Rast 1

600 11 0
                                    

Rasty Veronic Agatha yang biasa dipanggil dengan sebutan Rasty ini adalah cewek super casual yang memiliki paras Indo-Jerman. Hobby nya adalah menanam bunga di halaman belakang rumahnya. Dia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Si bungsu ini sangat dijaga oleh kedua kakak laki-lakinya, jadi banyak laki-laki yang segan untuk mendekatinya. Rasty bukannya gaddis manja seperti banyaknya anak bungsu lainnya, dia mandiri tapi memang saja Rey dan Roger yang selalu ingin memanjakan Rasty.

Rasty yang masih kuliah di Universitas Of Toronto ini kerap menjadi buah bibir dari para kaum hawa dan adam. Bukan hanya karena parasnya yang nan cantik dan tubuhnya yang proposional tapi Rasty tergolong dalam mahasiswi berprestasi bagus. Memang dari dulu cap “menang tampang doang” selalu membuktikan pada halayak orang bahwa ia tidak hanya menang tampang saja tapi otaknya pun juga menang.

“Ras nanti aku jemput jam berapa?” Tanya Rey saat mereka tiba di depan kampus Rasty.

“Kayanya nanti aku gak usah dijemput deh, aku mau jalan sam Disti.” Sahut Rasty.

“Oke, kalau ada apa-apa langsung kabarin aku atau Roger ya..”

“Please deh Rey, kalian itu selalu aja anggap Rasty seperti adik kecil kalian. Rasty kan sudah besar.”

“Karena kamu sudah besar aku dan Roger jadi harus ekstra ngejagainnya.”

“Whatever...” Rasty memutar matarnya malas mendengar ocehan si sulung Rey sambil membuka pintu mobil. “Bye...” lanjutnya ketika ia sudah berada diluar mobil dan siap berlalu dari Rey.

Hari ini hanya ada dua kelas untuk Rasty dan Disti, dan siangnya meraka memang sudah punya rencana ke mall untuk sekedar bersenang layaknya wanita lain yang suka berbelanja barang-barang cantik. Tapi Risty lebih sering memberi kaus dan celana jeans atau sneakers keren dibanding Disti yang menyukai dress dan hells dengan brand-brand terkenal.

“Rast, pokoknya gue gak mau tahu lu harus pakai dress di party gue besok lusa.” Disti memperingati Rasti.

Besok lusa adalah pesta ulang tahun Disti yang ke dua puluh satu, sebenarnya tanpa di peringati Disti pun Rasty sangat tahu kemana ia akan menempatkan dirinya. Rasty bisa sangat cantik jika ia ingin melakukannya, bahkan Disti sangat pangling jika Rasty sedang mengenakan make up. Tapi karena satu hal yang. Kejadian empat tahun lalu yang sangat membuat Rasty merubah panampilannya yang menjadi cewek super casual yang awalnya adalah cewek super feminin. Rasty tidak ingin lagi diingatkan oleh hal itu, dan bahkan orang-orang disekelilingnya pun tidak lagi mengingatkan hal itu.

“Of course Dis, calm down okey. I will be princess at your party, dear...”

“Big NO Rasty, I'am be princess on my party. !!” Balas Disti sebal.

Rasty tertawa melihat temannya merajuk. “Yeah Disti, of course you're princess. Hey look that...” Disti mengikuti arah tangan Rasty menunjuk. Ada dua sejoli yang sedang berjalan bersama dihadapan mereka. Rasti dan Disti tahu bahwa laki-laki yang mereka lihat sekarang adalah Roger tapi siapa perempuan yang dirangkulnya mesra.

Mereka akhirnya pun lupa akan niat awal mereka yang ingin berbelanja. Sekarang mereka sedang menguntit Roger dan wanitanya makan di sebuat cafe bernuansa Jepang.Sengaja Rasty dan Disti mengambil meja yang bersebelahan dengan Roger tapi saling membelakangi. Ia ingin menguping pembicaraan kedua manusia yang sedang dibuntutinya.

“Aku yakin dia gak bisa maafin aku deh. Kamu kan tahu sendiri aku dulu jahat padanya.” Keluh si wanita.

“Rasty pasti akan mengerti, dia tidak seperti apa yang kau pikirkan Jess, Dia punya hati seperti malaikat.” Kalimat Roger berhasil membuat Rasty dan Disti diam dan saling memandang. Rasa penasaran mereka semakin menjadi, akhirnya ia tetap mendengarkan tanpa berkomentar. Tapi Rasty seperti mengetahui suara wanita yang dipanggil Jess ini.

RastWhere stories live. Discover now