🥀 Memperebutkan Satu Wanita

43.4K 1.6K 173
                                    

Jangan lupa follow akun Instagram aku @Kissa_al07 untuk mendapatkan informasi terupdate cerita ini

Terima kasih masih setia menunggu:)

~Happy Reading~












Naya tampak merenung sambil memandangi Levin yang tampak asyik memainkan beberapa mainan yang Argio berikan. Setelah pria itu pergi barulah Levin membongkar mainan yang Argio bawa. Entah apa isi dalam pikiran Levin sehingga bersikap seperti itu. Bocah itu seolah gengsi menerima mainan yang diberikan oleh Argio yang ia anggap orang asing.

"Katanya mainan itu jelek. Kenapa dimainkan sekarang?"

Mendengar ucapan Naya membuat Levin langsung menatap ke arah sang mama. Ia melirik mainan yang ia pegang.

"Jelek bukan berarti Levin nggak suka." Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut mungil Levin. Ia kembali sibuk memainkan mobil remote tersebut.

Naya tampak geleng-geleng kepala melihat sikap putranya sangat mirip dengan Argio, dari wajah dan tatapannya. Eh tunggu, kenapa ia memikirkan pria itu. Naya memejamkan matanya sejenak berusaha menghapus Argio dalam kepalanya.

"Nay ..." Suara ibu Ani membuat Naya menoleh ke sumber suara.

Wanita paruh baya itu melangkah menghampiri lalu mendudukkan diri di samping Naya.

"Ada apa, Bu?" tanya Naya menatap ibu Ani di sampingnya.

"Kamu nggak marah melihat Argio datang ke rumah kita? Bagaimana pun dia laki-laki jahat yang sudah membuat hidup kamu seperti ini, Nay," ucap ibu Ani.

Naya menghela napas berat sambil tersenyum."Argio memang jahat tapi bagaimana pun dia ayah biologis Levin. Aku tidak bisa melarang dia untuk menemui Levin. Aku juga tidak enak dengan paman Hendrik. Dia begitu banyak membantu kita apalagi Argio sudah dia anggap anak oleh paman Hendrik. Paman Hendrik juga berpesan agar aku membiarkan Argio menemui Levin."

Ibu Ani terdiam mendengarkan penjelasan Naya.

"Ibu bisa lihat sendirikan, semakin dilarang Argio semakin menantang. Aku yakin besok dia akan datang lagi ke sini," sambung Naya.

"Tapi Ibu tetap tidak suka, Nay. Walaupun dia orang kaya dan terpandang tapi kelakuannya brengsek seperti itu ibu tetap tidak suka."

Naya menatap tangannya yang kini digenggam erat.

"Naya, kamu harus janji jangan terima lamaran Argio bila dia berniat bertanggungjawab dengan menikahimu. Walaupun dia sudah berubah dan menyesal atas perbuatannya, pantang seorang perempuan memaafkan laki-laki yang sudah menghancurkannya," ucap ibu Ani menatap lekat Naya.

Napas Naya langsung tercekat di tenggorokan. Apakah ia mampu melakukan itu?

"Naya, janji ya Nak?" Ibu Ani menunggu respon Naya yang tampak terdiam dengan tatapan bergulir.

Dengan ragu-ragu Naya mengangguk membuat senyuman tersungging di bibir ibu Ani. Wanita paruh baya itu tampak puas.


"Usiamu sudah 32 tahun tapi belum menikah. Bunda dan Ayah lelah menunggu, Argio. Kami sangat menginginkan cucu."

Ucapan yang beberapa minggu ini terus Argio dengar dari sang bunda, Caesa. Wanita itu terus menagih-nagih menantu setelah pertunangannya kandas dengan Chelsea.

"Katanya kamu akan membawa perempuan pilihanmu, sekarang mana? Bunda rela melepaskan Chelsea demi menuruti keinginanmu itu," sambung Caesa yang tak lelah-lelahnya meminta menantu.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα