8. Pengeretan vs Sultan

2.1K 239 41
                                    

***

Jangan mengulangi kesalahan yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan mengulangi kesalahan yang sama. Masih banyak kesalahan-kesalahan lain yang perlu dicoba

-selamat sore!-

***

Pagi-pagi Zidan sudah mendatangi rumah adiknya, seperti kebiasaan nya hampir setiap pagi untuk meminta sarapan karna sudah di pastikan kalau adiknya itu selalu memasak atau jika tidak pun sang adik atau ipar nya akan mengirimkan makanan yang telah mereka beli.

Tapi saat memasuki rumah besar itu Zidan mengernyitkan dahi nya bingung. Awalnya ia tidak menemukan siapa-siapa di ruang tamu, tapi saat ia memasuki ruang keluarga, ia menemukan Jendra yang sedang memeluk Gavriel yang terlihat murung di depan tv.

"Iel janan sedih, kalau Iel kanen sama mama papa na, Iel bisa panggil ayah na Ajen sama bunda na Ajen sama kaya Iel panggil mama papa na..."

"Emang nya boleh? Ajen engga malah kalau Iel panggil Om Nalen sama Tante Yasmin, Ayah sama Bunda?"

Jendra mengangguk lucu "Boleh dong bestie. Panggil aja ayah sama bunda. Gak akan di malah-malahin kok. Ayah Ajen sama Bunda Ajen kan baik olang nya. Gak kaya papa Idan yang suka usil. Pelcaya deh!" Ucap Jendra yang menepuk-nepuk perut Gavriel.

Zidan mendengar hal itu pun mendengus. Dasar titisan Danindra sableng! kayanya keponakanny itu akan meriang jika barang sehari saja tidak mengata-ngatainya.

Tapi memang salah nya juga sih yang sampai sekarang masih sering mengatai keponakan nya itu dengan sebutan tuyul. Dan ia  Zidan mengakui bahwa ia memang tidak bisa menahan gemas kepada bocah yang akan menjadi kakak itu, karna dimata nya Jendra selalu menjadi perlipur laranya ketika sampai detik ini sang istri masih dinyatakan belum mengandung.

Walaupun menyebalkan Zidan tidak pernah absen membelikan printilan kesukaan keponakan nya itu. Bahkan selalu membuatkan kaus couple yang hanya ia dan Jendra yang punya.

"Sayang nya papa lagi apa nih?" Tanya Zidan pada bocah yang masih mengelus perut bestie nya.

Jendra menoleh menatap Zidan yang berdiri ditempatnya. "Ajen lagi sedih Papa. Soalna Iel lagi sedih kanen mama papa na.." ucap Jendra dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu dilihatnya Gavriel yang masih sesenggukkan kecil di bahu kecil Jendra. "Kalau papa gendong Iel boleh gak Jen?"

Jendra tersenyum sembari mengangguk senang. "Boleh Papa. Iel nya lagi sedih telus... bial gak sedih gendong aja papa"

Perlahan Zidan menggendong Gavriel sambil menenangkan tangis bocah yang setengah mati tengah merindukan mama papa nya. Dalam hatinya merutuki sikap Gavin yang sudah sangat keterlaluan. Bisa-bisa nya meninggalkan anaknya begitu saja saat tahu istrinya menghilang. Walau bagaimana pun putranya juga membutuhkan perhatian dari sang papa. Sebenarnya Zidan mengerti posisi Gavin yang sangat kelabakan mengingat sikap yang di ambil Zizi minggat dari rumah membuatnya terpukul, tapi saking terpukulnya ia lupa dengan kondisi putra mereka yang menjadi korban dari rumit nya kisah cinta kedua orang tua nya.

Pengabdi Istri (The Series)Where stories live. Discover now