampai mengurung diri hanya karena kepergok sedang berciuman, karena memang Daniel sebenarnya tidak serius apalagi hal itu wajar untuk Daniel yang sangat mahir urusan wanita.

Setibanya dirumah, Rebeca langsung meminta Edward ke kamar Rasty dan membujuknya dan Rebeca akan menyiapkan makan untuk Rasty. Edward memang tidak pandai menolak permintaan wanita, ia pun langsung menuju kamar Rasty.

"Rast... Buka pintunya."

"~~~~~"

"Rasty, Kamu dengar aku?"

"~~~~~"

"RASTY !!!" Edward sudah geram karena Rasty tidak menjawabnya.

"~~~~~"

"Kamu ingat? Kamu berjanji tidak akan menggangu pekerjaanku. Dan sekarang kau sedang menggangguku!"

Cletek. Kunci pintu kamar Rasty terdengar berputar dan perlahan terbuka menampilkan Rasty yang tertunduk dengan masih menggunakan piyama putihnya.

"Maaf..." Hanya itu yang keluar dari mulut Rasty.

"Lihat aku."

Dengan sangat pelan Rasty mengangkat kepalanya, karena tidak sabar Edward menangkup dagu Rasty hingga langsung membuat Rast melihat manik mata Edward yang menajam.

Sebelum bicara Edward menarik nafasnya dalam. "Aku tidak suka jika ada orang yang mengganggu pekerjaanku hanya karena masalah sepele seperti ini. Sekarang kau pergi mandi dan makan, karena ibu ku akan mengajakmu ke USH dan berbelanja. Aku tunggu dibawah, jika dalam setengah jam kau tidak lekas turun maka aku yang akan menarikmu dengan paksa keluar kamar."

RastWhere stories live. Discover now