🥀 Perasaaan Yang Aneh

44.7K 1.4K 44
                                    

Hai semuanya! Bagaimana kabarnya? Semoga semuanya baik-baik saja dan selalu bahagia.

Terima kasih masih setia menunggu:)

Maaf ya updatenya agak lambat. Tapi besok aku akan update lagi.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

Tandai kalau ada typo



~Happy Reading~


















Setelah satu jam berada di butik akhirnya Chelsea sudah mendapatkan gaun sesuai keinginannya. Seharusnya hari ini merupakan hari yang sangat menyenangkan bagi Chelsea apalagi beberapa hari lagi pertunangannya dengan Argio akan berlangsung. Tapi, dengan kehadiran Naya di tengah-tengah mereka berdua membuat Chelsea merasa Naya sebagai ancaman yang nyata apalagi melihat sikap yang Argio tujukan pada wanita tersebut sangat berbeda. Menyebalkan!

Niatnya yang ia memberikan pelajaran pada Naya malah berakhir membuat  emosinya meradang.

"Argio, bagaimana kita restoran dulu? Aku sangat lapar," adu Chelsea sambil memeluk lengan Argio manja.

Naya yang berjalan dibelakang keduanya hanya memperhatikan interaksi antara Argio dan Chelsea. Terkadang menatap sekitar. Jujur, ia benar-benar tidak nyaman berada di tengah-tengah keduanya. Namun, ia merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya ketika melihat Chelsea memeluk dan bermanja-manja pada Argio.

"Ya sudah, kita makan di restoran sebrang jalan," balas Argio menatap restoran yang bersebrangan dengan butik yang mereka datangi.

Chelsea mengangguk semangat dan semakin mengeratkan pelukannya di lengan Argio.  Pria itu melirik sekilas pada Naya yang berjalan di belakangnya.

"Jangan terus melamun!" Ucapan Argio yang ditujukan pada Naya, membuat wanita itu tersentak.

Chelsea menoleh ke arah Naya lalu tersenyum sinis.

"Iya, Tuan," balas Naya dengan suara yang pelan lalu menundukkan pandangan matanya ke bawah. Entahlah kepalanya tiba-tiba terasa pusing dan perutnya bergejolak.

Kini, keduanya sudah memasuki restoran. Mereka bertiga di sambut ramah oleh pelayan. Argio melangkahkan kakinya menuju ke meja yang kosong. Pria itu selalu melirik ke belakang seolah memastikan Naya masih mengikutinya.

Ketika ketiganya sudah duduk di kursi masing-masing, pelayan datang lalu memberikan buku menu makanan yang akan mereka pilih.

"Argio, kamu mau yang mana?" Chelsea memperlihatkan buku menu makanan pada calon tunangannya tersebut.

"Aku tidak makan, kamu saja yang pesan."

Chelsea mengerucutkan bibirnya. Wanita itu memilah-milah menu makanan dan minuman yang tertera. Tatapan Argio beralih pada Naya.

"Kamu ingin makan apa biar sekalian dengan Chelsea," tawar Argio pada Naya.

Wanita itu menggeleng."Saya tidak makan. Cukup air putih saja."

Sebelah alis Argio terangkat mendengar itu. Meskipun begitu pria tersebut mengabulkan apa yang Naya minta. Chelsea menyebutkan makanan dan minuman yang ia pesan pada pelayan.

"Tuan ingin pesan apa?" tanya pelayan wanita yang kini beralih pada Argio.

"Makanannya sama' kan saja dan satu air putih botol." Pelayan restoran itu mengangguk setelah mencatat pesanan yang diminta.

"Kalau begitu tunggu sebentar, pesanan akan segera diantar."

Argio mengangguk. Chelsea mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Ia mengirimkan foto gaun yang ia beli pada Caesa. Naya tampak diam dengan perasaan canggung. Ia menatap sekitar yang begitu ramai oleh pengunjung restoran.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ