🥀 Merasa Kehilangan

39.2K 1.6K 111
                                    

Jangan lupa follow akun Instagram aku @Kissa_al07 untuk mendapatkan informasi terupdate cerita ini

Terima kasih masih setia menunggu:)

~Happy Reading~









"Tidak usah bicara omong kosong! Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi!" bentak Argio semakin menajamkan tatapan matanya.

Rio mendongak menatap Argio sambil mengusap rahangnya yang seperti bergeser. Sambil menahan sakit Rio membalas ucapan Argio.

"Jika kamu tidak membuangnya kenapa kamu membiarkan Naya membesarkan anaknya seorang diri apalagi kalian berdua tidak menjalin hubungan pernikahan. Atau ..." Rio menjeda ucapan.

Argio hendak kembali menghajar pria itu namun dengan cepat Naya memeluk Argio. Tubuh wanita itu bergetar ketakutan setelah melihat pemandangan yang mengerikan itu. Ini pertama kalinya ia melihat Argio semarah ini.

"Sudah, aku mohon sudah." Naya semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh besar Argio.

Tubuh Argio semakin menegang dengan urat leher yang tercetak jelas.

"Jangan berkelahi seperti ini," lirih Naya mendongak menatap Argio lalu beralih melihat ke arah Rio yang masih terduduk di tanah.

"Jangan ikut campur masalahku dengan Argio, Rio. Aku mohon." Naya menatap memohon pada Rio.

Ia tidak ingin melihat perkelahian diantara Argio dan Rio apalagi sampai melukai fisik seperti ini. Argio berusaha meredakan emosinya. Andai tidak ada Naya diantara mereka berberdua, sudah pasti Rio habis ditangannya.

"Sudah Argio, aku mohon ..." Naya mendongak menatap Argio.

Argio mengangguk lemah lalu mendekap tubuh mungil Naya. Rasanya dengan memeluk Naya membuat amarah dalam dadanya perlahan mereda. Rio mengepalkan kedua tangannya melihat pemandangan di depan matanya. Ia yang selalu ada di masa sulit Naya dan sekarang dengan seenaknya Argio datang ingin merebut Naya.

Rio mengusap rahangnya yang begitu ngilu dan tampak memar. Pancaran dendam terlihat jelas dari sorot mata yang mengarah pada Argio.


"Bisakah kamu jangan terlalu dekat dengan Rio?" Ucapan Argio membuat Naya yang menatap ke arah luar jendela mobil kini menatap pria tersebut.

"Memang kenapa? Apa hakmu mengaturku seperti itu?" balas Naya tampak tak suka.

Argio menatap Naya lekat. 5 tahun terpisah membuat banyak perubahan pada wanita tersebut termasuk cara bicaranya yang seperti tak ingin diatur. Andai Naya tidak melarikan diri mungkin Naya akan terus menjadi wanita penurut dan sangat mudah diatur olehnya. Argio menghela napas berat.

"Aku tidak suka, Naya. Apa kamu tidak lihat bagaimana sikap Rio? Apa kamu tidak melihat bagaimana cara Rio menatapmu?"

"Kamu bukan siapa-siapa bagiku jadi berhentilah mengatur dan selalu mengangguku!"

Argio terkekeh hambar mendengar ucapan Naya." Jadi kamu merasa terganggu? Aku mencarimu selama 5 tahun tanpa henti dan sekarang setelah aku menemukanmu, aku harus melepaskan begitu saja?"

Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan sedangkan Naya membuang muka ke arah lain.

"Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu apalagi diantara kita berdua ada Levin. Apa kamu tidak ingin anak kita memiliki orang tua yang lengkap?" ucap Argio.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang