5. PDKT?

3.6K 167 13
                                    

Vote dulu sebelum di baca!

Heppy reading

*********

Elgara saat ini duduk di atas pasir di pinggir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elgara saat ini duduk di atas pasir di pinggir pantai. Memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

Ah, suara ombak sangat menenangkan.

Elgara memilih ke pantai untuk menenangkan pikirannya. Jangan tanya kenapa pria itu bisa tau jalannya, karena Elgara setiap tahunnya pasti datang ke Makassar untuk berkunjung ke rumah kakek dan neneknya. Elgara sudah sangat hapal dengan jalannya. Kalaupun tersesat pria itu masih punya ponsel, jadi bisa buka aplikasi maps.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, tapi Elgara tak memiliki niat untuk beranjak dari sana. Bahkan dia belum makan malam.

Elgara bingung harus menyetujui keinginan kakeknya atau menolaknya.

Di satu sisi, Elgara tak ingin menikahi seorang gadis yang tak dicintainya. Dan disisi lain, dia juga tak ingin kehilangan semua fasilitas yang Daddy nya berikan.

Kalau saja Elgara sudah kerja, dia sudah pasti memilih opsi kedua. Tak apa fasilitas dan uangnya  Daddy ambil, toh dia sudah kerja.

Tapi ini? Boro-boro kerja, kuliah saja belum.

"Akh anjing!!!" umpatnya menarik rambutnya frustasi.

Elgara melirik ke samping di mana seorang gadis duduk tepat di sampingnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Elgara tak bersahabat.

Gadis itu tersenyum kemudian memainkan pasir pantai.

"Kamu tau, seb---"

Elgara segera menyela ucapannya. "Gue nggak tau! Dan nggak mau tau!!"

"Dengar dulu."

"Hmm."

Gadis itu melanjutkan ucapannya. "Saya juga sebenarnya tidak mau menerima perjodohan ini." Zahra menjeda kalimatnya sebentar. "Tapi saya juga tidak bisa menolak perkataan Papa ku. Saya juga sama seperti kamu, mau mengejar cita-cita saya, masih mau bebas ngelakuin apapun tanpa terikat pernikahan," tuturnya.

Elgara mulai menyimak perkataan Zahra, dia mulai tertarik dengan topik pembicaraannya.

"Apa susahnya? Tinggal nolak doang."

"Terus, kenapa kamu tidak menolak?"

Elgara berdecak pelan, apa gadis dihadapannya ini pikun? Jelas-jelas tadi dia menolak permintaan kakeknya dan bahkan membentak Daddy nya.

ElgaZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang