Rast 6

33 4 0
                                    

Menjelang makan malam Rasty membuat makan malam untuknya dan Edward. Dirumah Edward yang besar dan mewah ini memang memiliki asisten rumah tangga tapi Rasty menolak untuk dibuatkan makanan pada mereka, ia sedang ingin memasak masakan khas Indonesia 'opor ayam'.

Seharian ini Rasty dan Edward tidak sedikitpun ada yang keluar rumah, Rasty asik dengan taman bunga Rebeca hingga sore hari, sedangkan Edward seharian dikamar berusaha menetralkan dirinya dan meyakinkan hatinya untuk tidak berharap banyak pada wanita yang saat ini sedang ada dihadapannya dan tidak menyadari kehadirannya sedaritadi karena sedang asik dengan aktivitas memasaknya.

Sebenarnya tadi Edward ingin mengambil minum tapi langkahnya terhenti di pintu dapur saat melihat Rasty tengah asik memasak sendiri tanpa dibantu asisten rumah tangganya. Dan karena Rasty memasaknya sambil mendengarkan musik dengan earphone jadilah Edward dengan leluasa memperhatikannya yang sesekali bersenandung sambil mengaduk-aduk masakannya. Edward pun dibuatnya tersenyum melihat tingkahnya.

Rasty bersenandung lagu milik Justin Bieber - What Do You Mean dengan sesekali menggoyangkan tubuhnya dan sepertinya Rasty benar-benar menikmati lagunya dan aktivitas memasaknya. "What do you mean. When you nod your head yes. But you wanna say no. What do you m-" lirik lagu Rasty terhenti karena saat berbalik dibelakangnya ada Edward yang sedang menatapnya dengan raut wajah yang Rasty tak tahu apa artinya. "E- Ed sejak kapan kau disana?" Tanya Rasty ragu dan sepertinya mengharapkan jawaban kalau Edward baru saja berdiri disana dan tidak melihat atau mendengar apapun.

Edward melihat jam tangan yang ia lingkarkan pada pergelangan tangan kirinya, dan tentu saja itu membuat Rasty semakin gugup dan yakin kalau Edward sudah melihat tingkah anehnya tadi. "Baru saja..."

"Huft..." Rasty melepas nafas lega mendengar jawaban Edward.

Edward mendekat pada Rasty, mengambil sebuah gelas yang ada di rak diatas Rasty berdiri. Sehingga membuat Edward begitu dekat dengan Rasty.

"Aku menyukai goyanganmu yang mengikuti irama tapi sepertinya aku sudah sangat lapar. Jadi bisakah kau lebih cepat sedikit..." Ucap Edward saat sudah dapat gelas yang diambil, kemudian ia mendekati dispenser yang ada di pojok kitchen. Rasty seperti tersambar petir mendengar kalimat Edward. Baru sedetik lalu ia lega karena ternyata Edward tak melihat apapun tapi ternyata ia salah dan malah Edward bilang tentang goyangannya tadi. Pipinya pun langsung berubah seperti tomat bersamaan dengan Edward yang keluar dari dapur.

Dimeja makan Edward sudah duduk manis menunggu Rasty. Peralatan makan pun sudah tersedia, tinggal menyajikan makanannya saja. Rasty menaruh beberapa masakannya dihadapan Edward. Edward tidak sama sekali membantu Rasty, yang ia lakukan hanya terus memperhatikan Rasty hingga membuat sang objek semakin gemetar dan malu.

Setelah semua makanan terhidang Rasty pun duduk di depan Edward. Sepertinya Edward sengaja hanya menaruh dua piring saja di meja makan ini dengan posisi berhadapan. Tanpa basa-basi pada Rasty, Edward pun lebih dulu mengambil nasi dan lauk pauk hasil masakan Rasty. Dengan mencoba satu suapan, Rasty seperti menunggu Edward mengomentari hasil masakannya tapi yang diperhatikan sama sekali tak acuh padanya, jadi dengan malas Rasty pun mulai makan. Dan suasana menjadi sunyi dan hanya suara sendok dan garpu yang saling bersentuhan saja yang terdengar.

Rasty membereskan meja makan setelah mereka selesai makan, tapi tak sedikit pun Edward membantunya. Bahkan untuk beranjak dari kursinya saja tidak. Dengan adanya Edward sudah mampu membuat Rasty gugup mengingat ucapan Edward tadi.

"Aku mau pergi keluar sebentar, kau tidak masalah kan jika ku tinggal dirumah sendiri?" Tanya Edward ditengah aktivitas berberes Rasty.

Rasty lagi-lagi terdiam saat mendengar ucapan Edward, ia seperti menimbang-nimbang sebelum menjawabnya. "Jika hanya sebentar sepertinya tidak masalah." Sahutnya.

RastWhere stories live. Discover now